Rasa-rasanya panas matahari yang membakar bumi tidak berlaku di pinggir pantai, yang mana angin senantiasa berembus kencang. Pohon nyiur melambai dan dua pasang anak adam sedang berkejaran.
Pasir halus menampakkan jejak kaki mereka. Kemudian ombak datang menghapusnya. Seperti jejak orang yang telah pergi, akan hilang oleh air pasang kehidupan.
Kim Seokjin memegang lututnya, ia mengangkat sebelah tangannya tanda menyerah. Kurangnya minat Seokjin pada olahraga, membuat pria itu mudah lelah. Napasnya sudah mulai ngos-ngosan hanya karena berlarian di tepi pantai.
Kim Namjoon dan Kim Seokjin menggelar tikar anyaman tepat di bawah pohon. Sembari berteduh dari matahari yang semakin menyengat. Tapi itu tak berlaku bagi kedua insan yang sedang dimabuk cinta. Wang Yibo dan Xiao Zhan.
Mereka berenang dari tepian menuju tengah laut. Hingga bukan hanya betis mereka yang tenggelam. Pinggang mereka pun mulai ditelan air biru yang jernih.
"Mereka tidak terlihat seperti murid dan dosen!" celetuk Seokjin memulai pembicaraan.
Namjoon menyodorkan minuman bersoda ke arah Seokjin yang langsung diterima dengan senyum manis oleh Seokjin.
"Mereka terlihat akrab sekali," sahut Namjoon.
"Lebih dari itu, mereka sangat intim." Seokjin sedikit mencibir.
"Sekarang mereka tidak sedang berada di kelas. Tidak masalah jika mereka saling suka."
Wang Yibo dan Zhan saling berpegangan tangan. Menghitung mundur dari angka lima. Begitu hitungan sampai di angka 1. Mereka akan sama-sama masuk ke air laut.
Kemudian bertahan di dalam air dengan menahan napas mereka. Siapa yang paling lama bisa menahan napas di dalam air akan jadi pemenang.
Zhan sangat bersemangat, ia yakin bisa mengalahkan dosennya di tantangan pertama. Dan benar saja, Yibo telah menampakkan wajahnya di permukaan kurang dari 3 menit.
Zhan bersorak gembira.
"Yeay aku menang!!"
"Mau hadiah apa?"
"Eum ... aku mau minuman yang sering kau minum?"
"Hanya itu?"
"Yeah."
"Oke. Kita lanjut babak kedua. Kita melakukan ini sambil memejamkan mata. Aku tak bisa bernapas lama dengan mata terbuka di dalam air."
"Sepakat!" seru Zhan bersemangat. Lantas menutup matanya dan menghitung angka 5, 4, 3, 2, 1 ....
Begitu selesai mengucap angka 1, Zhan langsung menyelam ke dalam air sambil menahan napas dengan mata tertutup. Ia tidak tahu jika Yibo masih berdiri dengan tenang dan menghirup udara dengan bebas.
Begitu waktu beranjak ke tiga puluh detik. Yibo mulai menyelam perlahan, dan dengan tenang menunggu Zhan muncul di permukaan. Zhan merasa takjub, saat menyadari Yibo masih berada di dalam air lebih lama dari dirinya.
"Dosen Wang, are you okay?" Zhan mulai khawatir karena wajah dosennya belum muncul juga. Zhan berniat menyelam kembali untuk melihat keadaan Wang Yibo. Tapi pria itu muncul bersama dengan helaan napas lega dari mulut Zhan.
"Aku menang!" Yibo tersenyum bangga, ada iblis yang bermain bersamanya.
"Mister Wang mau hadiah apa?" Zhan dengan polos bertanya. Tidak tahu saja dia, jika sedang dikibuli.
"Aku ingin kau menurunkan celanamu berikut dalaman yang kau pakai!" Jawaban Yibo singkat, padat, dan membuat otak Zhan panas.
"Kenapa harus buka celana?" Zhan mengkerut.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lecturer, My Sex Partner (Tamat Di Pdf)
FanfictionXiao Zhan yang lari dari masa lalunya, pindah ke kampus baru yang tertinggal. Di sana ia malah bertemu pemain role player yang sering melakukan vc sex bersama. Namanya Wang Yibo, yang lebih mengejutkan Yibo adalah dosennya. Apakah cinta akan tumbuh...