Sudah dua bulan sejak ditemukannya Sungchan, namun belum ada informasi jelas dari beberapa orang suruhan Yeonjun.
Sungchan mempunyai kelas baca tulis dan bahasa isyarat, kata Minho lebih baik seperti itu daripada harus memasukkan Sungchan ke TK.
Hari itu Yeonjun pulang lebih cepat, sedangkan Soobin sedang memiliki kelas. Setelah membersihkan diri, Yeonjun merebahkan dirinya ke tempat tidur.
Dia masih mengingat percakapannya dengan Minho beberapa saat yang lalu. Mengenai Minho yang memiliki aura positif, jauh lebih bahagia dan jarang marah seperti dulu.
"Aku merasakan perubahan baik dalam dirimu, Minho."
"Benar, itu semua karena Sungchan."
"Bagaimana bisa?"
"Sejak hadirnya Sungchan, aku jadi punya semangat lebih untuk mencapai tujuanku. Agar dia tidak merasakan hal yang sama seperti kita dulunya. Senyumannya bahkan menjadi penenang saat aku merasa lelah. Meskipun Sungchan bukanlah anak kandungku, tapi itu tidak masalah. Kau akan mengerti nanti, Yeonjun."
Yeonjun menganggukkan kepalanya, "Lalu dengan orang tuamu? Apa mereka menerima Sungchan?"
"Aku yakin kau pasti tau jawabannya, Yeonjun. Mereka tidak menerima Sungchan, mereka bilang bahwa Sungchan hanyalah seorang anak tanpa asal usul yang jelas, terlebih Sungchan tidak bisa berbicara."
"Tidak apa, nanti aku akan menunjukkan kepada mereka bahwa Sungchan juga patut dibanggakan.", sambung Minho.
Tiba-tiba Soobin masuk ke kamar Yeonjun tanpa mengetuk, membuat pemilik kamar terlonjak kaget. Soobin tersenyum bahagia saat melihat Yeonjun ada di sana, dihampirinya dan duduk sambil memeluk tubuh Yeonjun dari samping.
"Ada apa, Soobin? Kenapa sampai tersenyum seperti itu?"
"Coba tebak!"
Yeonjun berpikir, apa alasan Soobin tersenyum bahagia seperti ini.
"Kau mendapat nilai A?"
"Bukan."
"Kau memenangkan game?"
"Salah."
"Lalu apa?"
Soobin mengambil sesuatu dari tas ransel yang di gendongnya, sebuah map. Yeonjun membukanya, dilihatnya beberapa kali. Tatapannya kini beralih ke Soobin, menatapnya tak percaya atas apa yang baru saja dia lihat.
"Soobin, kamu hamil?"
Soobin menganggukkan kepalanya, mereka berdua berpelukan. Yeonjun turut bahagia atas berita yang baru saja ia dapatkan.
"Sudah berapa usianya?"
"Dua bulan."
"Terima kasih, Soobin. Aku sangat bahagia mendengarnya, aku mencintaimu, Soobin. "
KAMU SEDANG MEMBACA
Fallacious -yeonbin
FanfictionTentang seorang anak kecil yang bernama Yeonjun yang menemukan Soobin tengah menangis di bawah pohon tua. Dan bagaimana Yeonjun menukar seluruh kebebasan yang dia punya dengan Soobin agar lelaki itu tetap berada di sampingnya. Apakah Yeonjun akan me...