8. Terungkap

75 14 6
                                    

"Apakah Soobin sangat dekat dengan Taehyun? Apa Soobin baru saja membeli kalung baru? Bukankah Soobin tidak suka memakai kalung?", pikir Yeonjun dalam hatinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apakah Soobin sangat dekat dengan Taehyun? Apa Soobin baru saja membeli kalung baru? Bukankah Soobin tidak suka memakai kalung?", pikir Yeonjun dalam hatinya.

Yeonjun larut dalam pikirannya, terus terjaga hingga waktu menunjukkan pukul 6 pagi. Hari ini Yeonjun memiliki janji dengan Hyunjin untuk makan malam bersama dengan beberapa koleganya juga. Mandi dengan cepat dan bersiap sendiri, Yeonjun tidak ingin mengganggu tidur Soobin, dia hanya menulis sebuah memo yang ditempelkannya ke alarm di atas nakas.

Sebelum pergi bekerja, Yeonjun menyempatkan diri untuk mendatangi kamar kedua jagoan kecilnya. Mengusap kepalanya dengan lembut lalu mengecupnya, menjadikannya sebuah alasan untuk lebih bersemangat. Lalu Yeonjun berangkat ke kantor.

Di samping itu Soobin terbangun dari tidurnya karena bunyi alarm yang memekakkan telinga, namun tangannya merasakan sesuatu hal lain saat berusaha mematikannya. Sebuah memo berwarna hijau yang diyakininya milik Yeonjun.

Selamat pagi, Soobinnie..

Maaf aku belum sempat menyapamu, tapi aku harus pergi pagi. Hari ini aku memiliki janji dengan atasanku, aku akan pulang larut. Tidak perlu menungguku pulang, kau bisa tidur lebih dulu. Jaga kesehatanmu dan kandunganmu, i love you so much 

-Yeonjun

Setelah itu Soobin bangun, entah kenapa hati Soobin merasa senang sekarang. Apa dia mulai melupakan Yeonjun dan memilih Taehyun, hanya Soobin yang tau. Soobin bahkan sudah bersiap pergi ke rumah Taehyun, pengasuh yang kemarin pun sudah datang. Tidak ada lagi yang perlu di khawatirkan.

***

Matahari sudah terbenam beberapa saat yang lalu, Yeonjun sudah melesaikan pekerjaannya saat ini. Sesuai janjinya, Yeonjun segera pergi ke sebuah restoran yang sudah di beritahukan Hyunjin, di sana hanya nampak Hyunjin dan seseorang yang tak di kenalnya.

Perlahan Yeonjun mendekat, Hyunjin mempersilahkannya duduk. Ruangan itu terlihat sunyi dan kosong, karena semua di pesan Hyunjin untuk merayakan kemajuan dari perusahaannya. Hyunjin dan Yeonjun terlihat agak canggung sekarang, padahal sebelumnya mereka bersikap biasa saja.

"Yeonjun hyung, perkenalkan ini calon istriku. Namanya Yang Jeongin.", Hyunjin memperkenalkan orang yang berada di sampingnya itu.

"Oh begitukah? Salam tuan Yang.", jawab Yeonjun.

"Tidak perlu formal hyung, ini di luar kantor. Panggil saja Jeongin, dan salam juga untukmu Yeonjun hyung.", Jeongin yang menjawab kali ini

"Baiklah Jeongin."

"Apa aku terlambat?", tanya seseorang yang baru saja datang.

"Tidak! Acaranya bahkan belum di mulai, Minho. Duduklah dulu!", Hyunjin tersenyum pada Minho. 

"Bagaimana kau bisa ada di sini, Minho?", Yeonjun menanyai keberadaannya.

"Kau lupa bahwa aku menjadi sekretaris ayahmu sendiri, Yeonjun? Beliau tidak bisa datang karena kesehatannya menurun, jadi aku yang menggantikannya."

Fallacious -yeonbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang