Obsessed (18+)

3.7K 11 0
                                    

"lepas!" Ucap sang wanita.

"NGGAK" tegas sang pria dengan mencengkram tangan sang wanita.

"Brandon !"

"Apa?" Jawab Pria.

"Lepasin tangan aku" ucap sang wanita yang membrontak agar bisa lepas namun apa yang ia harapkan sangat tidak mungkin. Brandon, kekasih posesif nya selama 2 tahun ini malah mencengkram dagu Angeline, sang wanita yang membuat pria tergila-gila padanya.

"Sudah aku bilang, kamu nggak bisa pergi dari aku!" Ucap Brandon langsung mencium kasar bibir kekasih nya.

"Eummmhhh!" Teriak Angeline.

Tak lama Brandon melepas ciuman itu. "Astagaa, aku sangat candu dengan bibir manis mu ini" ucap Brandon mengusap bibir merah kekasih nya, Angeline hanya menatap sangar Brandon.

"Aku sudah bilang berapa kali, JANGAN pernah bersentuhan pada pria MANAPUN, Kau Dengar?!" Ucap Brandon tepat didepan wajah Angeline, dan Angeline yang sudah hapal dengan pria didepan nya ini hanya menatap mata pria itu.

"Kau dengar sayang?" Tanya Brandon lirih telat didepan bibir Angeline, namun tidak mendapatkan respon dari wanita itu.

"KAU dengar atau Tidak?!" Tanya Brandon dengan menekan katanya, baru mendapat anggukan dari Angeline.

"Good Girl" ucap Brandon melepas genggaman nya di dagu Angeline, namun tidak dengan tangan nya. Ia menarik Angeline dan membawa wanita itu kedalam kamarnya.

Brandon melempar Angeline ke atas ranjang dan mendudukannya. Ia membuka kemeja kantor Angeline tanpa izin dan langsung memperlihatkan belahan Angeline. Brandon langsung mencium dan menghisap leher Angeline secara menggebu-gebu dan meninggalkan bekas keunguan itu.

"Aku mau kamu saat ini" bisik Brandon.
.
.
.

Sepasang manusia terlihat sedang tertidur diatas ranjang dengan selimut putih menutupi mereka yang tidak mengenakan sehelai benang pun.

Angeline, wanita itu terbangun dan menatapi lampu yang menyala dengan remang. Ia merasa menyesal jatuh dalam pelukan seorang pria yang baru saja membuat bekas yang sangat banyak ditubuh nya. Ia terisak.

Mendengar suara yang mengganggu tidur nya membuat Brandon terbangun dengan wajah yang ditekuk. Setelah sadar walau tidak sepenuhnya ia mengetahui jika wanita yang ada disamping nya sedang menangis. Melihat itu Brandon tidak tinggal diam. Ia mendatangi Angeline.

Pria itu dengan perlahan dan lembut memeluk wanita itu dari belakang bahkan mengecup lembut tengkuk dan bahu wanita itu. Sangat lembut dan memberi kenyamanan.

Angeline tidak perduli dan tidak merespon diluar, namun hatinyaaaa.

Hatinya berkata lain.

Inilah yang ia benci dari dirinya dan kekasih nya. Setelah pertengkaran yang membuat hatinya retak bahkan fisik dan mental nya rusak, namun ia akan luluh dengan sikap lembut prianya itu.

Pria itu tau cara membuat dirinya nyaman dan tau cara membuta dirinya sakit.

"Ada apa? Kenapa kau menangis?" Terdengar suara Brandon yang lembut, seperti tidak sadar apa yang telah ia lakukan pada wanitanya. Angeline hanya menggeleng pelan.

Brandon mengecup pipi, telinga, tengkuk, bahu dan tangan Angeline, serta memberi elusan lembut.

"Aku minta maaf, aku lepas kendali" ucap Brandon"

Angeline tidak bergerak namun ia hanya tersenyum nanar tanpa menatap Brandon.

"Aku tidak suka milik ku disentuh oleh orang lain, kau hanya milik ku Angeline, aku sangat tergila-gila jika itu menyangkut tentang dirimu." Ucap Brandon mencium bahu Angeline.

"Katakanlah aku terobsesi pada mu, aku tidak perduli. Aku mencintaimu. Semua yang ada di kamu, aku suka" lanjut Brandon.

Brandon membalik tubuh Angeline dan menatap wajah Angeline dan pria itu langsung mengecup semua bagian wajah kekasih nya.

