Pukul 19.00
Langit yang tadinya cerah kini berubah menjadi gelap, matahari terganti oleh bulan yang bersinar, bintang-bintang mulai bermunculan dilangit.Victor sedang sibuk dengan berkas-berkasnya yang melelahkan, Alden benar-benar sangat bosan saat ini, ia hanya bisa berbaring melihat bulan dan bintang dari jendela.
"Vic... Boseennn!!!," Alden berteriak.
Tapi Victor malah terus fokus mengerjakan berkas-berkasnya.
Alden sangat kesal karena perlakuan Victor, bisa-bisanya dia tidak merespon perkataan Alden.Alden mengambil sebuah buku dilaci, entah milik siapa Alden tidak memperdulikanya , Alden merobek-robek buku itu dengan wajah masam, suara robekan itu terdengar oleh Victor.
"Den kamu ngapain sih?" Victor menoleh kebelakang.
Victor berdiri dari kursinnya dan mengambil buku yang dipegang Alden.
"Eh ini punya aku Den, malah kamu robek-robek lagii," ucap Victor.
"Lah... lagian malah sibuk sama berkas-berkas sial*n gak berguna itu, sampe-sampe gak denger panggilan aku tadi," gerutu Alden.
"Yaa maaf Den, aku gak denger kamu, kamu maunnya apa?" tanya Victor duduk disebelah Alden.
"Jalan-jalan kek... Shopping, bosen tau," ucap Alden dengan bibir yang cemberut.
"Okee kita ke supermarket aja yang deket buah-buahan sama sayuran udah pada abis," ajak Victor.
Alden malah bengong, dia tadinnya ingin pergi ke mall malah diajak ke supermarket oleh Victor.
'Ha? Kok malah pergi belanja sayur-sayuran kayak ibu-ibu,' batin Alden menangis.
Alden terpaksa pergi ke supermarket untuk membeli sayuran dan buah-buahan, Victor membantu mendorong troli sementara Alden yang memilih dan mengambil barang-barang.
"Ambil apa aja yang kamu suka," ucap Victor.
"Oke, sekalian belanja bekal buat liburan besok," Alden begitu bahagia saat ini ia membeli banyak sekali barang-barang dan makanan sampai-sampai Victor kewalahan membawakannya untuk Alden.
Mereka pun mengantri dikasir.
Victor memberikan black card nya kepada mbak-mbak kasir itu."Ma-maaf Mas ada uang cash kah?" tanya mbak-mbak kasir tersebut.
"Eum ada bentar, totalnya berapa saya lupa?" ucap Victor.
"Satu juta dua ratus Mas,"
Alden terkejut dengan total belanjaan yang ia beli, walaupun dia orang kaya, tapi ia tidak pernah belanja sampai total satu juta.
Setelah itu Alden dan Victor pulang ke Apartemen.
20.30 Malam.
Walaupun sudah larut malam, Alden merasa gerah.
"Aku mau mandi dulu," ucap Alden."Eh kamu yakin mau mandi udah larut loh? besok aja," usul Victor.
"Masa kagak mandi dari sore aku belom mandi, eh bentar-bentar bukannya kamu belom mandi juga yaa," ucap Alden.
"Hahah Iya, males soalnya," ucap Victor.
Alden mengambil handuk dan pergi kekamar mandi untuk mandi, Victor melanjutkan aktivitasnya seperti biasa, mengerjakan berkas-berkasnya yang tidak berguna.
Setelah mandi Alden duduk dikasur dan memainkan Handphone nya.
Handphone milik Victor berdering tertulis nama panggilan dari Ayah disana.
Victor mengambil handphone nya, wajahnya berubah menjadi suram saat melihat siapa yang menelepon nya.
Victor menolak panggilan tersebut, Alden heran pada Victor, seharusnya Victor senang mendapatkan telepon dari keluarganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ViDen (On Going)
RomanceSampul Author gantii karena kurang menarikkkkk ___ Aku tidak tahu apakah dunia akan menerimanya~ Alden. Mencintai siapapun adalah hak sendiri, walalu dunia tidak menyetujuinya aku akan tetap mencintainya~ Victor Yg homophobic jangan salah lapak!!!! ...