Sejatinya, Jay tidak mau berburuk sangka, tetapi entah kenapa sejak beberapa hari lalu, bawaannya selalu saja overthinking. Negatif, pula isi pikirannya ini.
Bagaimana tidak? Bahkan setelah lebih dari empat hari adiknya dirawat di rumah sakit, tak ada satu pun dari teman-temannya yang menawarkan diri untuk datang menjenguk. Padahal, Jay sudah bercerita jika adiknya masuk rumah sakit dan harus dirawat karena kondisinya yang lumayan parah---tidak stabil---dan bahkan sempat masuk ICU. Namun, tetap saja tidak ada yang berinisiatif.
Padahal, menurut cerita ibunya, saat ia sakit dulu---sewaktu dalam kondisi tak sadar---teman-temannya selalu datang, menyempatkan waktu sepulang sekolah untuk menjenguknya. Lalu kenapa sekarang kepada adiknya berbeda, ya?
Oke, mungkin karena mereka berteman dengan dirinya, bukan Jungwon---pikir Jay. Akan tetapi, kan, tidak ada salahnya untuk menjenguk 'adik' teman sendiri yang sedang sakit, bukan? Entahlah, maunya berpikir positif---mungkin saja teman-temannya sibuk atau apa---sayangnya malah tidak bisa. Bawaannya negative thinking terus. Mana tahu teman-temannya memang tidak begitu peduli pada kondisi adiknya, kan?
Jay akhirnya berpura-pura cuek. Namun, sesekali ia akan menyinggung perkara adiknya yang masih harus dirawat hingga kondisinya pulih. Entah karena teman-temannya itu mulai bosan dengan ceritanya atau bagaimana, akhirnya ada Heeseung dan Jake yang menyahut.
"Nanti deh, gue ajakin Papa buat jenguk Adek lo," ujar Jake. "Papa juga katanya ada urusan sama bokap lo."
"Gue juga deh, entar." Heeseung ikut-ikutan. "Paling nanti sama Nyokap."
Sementara dari sahabatnya yang lain, Sunghoon, Sunoo dan Ni-Ki terlihat sibuk dengan game online yang tengah mereka mainkan. Sudahlah, Jay tidak perlu memaksa, bukan? Itu hak teman-temannya mau datang menjenguk atau tidak. Walaupun sebenarnya, niat Jay itu baik, kok. Ia ingin lebih mendekatkan adiknya dengan kelima teman-temannya. Ya, apa lagi alasannya kalau bukan agar sang adik memiliki teman?
Setelahnya, semua kembali seperti biasa. Jam istirahat yang seharusnya diisi dengan makan siang malah sekalian disambil bermain game juga.
Tak lama berselang, Ni-Ki terlihat kalah dari permainannya dan remaja lelaki itu tiba-tiba saja bersuara, "Gue entar juga mau jenguk Adek lo, deh, Bang. Sekalian nemenin Mama, katanya mau jenguk temennya yang sakit. Daripada gabut, kan? Di RS biasa, kan?"
Jay mengangguk singkat. "Iya, dateng aja, Nik. Entar kabarin, ya?"
Sejatinya, Jay merasa sedikit kecewa. Walaupun Ni-Ki sudah memiliki niat untuk menjenguk adiknya, tetapi alasan yang diberikan teman dengan usia setahun lebih muda darinya itu cukup nyeleneh. Artinya, kalau saja tidak takut bosan ketika menemani ibunya menjenguk orang lain, Ni-Ki pasti tak mau melihat adiknya, bukan?
Sudahlah. Jay mencoba menenangkan diri. Semakin dipikirkan, semakin berisik pula isi kepalanya karena terus-terusan diminta berpikir negatif. Lagi pula, kenapa dirinya sekarang terlihat seperti sedang mengobral nama adiknya itu, ya? Duh, kasihan kalau Jungwon sampai tahu. Ia pasti akan mengira jika namanya sengaja dipakai untuk mengemis orang lain agar datang menjenguk.
Otomatis, Jay menggigit ujung lidahnya. Maafin Abang, ya, Dek. Abang lakuin ini biar Adek ada temennya, kok, gumamnya dalam benak.
Sementara di sisi lain, Papa Jun yang baru saja tiba bersama ibu dan kakaknya dibuat terkejut kala melihat putra bungsunya yang ketika ditinggal tadi masih terlihat baik-baik saja, kini tampak begitu lemah dengan kedua mata tertutup. Di hidungnya pun, terpasang selang oksigen untuk membantu pernapasan.
Ketika bertanya kepada sang istri, Mama Eunha pun langsung menceritakan bagaimana kejadian pagi tadi tepatnya setelah suami dan putra sulungnya berangkat, Jungwon langsung drop. Suhu tubuhnya kembali naik di angka 39 derajat, sementara tekanan darahnya terpantau cukup rendah. Jika terus-menerus turun, dokter mengatakan jika Jungwon harus mendapatkan transfusi.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] a Ghost-ing Me! [JayWon]
FanfictionBOOK 2 [BROTHERSHIP JAYWON FF AU] BUKAN BXB YA ANJIR, CAPEK SAYA NGASIH TAU ಥ‿ಥ /FRUSTRASI LEVEL HARD pt.2/ ___________________________ "Apa ini salah satu alasan, kenapa Tuhan baru kasih gue kesempatan punya 'keluarga' setelah belasan tahun?" ---Pa...