Angeline suka dengan Brandon yang lembut, ia akan memuja Angeline layaknya seorang putri kerajaan.

"Aku minta maaf ya" ucap Brandon.

Angeline hanya tersenyum dan mengangguk pelan.
.
.
.

"Apakah ini milik mu?" Tanya seorang pria yang melihat berkas seorang wanita jatuh dari tas dokumen nya.

Wanita itu menoleh dan menatap sang pria, dilanjut dengan menatap apa yang dipegang oleh pria itu.

"Ah yaa, itu milik ku, terima kasih" ucap sang wanita yang tersenyum lebar.

"Yaa, sama sama" balas pria itu.

Tanpa disadari ada sepasang mata yang melihat kejadian barusan.

Wanita itu akhirnya berjalan kembali kemeja kantor nya seperti tidak terjadi sesuatu. Tidak lama seorang pria berjalan didepan nya dan tidak menyapa wanita itu. Sang wanita bingung, ada apa ini?

Tidak lama terdengar dering telepon, sontak langsung diangkat oleh sang wanita pada dering pertama.

"Iya pak?" Tanya sang wanita.

"Masuk" balas seseorang dibalik telepon itu

"Baik pak" jawab wanita itu dan langsung berdiri dan berjalan masuk kedalam ruangan boss nya itu.

"Permisi" ucap Sang wanita dan masuk.

"Kunci pintu nya" ucap pria itu. Sang wanita sontak langsung menatap kedepan dan menatap sang pria. Namun tetap dilakukan oleh sang wanita.

"Sini" ucap sang pria sambil melepas dasinya.

Sang wanita mendekat dengan ragu, namun dia bisa apa.

"Pasangkan ini untuk ku" ucap sang pria.

Saat sang wanita mengulurkan tangan nya, sang pria langsung mengikat kedua tangan wanita itu dengan kencang dan menarik nya sambil berjalan keruangan istirahat yang ada di ruangan itu.

"Brandon ! Apa yang ingin kau lakukan! Ini kantorr! "Ucap sang Wanita yang terkejut apa yang sedang terjadi. Brandon hanya diam namun pria itu langsung melemparkan wanita itu keatas ranjang yang tersedia dan mengikat dasi itu kekepala ranjang.

Tentu saja Angeline memberontak, namun apa daya, kekuatan nya dengan Brandon sangat jauh berbeda.

"Argh! Tolong jangan begini Brandon!" Ucap Angeline yang mulai menangis.

"Kita bisa membicarakan nya baik-baik, aku tidak tau salah ku apaaa" ucap Angeline yang melihat Brandon mulai melepas kancing baju nya.

"No, non, no.. Brandon! " Ucap Angeline menggeleng melihat Brandon sudah diatas tubuhnya dan membuka kemeja Angeline.

Brandon mulai mengelus pelan perut rata Angeline, "kau tau, aku ingin ini lebih tembam karena aki yakin mereka memuji ini" ucap Brandon yang mengecup perut Angeline.

"Katakan padaku, apa salah ku?" Tanya Angeline yang melihat Brandon mulai mengangkat rok nya, dan melepas panty Angeline.

"Kau terlalu baik Angeline, aku tidak suka itu" ucap Brandon mulai menjilat bibir bawah Angeline.

"Ahh" desah Angeline.

"Kau dengan mudah menyebar senyuman pada pria lain, sedangkan itu hanya milik ku!" Ucap Brandon disela kegiatanya.

"Wha..ah.. ahtt?" Tanya Angeline ditengah desahannya.

Brandon bangun di ujung klimaks Angeline. Wanita itu tidak mendapatkan nya. Brandon menatap wajah Angeline yang cukup frustai tidak mendapat klimaks nya dengan bibir yang mengkilat.

Pria itu langsung mencium kasar wanita itu.

"Jangan pernah memberikan senyuman mu pada Pria!' ucap Brandon ditengah kegiatannya.

"Itu membuat ku frustasi, APA KAU INGIN BERSAMA mereka?" Ucap Brandon yang jatuh diatas dada Angeline.

Angeline hanya menghela napas. Hampir setiap hari, mereka akan seperti ini jika Brandon melihat sesuatu yang menyangkut tentang dirinya.

Mau dijelaskan seperti apapun, Pria itu tidak akan ada hentinya.

One Shoot (kumpulan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang