Pagi itu seorang anak kecil sedang asik bermain di taman yang baru saja dibuka minggu lalu, dia datang dengan ayahnya, Choi Taehyung. Sebagai hadiah yang Yeonjun dapatkan setelah mendapat peringkat pertama di kelasnya, itu adalah janji yang dibuat Taehyung sendiri.
Seorang penjual ice cream berhenti di tepi taman, Yeonjun tampak senang dengan kedatangannya. Dia segera pergi untuk membeli ice cream rasa vanilla kesukaannya itu. Sejak kecil Yeonjun sudah bisa hidup mandiri, karena Taehyung yang sering bekerja lembur di kantornya, sedangkan mamanya sudah tiada saat melahirkan Yeonjun. Meskipun begitu, Yeonjun tidak pernah mengeluh dan menuntut lebih kepada Taehyung meskipun terkadang dirinya merasa kesepian.
Setelah mendapatkan ice cream kesukaannya Yeonjun kembali ke tempat Taehyung berada, dengan senyumannya yang tidak luntur. Yeonjun memakan habis ice creamnya sedangkan Taehyung sedang memakan roti dengan selai kacang. Mereka berdua tampak menikmati kesempatan yang jarang mereka dapatkan, tanpa terasa waktu sudah berlalu begitu cepat. Matahari tampak akan segera terbenam, Taehyung dan Yeonjun tengah membereskan barang mereka dan segera pulang.
Saat mereka berjalan menuju mobil, pandangan Yeonjun tertuju pada seorang anak kecil yang sedang menangis di bawah pohon yang sudah tua. Langkahnya terhenti dan segera berlari ke arah anak kecil itu. Yeonjun menyetarakan posisinya dengan anak itu, membelai rambutnya perlahan untuk menenangkannya dari tangisan yang terdengar begitu menyedihkan.
"Hei, kenapa kamu menangis?", Yeonjun mengawali pembicaraan itu.
Anak kecil itu mendongakkan kepalanya, terlihat sorot mata Yeonjun yang membuatnya sedikit lebih tenang.
"Aku sedang bersedih, kamu siapa?", anak itu masih terisak meski tangisannya sudah mereda.
"Perkenalkan, aku Choi Yeonjun. Dan kamu?", Yeonjun mengulurkan tangannya
"Soobin, namaku Choi Soobin.", anak yang bernama Soobin itu menerima uluran tangan dari Yeonjun.
Keduanya tengah tersenyum, lalu melepaskan jabatan tangan mereka. Yeonjun kini duduk di hadapan Soobin, dalam benaknya masih penasaran tentang alasan Soobin menangis. Jangan lupakan pakaian Soobin yang terlihat sedikit kusut.
"Soobin, kenapa kamu menangis? Apa temanmu berbuat nakal padamu?"
"Bukan, aku menangis karena aku tidak punya siapapun. Aku tidak punya orang tua ataupun rumah lagi.", Soobin menundukkan kepalanya saat menjelaskan hal itu.
"Bagaimana itu bisa terjadi? Soobin dulu tinggal dimana?"
"Aku tinggal di panti asuhan, sekarang tidak lagi. Aku tidak suka di sana, mereka semua jahat."
Mendengar penjelasan yang di berikan oleh Soobin, Yeonjun kini tengah berpikir. Dirinya ingin sekali menolong Soobin tapi ayahnya pasti tidak akan mengizinkannya. Yeonjun berlari ke mobilnya, mengabaikan Soobin yang menatapnya menjauh tanpa memberikan penjelasan. Terlihat Taehyung dengan wajah khawatirnya, namun berubah tajam saat melihat Yeonjun yang mendekat.
"Darimana saja, Yeonjun?"
"Maaf ayah, Yeonjun tadi menemui seseorang yang sedang menangis.", Jelas Yeonjun sambil tertunduk, melihat itu Taehyung menghela nafasnya.
"Ayah memaafkanmu kali ini, lain kali kalau mau pergi bilang dulu ke ayah, ya?"
"Baik ayah, tapi bisakah dia ikut bersama kita?"
Taehyung nampak sedang bingung dengan apa yang dikatakan oleh Yeonjun. Kini dia menatap wajah anaknya itu dalam-dalam seakan meminta penjelasan.
"Bisakah Soobin tinggal bersama dengan kita?", sambung Yeonjun.
"Kenapa kau ingin dia ikut tinggal bersama kita, Yeonjun?"
"Aku akan menjelaskannya nanti ayah."
"Baiklah, kau tau kan? Di dunia ini tidak ada yang gratis."
![](https://img.wattpad.com/cover/302852520-288-k903641.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Fallacious -yeonbin
FanficTentang seorang anak kecil yang bernama Yeonjun yang menemukan Soobin tengah menangis di bawah pohon tua. Dan bagaimana Yeonjun menukar seluruh kebebasan yang dia punya dengan Soobin agar lelaki itu tetap berada di sampingnya. Apakah Yeonjun akan me...