Happy Reading ♥
----------------------------------------------------------
Dahyun POV
“Aku berharap kamu hamil. Dan aku berharap kita akan mempunyai anak laki-laki. Aku akan menamainya Juhyun. Tapi, aku tidak keberatan jika anak pertama kita perempuan.”
Anak pertama? Jadi, apa Jungkook ingin mempunyai anak lebih dari satu? Apa itu juga berarti dia ingin hubungan kita bertahan lebih lama dari yang aku harapkan?
Jungkook terlihat sedikit kecewa, mengetahui aku tidak hamil. Dia pasti ingin segera mempunyai anak.
Tapi, aku tidak bisa menyangkal fakta, tawaran dari Hanbin oppa benar-benar sesuatu. Dan aku juga bisa merasakan dia perhatian padaku. Maksudku, Hanbin oppa sudah seperti kakak laki-laki bagiku dan Jungkook.
Aku pasti bisa menjadi seseorang yang bisa di andalkan oleh Jungkook di masa depan.
Aku mengacak-acak rambutnya.
"Maaf mengecewakanmu tapi.... sebenarnya aku belum berencana untuk memilikinya."
Jungkook segera bangkit dari pangkuanku begitu aku memberitahunya tentang rencanaku.
"Tapi kenapa?!" tanyanya terkejut dengan apa yang baru saja aku katakan.
Aku menelan ludah dengan susah payah sebelum menjawabnya.
“Aku berencana untuk melanjutkan pendidikanku.” jawabku sambil menggigit bibir bawahku.
Jungkook tetap diam dan menatapku dengan matanya yang indah.
"Sayang?" aku memegang tangannya.
Tapi Jungkook tidak menjawabku, dia tetap tenggelam dalam pikirannya.
Ya, Jungkook merajuk. Dia sangat manis saat seperti ini. Tapi, sayangnya dia sedang kesal padaku.
Jungkook kemudian bangkit dari tempat tidur dan berjalan keluar kamar. Aku mengikuti kemana dia pergi. Dia pergi ke ruang musik. Aku berhenti di dekat pintu dan melihatnya berjalan menuju piano.
Dia lalu memainkan lagu secara acak. Ini adalah pertama kalinya dia bertindak seperti ini.Apa Jungkook benar-benar ingin memiliki anak di usia pernikahan kita yang masih awal ini? Aku tidak tahu harus berbuat apa. Apa aku harus menjelaskannya? Tapi bagaimana aku melakukannya?
Aku berjalan ke arah Jungkook lalu memeluknya dari belakang. Dia selalu melakukan ini kepadaku, jadi bagaimana kalau aku mencobanya?
“Sayang…” bisikku.
"Dengarkan aku, oke?" aku menambahkan dan dia segera berhenti bermain piano.
Aku melepaskan pelukanku, lalu aku berdiri di depannya, aku berdiri di antara Jungkook dan piano, aku juga menyandarkan punggungku ke piano. Dia menatapku.
"Apa kamu benar-benar ingin segera memiliki anak?" aku bertanya dan dia mengangguk.
"Aku minta maaf. Tapi, aku juga memikirkan masa depan kita. Kamu tahu kan, aku belum menyelesaikan pendidikanku dan aku tidak memiliki gelar apapun. Aku tidak akan bisa membantumu di masa depan. ” aku menjelaskan padanya.
"Kamu bisa membantuku dengan memberiku seorang anak." balas Jungkook sambil meletakkan tangannya di pinggangku dan mengunciku di antara lututnya.
Aku tersenyum padanya, “Itu juga bisa aku lakukan. Tapi, aku ingin kamu bangga padaku.” lanjutku sambil menangkup wajahnya.
“Aku sudah bangga padamu. Kamu cantik, pintar, baik hati, berbakat… apa lagi yang akan aku minta?”
Melihat Jungkook merajuk seperti ini, dia terlihat menggemaskan dan aku tersipu mendengar pujiannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Contract Marriage?
FanfictionDisaat kamu di pertemukan kembali dengan cinta pertamamu, setelah sekian lama tidak bertemu..,, Bagaimana perasaanmu saat cinta pertamamu dari sekolah menengah atas, memintamu untuk menjadi istrinya...ahh lebih tepatnya dia menawarkan menikah kontra...