Tentang seorang anak kecil yang bernama Yeonjun yang menemukan Soobin tengah menangis di bawah pohon tua. Dan bagaimana Yeonjun menukar seluruh kebebasan yang dia punya dengan Soobin agar lelaki itu tetap berada di sampingnya.
Apakah Yeonjun akan me...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
WARNING!!
Lewati bagian ini jika kamu merasa tidak nyaman
***
"Ayo lakukan hal itu, Soobin!", Suara Yeonjun berubah menjadi berat.
Pandangan mereka saling bertemu, Soobin menganggukkan kepalanya pelan. Mereka larut dalam nafsu, Yeonjun kembali mencium Soobin dengan kasar. Sepertinya malam itu akan menjadi malam yang sangat panas.
"A-Akhh Yeonjun!", desahan itu Soobin keluarkan saat Yeonjun menjilati lehernya dengan sensual, mengecupnya, dan memberikan tanda kepemilikan di sana. Tangan Yeonjun melepaskan kancing kemeja milik Soobin, menyibakkannya hingga mengekspos tubuh mulus Soobin.
Yeonjun kembali mengecup bahu Soobin lalu turun ke dadanya, membuat banyak tanda di sekitarnya. Saat Yeonjun melahap nipple miliknya, sontak Soobin mencakar punggung pacarnya itu.
"Eunghh..", satu lenguhan itu cukup menaikkan libido Yeonjun, tak henti-hentinya Yeonjun memilin nipple Soobin, menekannya dengan lidah, menggigit dan menarik perlahan kedua nipple Soobin secara bergantian.
Puas bermain dengan nipple, kini Yeonjun segera melepas celana dan kemeja Soobin yang tadi sudah dilepaskan kancingnya. Tubuh Soobin sudah telanjang bulat, diusapnya paha Soobin yang terlihat berisi dan putih. Mensejajarkan posisi kepala Yeonjun dengan paha Soobin, membuka kaki Soobin lebar-lebar.
Meraih junior kecil Soobin yang bahkan sudah mengeluarkan cairan pre-cum. Mengurutnya dan mengocoknya langsung dengan tempo cepat, membuat badan Soobin sedikit terlonjak karena kaget.
"Aahh.. Yeonj-jun.. terushh.", Yeonjun semakin mempercepat iramanya, kaki Soobin terus menggeliat tak karuan, dan Soobin kini mengeluarkan cairannya hingga mengotori dadanya sendiri.
Nafas Soobin masih terengah-engah, namun Yeonjun di bawah sana ikut melepaskan seluruh pakaiannya, di tangannya sudah ada cairan milik Soobin yang baru saja ia ambil dari dadanya. Cairan itu dijadikan pelumas oleh Yeonjun, mengoleskannya di sekitar lubang milik Soobin dan pada junior Yeonjun sendiri.
Kaki Soobin diletakkan di atas pundak Yeonjun yang tengah menyiapkan miliknya untuk memasuki lubangSoobin, tanpa punya hati Yeonjun memasukkan miliknya dalam sekali hentakan.
"AKHH!!", Teriakan Soobin mampu memekakkan telinga. Yeonjun merasa bersalah padanya, ia berusaha menjajarkan wajahnya dengan Soobin yang terlihat menangis. Mengusap air matanya yang menetes dan mengecup kedua kelopak matanya.
"Maafkan aku, Soobin."
"Hiks, kau jahat Yeonjun! I-itu sakit."
Tanpa berbicara lagi, Yeonjun mencium bibir Soobin, melumatnya agar rasa sakitnya berkurang. Merasa bahwa Soobin mulai terbiasa, Yeonjun menggerakkannya perlahan sembari mencari titik nikmat milik Soobin.