Happy Reading ♥
----------------------------------------------------------
Hanbin POV
Di malam hari seperti ini, aku tidak ingin mendengar rengekan dari seseorang, terutama omelan dari Jeon Jennie. Dari pada mendengarkan omelan dari dia, aku lebih baik menenggelamkan diri dengan pekerjaanku.
Jennie mengamuk padaku seperti bocah manja berusia 3 tahun sebelum dia berangkat ke Hawaii. Dan sekarang dia menginginkan aku untuk meneleponnya? Ketika dia mempermalukan aku di hadapan orang tua dan teman-temanku hanya karena aku dipasangkan dengan Kim Jisoo, tidak heran Eomma tidak menyukai dia.
Dia pikir dia siapa?
Ya benar, dia aktris dengan bayaran tertinggi di Korea dan wanita yang sudah aku kencani selama hampir 5 tahun. Dan dia juga orang pertama yang curiga bahwa pernikahan Jungkook dan Dahyun seperti ada sesuatu yang di sembunyikan.
“Aku pikir mereka tidak saling jatuh cinta. Jungkook hanya membutuhkan seorang istri untuk mensukseskan JYP dan HYBE. Menurut Appa para dewan meragukan kemampuan Jungkook. Ya, dia memang lulusan terbaik dari universitas ternama tapi dia hanya anak laki-laki yang mencoba menjadi bos.” Itulah yang Jennie katakan padaku.
Di tambah Eommaku selalu menyukai Kim Jisoo. Eomma selalu mengatakan Jisoo adalah calon menantu yang sempurna dan luar biasa. Dan setiap mereka bertemu di suatu acara, Eomma selalu memberinya pelukan hangat yang membuat Jennie iri.
Kenapa aku bertahan lama dengan Jennie?
Apa aku menyukai Jennie?
Ya, aku menyukainya.
Apa aku mencintainya?
Aku tidak yakin.
Ya, Jennie memang wanita elegan kelas atas dari masyarakat kelas atas. Dia juga selalu menjadi pendamping yang baik dalam setiap pertemuan formal yang aku hadiri. Tapi sifat pecemburunya itu yang terkadang selalu membuatku kesal.
.
.
Konsentrasiku saat menyelesaikan surat-surat untuk kepentingan Jungkook terganggu ketika tiba-tiba ada panggilan masuk. Ini sudah larut malam dan ada yang berani meneleponku?
Jeon Dahyun memanggil…
Kenapa Dahyun menelponku di tengah malam seperti ini? Bukankah ini malam pertama mereka?
"Hallo--"
"Hanbin oppa! Aku bersyukur karena kau menelpon beberapa waktu yang lalu."
"Apa maksudmu?"
"Jika oppa tidak menelepon Jungkook beberapa waktu yang lalu, aku mungkin sudah kehilangan keperawananku!"
Aku berpikir sejenak untuk mencerna apa yang baru saja Dahyun katakan.
Aku menelepon Jungkook? Kapan?
Tapi… tunggu… Dahyun hampir kehilangan keperawanannya?! Jadi itu berarti Jungkook mencoba menyentuh Dahyun di malam pertama mereka?!
Tapi tunggu, aku tidak menelepon Jungkook. Siapa yang menelponnya?
"Ya... uhmmm... Dia baru saja pergi dan menuju ke tempat dimana kalian akan bertemu. Jangan bilang padanya aku meneleponmu, okay? Sekali lagi, terima kasih. Aku hampir saja kehilangan sesuatu yang berharga bagiku beberapa waktu yang lalu. Bye Hanbin oppa, good night!"
Tutt...tutttt...
Dahyun langsung menutup telepon tanpa memberi waktu sedetik pun untukku menjawabnya kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Contract Marriage?
FanfictionDisaat kamu di pertemukan kembali dengan cinta pertamamu, setelah sekian lama tidak bertemu..,, Bagaimana perasaanmu saat cinta pertamamu dari sekolah menengah atas, memintamu untuk menjadi istrinya...ahh lebih tepatnya dia menawarkan menikah kontra...