Positive Thinking

1.9K 207 4
                                    

Ah, pasti Dosen Wang sedang menghukum Zhan di ruangannya!" papar Seokjin pada Dosen Kim Namjoon yang kebetulan berpapasan dan bertanya tadi itu suara apa.

"Kita tidak boleh mencuragai sesuatu tanpa melihat bukti yang jelas, bukan?" jelas Seokjin.

"Betul sekali," sahut Namjoon bersama senyum manisnya.

"Aku belajar darimu tadi pagi."
Seokjin mensejajarkan langkahnya mengikuti Namjoon. Tak jadi ia bergerilya. Lebih menyenangkan berdekatan dengan orang yang ia suka.

Zhan tersenyum pada Yibo, setelah ia tak sengaja menelan beberapa tetes sperma milik dosennya. Yibo dengan kedua tangan mengangkat bahu Zhan untuk berdiri.

"Terima kasih, Na-Kyum, eh, maksudku Zhan."

Yibo mengambil sebelah tangan Zhan, lalu mengecupnya. Tidak ada kata lagi setelah itu. Zhan dibiarkan pergi setelah menunaikan tugas sebagai penolong Yibo di kala horny.

Terdengar suara pintu ditutup cukup keras dari luar. Zhan meratapi diri sepanjang langkahnya menuju kamar. Ia merasa hanya dimanfaatkan saja oleh dosennya.

Tidak ada yang nyata di dunia virtual. Kata-kata penuh memuja yang sering dikatakan Yibo lewat pesan, tidak pernah terucap langsung dari mulut dosennya. Bisa jadi itu hanya bagian dari peran Yibo sebagai Tuan Yoon. Contoh kalimat yang sering diutarakan Yibo di pesan :

Na-Kyum, tak sehari pun kulewati tanpa memikirkanmu
Aku membayangkan apa saja yang bisa kulakukan jika kau berada di sini
Na-Kyum aku tak pernah merasa sebahagia ini saat mengenal seseorang

Kau adalah matahariku, penyemangatku
Sapaanmu di pagi hari, seperti nutrisi yang membuatku terus bersemangat menjalani aktifitas

Senyummu di kala sore, sanggup merecharge tubuh dan jiwaku yang letih

Aku beruntung mengenalmu. Kau adalah bintang di malam gelapku.

Itulah dirimu, Na-Kyum. Satu-satunya yang selalu kuingat di tiap menit aku terdiam.

Na-Kyum, aku menyukaimu. Tidak, lebih dari itu. Aku menginginkanmu.

*
*

Zhan memikirkan banyak hal. Hingga tak sadar jika ia sudah berdiri di depan kamar. Ia menarik napas dalam-dalam, mencoba untuk tidak terlihat kusut di depan teman-temannya. Mereka bertiga adalah teman yang mau menerima Zhan apa adanya. Meski mereka sedikit gila.

Kamar itu kosong, tidak ada Jimin, tidak ada Chanyeol, tidak ada Baekhyun di sana. Zhan lupa jika ini sabtu sore, tentu mereka pergi keluar mencari hiburan. Tinggalah Zhan sendirian di dalam kamar. Menunggu mereka sampai jam sepuluh malam atau lebih dari itu. Mungkin juga mereka menginap di suatu tempat.

Zhan meletakkan ponselnya di nakas, dan melihat sebuah kertas berisi catatan. Begini isinya :

Zhan, tunggu kami di gerbang jam 8. Kami akan menjemputmu.

Ttd, Chanbaek.

"Mereka memang teman yang manis," guman Zhan di dalam hati.

Ia pun segera bergegas menuju kamar mandi. Melepas seluruh pakaian, menikmati guyuran air dari shower kecil.

Ia menyabuni seluruh tubuhnya dengan sabun batang. Dari leher, bahu, turun ke dada dan perut. Lalu meluncur mulus ke bawah perut. Tempat dari burung kecil miliknya yang tertidur pulas. Ada banyak rambut warna cokelat emas yang menutupinya.

Zhan lupa sudah berapa lama ia tidak mencukur tanaman rambat itu.
Zhan mengambil pencukur bulu warna biru milik Jimin yang berada di sana.

Mereka memang saling membantu jika kekurangan sesuatu. Jadi tak apa kali ini Zhan memakai pencukur bulu milik Jimin sementara waktu.

My Lecturer, My Sex Partner (Tamat Di Pdf)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang