"Dari sekian banyak wanita, kenapa kau memilih ku?" ucap seorang wanita pujaan hati dengan pipi nya yang merona.
"Untuk apa aku harus menjelaskan hal yang bahkan aku tidak tahu jawabannya. Yang aku tahu, aku hanya mencintaimu sepenuh hati ku" ucap pria berbaju tuxedo itu.
"Tidak, tidak mungkin seorang pria bangsawan mencintai aku yang hanya seorang gadis gempal seperti ku ini" ucap gadis dengan bibir pink merona itu sambil menundukkan wajahnya.
Pria itu lantas menarik keatas dagu gadis manis itu hingga menatap nya.
"Apa yang katakan? Yang aku lihat saat ini hanyalah seorang gadis yang manis dengan pipi nya yang merona" ucap pria maskulin itu sambil mengikis jarak kedua wajah mereka.
Wanita itu menyadari akan kedekatan mereka. Sontak ia memundurkan tubuhnya dan membalikkan tubuhnya.
"Terima kasih, tapi tidak tuan. Saya tidak pantas bersanding dengan Anda. Saya hanya seorang anak peternakkan. Saya tidak ada apa-apanya dengan Anda yang memiliki darah bangsawan. Apa yang akan dikatakan or..."
"Ssstt.. hal itu tidak penting. Yang terpenting saat ini adalah kita berdua. kamu.. Anda dan aku.. saya. Hanya ada itu. Aku tertarik dan jatuh cinta pada mu pada pandangan pertama. Disaat kau tersenyum kepada penjual roti gandum yang sedang berkeliling menjual dagangannya. Aku jatuh pada senyuman mu yang sangat manis itu." Ucap Pria itu sambil memegang kedua tangan wanita tambun dengan pipi merah itu.
"Tidak ada perkataan orang diantara kita berdua. aku hanya ingin ada kita dan pipi mu yang merah merona ini" ucap pria itu mengelus lembut pipi wanita tembam itu.
Tatapan memastikan dari wanita itu semakin membuat pria berambut coklat itu semakin terpikat. Mata bulat yang indah dan bersinar itu menghipnotis dirinya hingga enggan untuk menyudahi tatapan intens itu.
"Tuan, saya yakin jika tuan sudah memiliki perjanjian antar keluarga dan saya pastikan jika Anda sudah memiliki calon kekasih yang akan Anda timang" ucap gadis manis itu.
"Tidak, saya tidak mendapatkan kabar seperti itu. Jika adapun saya lebih baik kehilangan martabat kebangsaan saya dibandingkan harus kehilangan Anda" ucap Pria bermata emerald itu.
"Jangan, kau adalah penerus keluarga satu-satunya Tuan. Saya akan dibenci oleh satu kebangsaan jika Anda melakukan hal seperti itu" ucap Wanita dengan bibir tebal mungil itu.
"Maka dari itu, kau harus pergi bersama ku, menjadi istri ku dan menjadi bagian sisa hidupku mulai dari saat ini."
"Jangan terlalu cepat tuan,saya tidak bisa dengan langsung menerima ini semua. Disaat yang kita tahu kita memiliki perbedaan yang sangat jauh dari segi kasta. Saya tidak yakin jika keluarga Anda akan menerim..."
"saya sudah menceritak tentang mu kepada keluarga saya, terutama ibu saya. Dia senang saat saya memberitahukan tentang Anda. Saya sudah mencari tahu tentang Anda sebelum ini. maka dari itu kamu tenang saja, hal itu sudah saya pikirkan dari jauh jauh hari sebelum saya melakukan hal ini" Pria kulit sawo pucat itu mendekatkan wajah nya hingga menyentuh bibir mungil pink itu.
Mereka berdua menikmati kedekatan mereka ditengan padang rumput yang luas dengan hembusan angin yang membuat baju wanita berkibar dengan indah nya. wanita itu seketika melupakan permasalahan perdebatan antara mereka berdua.
------end------
![](https://img.wattpad.com/cover/299286761-288-k923932.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
One Shoot (kumpulan)
Cerita PendekHanya kumpulan One Shoot yang aku tulis secara random. Satu episode akan langsung selesai, jika ada lanjutan nya mungkin akan ada tertera part selanjut nya dengan keterangan yang jelas.