Mengikuti taruhan adalah hal paling bodoh yang pernah aku lakukan.
Aku kalah, dengan sahabat ku yang memiliki otak licik dengan berbagai cara agar membuat ku bisa merasakan hubungan dengan seseorang.
Dan bodohnya aku mengiyakan.
Kami bertaruh. Jika di kalah, dia akan pergi dan insaf dari dunia nya yang sangat bebas. Dari minuman alkohol, dunia malam, bahkan sex bebas.
Namun, jika aku yang kalah, aku harus menggoda salah satu pria yang ada di Bar favoritnya.
Alhasil aku kalah.
"Huft, Really Jean?" Tanya ku pada Jeanny.
Jeanny dengan memasang tampang songong nya mengangguk.Aku pun mulai melihat sekeliling, mencoba dengan wajah yang aku buat layaknya wanita jual mahal dan penggoda aku menjelajahi Bar.
Aku tertarik pada salah satu pria. Dia duduk menatap botol wine dan sesekali meneguk nya.
"Aku pikir dia seorang pemain, mungkin bisa ku goda dan mudah ku lepas" batin ku.
Aku berjalan pelan kearahnya. Mengenakan dress mini merah dan high hells hitam, membuat ku jadi pusat perhatian.
"Tarik napas dan santai" ucapku menenangkan diri.
"Hi, sendiri?" Tanya ku pada pria itu.
Pria itu hanya terdiam, dan menatap kedepan. Aku hanya menahan dagu ku dan membuat wajah menggoda.
Tidak ada respon dari nya, membuat ku memberanikan diri untuk menarik dagu nya menghadap ku.
Jeanny memantau hingga aku berhasil menggoda pria itu.
"Sepertinya gadis itu memilih sosok yang pantas" ucap Jeanny pada bartender yang juga sahabat Jeanny.
"Yang mana?" Tanya Bartender.
"Kau lihat Wyllia disana?"
"Wyllia? Dia disini?" Tanya Jacob, bartender itu.
"Hmm, dia kalah taruhan dengan ku dan ia minta menggoda salah satu pria disini dan lihat, dia memilih Maxiliam sebagai target nya" ucap Jeanny.
"Gila, benar-benar gadis polos pertama kali ke bar ini" ucap Jacob terkekeh.
"Sebenarnya aku Khawatir jika ia di permalukan oleh Maxiliam, kau pasti tau kan" ucap Jeanny cemas.
"Hampir setiap hari aku melihat pria itu mendorong kasar wanita-wanita yang mendekatinya" ucap Jacob menggelengkan kepalanya.
"Apakah aku harus menolongnya?" Tanya Jeanny.
"Kau perhatikan saja dari jauh" ucap Jacob yang cukup penasaran apa yang akan terjadi selanjutnya.
Di sisi lain, Wyllia yang menarik Dagu Maxiliam untuk menghadap tidak mendapat penolakan.
"Biasakan menjawab disaat orang lain bertanya" ucap Wyllia.
Maxiliam hanya menatap bibir lawan bicaranya.
"Apa kau suka bibir ku?" Tanya Wyllia dengan senyum nya.
Maxiliam menatap mata lawan bicaranya.
"Rupanya kau suka dengan mata ku" ucap Wyllia mendekatkan wajahnya.
Wyllia menatap mata pria itu dengan intens, dan beralih pada bibir merah tebal pria itu.
"Bibir mu sangat cantik" ucap Wyllia menatap bibir pria itu dan beralih pada matanya.
Gadis itu pun mengangkat tangan nya, dan memberanikan diri untuk mengelus pipi pria itu.
"Ada bulu tipis disini, apa kau sedang banyak pikiran tuan?" Tanya Wyllia menatap sedikit cemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Shoot (kumpulan)
Short StoryHanya kumpulan One Shoot yang aku tulis secara random. Satu episode akan langsung selesai, jika ada lanjutan nya mungkin akan ada tertera part selanjut nya dengan keterangan yang jelas.