CM - 26

447 91 8
                                    

Happy Reading ♥

----------------------------------------------------------

Jungkook POV

"Jadi, katakan padaku Jung, apa ini murni bisnis atau sudah termasuk kesenangan?" Hanbin hyung bertanya saat dia duduk di sofa ruanganku.

Kita baru saja selesai mengadakan pertemuan dengan dewan direksi.

"Apa maksudmu hyung?" tanyaku sambil memejamkan mata, bersantai di kursi kerja.

"Kau pasti tahu apa maksudku. Kau dan Dahyun, kalian hanya berpura-pura kan? Kalian bertingkah manis dan romantis di hadapan semua orang, tapi itu hanya bohongan kan?"

Apa yang Hanbin hyung tanyakan sebenarnya cukup menggangguku. Karena aku sendiri tidak tahu. Aku juga bertingkah aneh akhir-akhir ini. Aku sendiri tidak mengerti.

Seminggu sudah berlalu sejak Dahyun dirawat di rumah sakit, dia hanya di rawat selama dua hari karena dia tidak ingin bolos kuliah terlalu lama.

Sedangkan aku belum melakukan sesuatu yang lain untuk Dahyun, tapi setiap hari aku selalu mengantar dan menjemput Dahyun dari kampus.

Aku menghela nafas, "Aku sendiri tidak tahu hyung, aku benar-benar tidak tahu."

---

"Jungkook!"

Lisa memanggilku saat kita berjalan kembali ke hotel.

"Ya?" aku menjawab tapi tidak menghadapnya.

Aku terlalu sibuk memeriksa ponselku untuk mencari tahu apakah aku tidak sengaja memblokir nomor Dahyun. Karena dia belum menghubungi aku lagi. Aish, mungkin aku harus meneleponnya nanti setelah aku berada di kamar hotel.

"Kenapa kau langsung menikah?"

Pertanyaan dari Lisa menarik perhatianku. Dia berhenti berjalan dan begitu juga denganku. Aku meliriknya dan aku melihat ekspresi yang sama ketika kita putus, ketika dia memberi tahu aku bahwa hubungan kita tidak bisa di lanjutkan lagi karena aku terlalu sibuk dengan urusanku sendiri.

Ekspresi Lisa sekarang terlihat frustrasi dan aku tidak tahu kenapa. Dia terlihat kesal setelah aku mengatakan kepada media bahwa kita hanya berteman sehingga tidak terlalu canggung untuk bekerja bersama dan Dahyun tahu betul bahwa hal di antara aku dan Lisa hanya di masa lalu.

"Hah? Apa maksudmu? Bukankah sudah jelas alasannya?" aku menjawabnya dengan pertanyaan lain.

Aku mengalihkan perhatianku dari ponselku dan memasukkan tanganku ke dalam saku.

"Aku tidak ingin membiarkan seseorang yang sangat special seperti dia pergi dari hidupku."

"Aku tidak percaya padamu." katanya.

Aku mengangkat alisku bingung, kenapa dia mengatakan semua ini sekarang.

"Aku tidak percaya kau mencintainya, sebagian dari diriku mengatakan bahwa ini semua hanya akting." tegasnya.

"Kenapa kau bisa berpikir seperti itu?" Tanyaku terdengar tenang, berusaha menyembunyikan rasa panikku dari Lisa.

"Aku tidak tahu." jawabnya sambil menunduk.

Lisa kemudian berjalan di depanku. Kita berdua terdiam. Aku tidak ingin menjelaskan sesuatu padanya, aku tidak perlu. Dan aku pastinya tidak ingin membuka penyamaranku dan Dahyun di depan Lisa.

Tapi, kalau dipikir-pikir, sepertinya aku mulai merindukan Dahyun. Apa aku mulai jatuh cinta padanya? Atau aku terlalu tenggelam dalam cinta pura-pura kita satu sama lain?

Contract Marriage? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang