Diduga Hamil

3.3K 325 22
                                    

DIDUGA HAMIL

"Apa?"

"Bodoh sekali dirimu!" terlihat wajah masam Yibo, bersama suaranya yang terdengar emosi di pagi hari. Di depan jendela kamarnya, mengawasi jendela kamar lain tempat mahasiswanya tinggal di seberang.

"Kenapa tak melapor sejak semalam?" Yibo kembali meneriaki lawan bicaranya di telepon.

"Aku tidak mau tahu, jika sampai dugaanku benar. Kau yang bertanggung jawab, jika ia malah terjerat pesona pria lain!" hardiknya.

Ia menekan tombol merah dengan kesal, lalu melempar ponsel tak bersalah itu ke atas kasur.

Benar-benar tidak becus!

.
.

Xiao Zhan menggeliat di atas sofa panjang, posisi tidurnya yang telungkup. Membuat ia kesulitan membalikkan badan. Jika salah perhitungan sedikit, bisa jatuh tubuh montoknya itu ke lantai.

Zhan menguap sebentar, kemudian menolehkan kepalanya ke kanan dan ke kiri. Ya, kini ia baru sadar, bahwa dirinya tidak sedang tertidur di depan televisi ruang tengah rumahnya, atau tertidur di kamar asrama bersama ketiga temannya yang aneh luar biasa.

Ia sedang numpang tidur di kamar Dosen Kim, gara-gara semalam terkena hukuman dari Seokjin si begal mahasiswa yang suka marah-marah seenaknya.

Pintu kamar mandi dibuka perlahan. Sesosok pria tinggi, putih, hidung mancung macam perosotan, dan senyum lesung pipi yang menawan. Menyapa Zhan dengan ramah.

"Selamat pagi!"

Zhan gelagapan, mencoba bangun dari sofa tanpa memperhitungkan resiko. Tubuhnya terbalik, hingga jatuh ke lantai dan kepalanya dengan sangat beruntungnya berciuman dengan sudut meja yang terbuat dari kayu hingga benjol kemerahan.

"Awwww!" Zhan mengaduh. Ia memegang kepalanya. Pinggangnya juga terasa nyeri.

Namun, yang lebih parah dari semua itu adalah rasa malu yang melingkupi diri. Bagaimana ia bisa seceroboh ini?
Kini Zhan hanya bisa berdiri menahan sakit, sambil membungkukkan badan mengucapkan terima kasih. Lalu pergi secepat mungkin untuk menyelamatkan wajahnya yang sudah memerah.

Zhan berjalan tergesa menuruni tangga. Sambil memegang pinggangnya yang sakit, akibat menyentuh lantai. Ia berjalan mendunduk, tidak menyadari keberadaan seseorang yang berdiri di ujung tangga terbawah.

Zhan hampir saja terjatuh. Sebab ia tak sengaja menabrak tubuh orang yang ada di depannya. Orang itu berdiri tegak, dengan tangan bersidekap. Matanya menatap Zhan waspda.

Kesialan apa lagi yang akan menimpaku? Batin Zhan, saat melihat sosok yang berdiri, memblokade jalannya.

Tidak bosan kah orang ini selalu mengganggu hidupku?

"Ma-maaf, Pak! Saya terburu ingin kembali ke kamar."

Seokjin tidak menggeser tubuhnya, masih menatap tajam ke arah siswanya yang masih bau iler, tak sempat numpang cuci muka di kamar dosennya.

"Apa yang kau lakukan di kamar Mr. Kim?" tanyanya. Tangan bersidekap, kaki menyilang, dan kata yang melotot tajam.

"Bu-bukannya semalam anda yang nyuruh saya numpang di kamar dosen?"

Seokjin mengetatkan rahangnya, giginya gemeretak menahan rasa kesal. "Maksudku numpang tidur di kamar Dosen Yibo, bukan Dosen Namjoon, mengerti?"

Seruan Seokjin mencipratkan ludah berbentuk butiran kristal kecil yang mengenai wajah Zhan. Zhan mengusap wajahnya, air ludah itu bercampur dengan jejak air liurnya. Membuat Zhan hampir mual.

My Lecturer, My Sex Partner (Tamat Di Pdf)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang