Pertemuan Pertama

4.3K 405 23
                                    

Xiao Zhan hampir melempar ponsel di tangannya ke lantai. Saat suara ketukan di pintu kamar, membuyarkan semua fantasi yang ia susun dengan sangat khidmatnya.

Yibo di seberang sana, langsung memutus sambungan video yang sudah hampir di titik puncaknya. Melihat ekspresi Zhan, ia tahu ada yang datang mengganggu.

Tidak ingin mengambil resiko, Yibo memilih untuk rehat sebentar dari acara vulgar. Ia meletakkan ponselnya kembali ke atas nakas.

Membaringkan tubuhnya yang sedikit basah di bagian bawah. Matanya terpejam, mencari sosok manis yang baru saja melakukan video dengannya.

Wajah Zhan yang sedang merintih kenikmatan, tubuhnya yang mengundang lapar. Membuat milik pemuda bermarga Wang itu kembali bangun.

"Ish, sial! Kenapa aku begitu candu padanya??" Yibo merutuki diri sendiri.

Ia membuka situs porno langganannya, mencari video-video pergulatan panas. Sambungan internet sangat lancar, membuat Yibo semakin giat berselancar.

Sayangnya otak Yibo mengalami loading mendadak. Setiap kali melihat adegan persetubuhan pria dan wanita. Jangankan ereksi, miliknya malah mati lemas.

Imajinasinya justru berlari mengejar bayangan pemuda manis bernama Zhan, yang sejak tadi membuka tubuhnya di depan kamera. Hanya dengan mengingat guratan daging kecil di bawah bola kembar warna pink. Milik Yibo kembali berdiri.

"Damn! Kenapa dia sexy sekali!"

Yibo menyerah, membiarkan fantasi menguasi pikirannya. Tubuhnya ikut bekerja sama, meraba dan membuat gerakan kacau di batangnya.

Yibo memejamkan mata, membawa bayangan Zhan bersamanya. Semakin bayangan wajah manis dan tubuh indah itu tercipta dalam imajinasi Yibo. Semakin panas rasanya tangan Yibo memacu syarafnya untuk bersitegang. Bersama luapan nafsu dalam dada. Yibo akhirnya menyemburkan semen putihnya, hingga mengotori telapak tangan.

Ia tersenyum puas setelah berhasil menundukkan jagoan kecilnya yang sering on tak mengenal waktu dan tempat. Ia pun berterima kasih dalam hati, berkat pemuda bernama Zhan. Ia kini bisa ereksi tanpa harus membuka aplikasi.

.
.

Sudah dua kali Jeon Xiao Zhan, pemuda 20 tahun itu berpindah kampus. Jika kalian pikir karena ia berandalan dan suka bikin onar. Oh. Tentu itu salah.

Zhan bukan tipikal remaja gila yang sering menghabiskan uang orang tua untuk foya-foya. Bukan pula maniak sex yang gonta ganti pasangan kencan, apalagi tawuran.

Xiao Zhan terlalu polos, santun, ramah, baik dan tidak banyak tingkah. Wajah manis, bibir tipis dengan mole di bawahnya. Kulit putih susu yang memancarkan kilau bak berlian.

Sayangnya kecantikan yang dimiliki Zhan justru membuat dirinya sering terkena masalah. Di kampus pertama, ia sering digoda banyak wanita. Bahkan ada yang rela menyerahkan tubuhnya agar bisa membuat Zhan menyerah padanya. Tapi tak satu pun dari para gadis cantik yang menarik perhatian Xiao Zhan.

Di kampus kedua, orang tua Zhan dengan sengaja memasukkan Zhan ke sekolah khusus pria. Mereka pikir Zhan akan aman dari godaan perempuan. Iya, itu benar. Tapi siapa yang menduga para pria itu sangat berselera melihat tampilan Zhan yang manis dan kiyowo itu.

Ini kampus yang ketiga, dan orang tuanya sangat berharap ini adalah sekolah terakhir, yang kelak akan membuat anaknya mendapat gelar sarjana.

Lagi-lagi mereka memasukkan Zhan di kampus khusus pria, dengan fasilitas asrama untuk para mahasiswa. Kampus termurah yang pernah Zhan tempati. Dengan penghuni yang tampilannya serampangan, bahkan ada yang berbau keringat di jam 9 pagi.

My Lecturer, My Sex Partner (Tamat Di Pdf)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang