Pukul 23.00
"Ish kenapa harus gue sih yang nyetir," protes Dion yang sedang menyetir.
"Yaelah liat kondisi Victor masa dia yang nyetir," ucap Alden yang duduk dibelakang berdua bersama Victor, Alden membiarkan Victor tidur di pangkuan nya.
"Tapikan gue capek," ucap Dion.
"Eh btw gue khawatir sama si Karin, dia nyetir sendiri mana udah larut lagi," sambung Dion."Ciee.... segitu naksirnya sama Karin ampe khawatir begitu. Udahlah si Karin tu strong bisa jaga sendiri, santai aja," goda Alden.
"Nye nye nye, ciee viden," goda Dion tak mau kalah.
"Paan sih," Alden mengerutkan keningnya.
"Den, kamu sadar gak sih sikapnya Victor tuh cemburuan banget sama kamu," ucap Dion.
"Lah terus?" Alden menaikan alisnya.
"Ish udahlah dasar gak peka," ucap Dion.
Mereka pun sampai di apartemen Victor.
"Astaga pegel banget," ucap Alden merentangkan kedua tangannya.
"Den lo bisa gendong Victor gak?" tanya Dion membuka pintu mobil.
"Kamu aja yang gendong Victor," Alden tidak bisa melakukannya, tidak hanya tinggi Victor juga sangat berat menurut Alden.
Dion mengangguk.
Setelah sampai dikamar, Dion pun menidurkan Victor diranjang."Dion kamu nginep aja disini udh larut banget," tawar Alden.
"Gak usah bro, gue pesen taksi online aja," tolak Dion.
"Yakin?" tanya Alden memastikan.
"Yakinlah, eh gue lupa mau minta nomor telepon si Karin," ucap Dion hampir lupa.
Alden mengambil kertas dan juga pulpen di laci, setelah itu ia menuliskan nomor Karin.
"Ini," Alden menyodorkan kertas bertuliskan nomor Karin kepada Dion.
"Makasih Den, gue pamit bye,"
Setelah Dion pergi Alden mengunci pintu kamar dan menidurkan dirinya disebelah Victor.
Jam dinding menunjukkan pukul 01.00 tapi Alden masih belum tertidur kata-kata Victor masih terngiang-ngiang ditelinga Alden.
"Argh lo kenapa si Den!" ucap Alden kepada dirinya sendiri.
Alden membalikan badannya kehadapan Victor yang sedang terlelap.
"Padahal kita baru ketemu loh Vic, tapi kenapa setiap aku deket sama kamu ada perasaan aneh yang muncul, tapi aku gak bisa bohongin hati aku sendiri," ucap Alden mengelus-elus pipi Victor.
(ARGAGABSJDJR Baper sama ketikan sendiri🥲😭)
Tiba-tiba Victor memeluk Alden, tentunnya Alden sangat terkejut dibuatnya. Tidak tahu kenapa Alden malah tersenyum dan tertidur.
___
Pukul 08.00 Pagi Alden baru bangun dari tidurnya, ia melirik tempat tidur Victor, Victor sudah tidak ada disana."Astaga kemana Victor?" Alden pun beranjak dari tempat tidurnya dan langsung mencari Victor diruang tamu.
"Victor! kamu dimana?!" teriak Alden.
"Eh kan ini hari Senin pasti dia lagi kerja di Caffe, mana kesiangan lagi aku bangunya," Alden berlari menaiki tangga menuju kamar, ia tidak sempat mandi, hanya gosok gigi, dan mencuci muka.Mobil Victor sudah tidak ada digarasi, Alden sangat kesal, karena Victor meninggalkan nya sendirian.
Karena itu Alden terpaksa menaiki taksi. Alden benar-benar kesal pagi ini. Setelah sampai di Caffe Alden langsung pergi kedapur tanpa berbicara pada Victor sepatah katapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
ViDen (On Going)
عاطفيةSampul Author gantii karena kurang menarikkkkk ___ Aku tidak tahu apakah dunia akan menerimanya~ Alden. Mencintai siapapun adalah hak sendiri, walalu dunia tidak menyetujuinya aku akan tetap mencintainya~ Victor Yg homophobic jangan salah lapak!!!! ...