Bab 12

508 42 3
                                    

"Aku merasa kembali ke waktu awal kita ketemu di sini" kata Ali dan Boboiboy menaikkan alisnya.

"Dan kau juga diculik di sini" kata Boboiboy sambil melipat tangan.

"Kau juga tidak menolongku" kata Ali sambil cemberut.

"Ayah masih negosiasi dengan MATA dan ejen lain sudah mengawasi kau" kata Boboiboy dan Ali memalingkan muka.

"Lagipula terakhir aku menolong kau dengan sengatan listrik" kata Boboiboy. Sebelum Ali membalas, tiba-tiba muncul seseorang.

"Oh jadi ini anak duta besar dan Dr.Ghazali" kata paman yang tidak dikenal mereka.

"Halo paman, paman siapa ya?" Tanya Boboiboy dengan ramah, Ali hanya bersembunyi di belakang Boboiboy sambil menatap ke depan takut dengan kejadian sebelumnya.

"Paman yang memberikan dana perusahaan, tadi saya baru bicara dengan Dr.Ghazali" kata paman itu. Boboiboy pun mengangguk sambil tersenyum.

"Hei,kamu yang dibelakang. Kenapa bersembunyi?" Tanya paman itu sambil mencoba untuk mengintip, Boboiboy pun menghalangi dengan salah satu tangannya.

"Tidak apa-apa, tadi dia baru terjadi hal yang tidak menyenangkan paman" kata Boboiboy dan paman itu mundur sambil tertawa kecil.

"Baiklah, sepertinya paman pergi ke tamu yang lain dulu" kata paman itu sambil melambaikan tangan.

Boboiboy pun sekilas terkejut dengan yang ada di lengan paman itu, paman itu hanya terkekeh.

"Gelang biru yang bagus bukan? Arloji Boboiboy juga sama bagus" kata paman itu sambil pergi meninggalkan mereka berdua.

"Boboiboyy, dia memakai gelang biru juga. Kenapa sampai orang penting pun terlibat dengan hal ini" kata Ali dan Boboiboy hanya terdiam. Ali pun menaikkan alisnya dan berdiri di samping Boboiboy.

"Boboiboy..." Ali pun terkejut melihat Boboiboy yang mengerutkan alisnya sambil matanya melotot.

"Heh.." kata Boboiboy sambil tersenyum seringai.

"Boboiboy?" Kata Ali dengan pelan.

"Sepertinya aku paham, kali ini kita harus berhati-hati Ali" kata Boboiboy dan Ali pun memiringkan kepalanya.

"Kau tahu ini" kata Boboiboy sambil menunjukkan arlojinya sekilas.

"Yap, itu arloji yang bagus..?" Kata Ali dan Boboiboy menatap datar.

"Ini bukan arloji biasa, ini wadah kuasa elemental yang aku punya. Saat arloji tidak ada, kekuatanku akan hilang" kata Boboiboy dan Ali pun terkejut.

"Benarkah???? Aku mengira kau memiliki kuasa dari kau lahir" kata Ali dan Boboiboy memutar matanya.

"Aku manusia Ali dan kau tahu, paman itu tahu tentang arloji ini. Tidak semuanya tahu tentang fungsi arloji aku dan temanku" kata Boboiboy, Ali pun terdiam.

"Berarti dia sudah tahu apa kelemahan dari kita.... Boboiboy, apa kau juga termasuk targetnya" tanya Ali dan Boboiboy hanya menggelengkan kepala.

"Belum.." kata Boboiboy

"Belomm??? Kalau begitu kau bahaya di sini" kata Ali.

"Itu hanya kemungkinan, tapi kalau memang kau target utama. Mereka mencari cara untuk menyingkirkan aku" kata Boboiboy.

Ali pun termenung.

"Boboiboy, lebih baik kau kembali. Kau baru saja selesaikan masalah tempo lalu" kata Ali.
Boboiboy hanya tersenyum dan mengacak rambut Ali.

"Masa bocah cengeng aku tinggalkan sendiri tanpa kuasa" kata Boboiboy.

"Aku tidak bercanda Boboiboy" kata Ali sambil menatap dengan serius.

"Biarkan aku tetap di sini, aku tidak akan membiarkan hal ini. Jadi lebih baik kita fokus saja" kata Boboiboy yang ikut menatap dengan serius.

"Boboiboyy.." kata Ali.

Dari jauh, paman itu melihat reaksi mereka berdua dan mengeluarkan seringai lebar.

Difference Season 2 [ Boboiboy and Ejen Ali Fanfiction ]Where stories live. Discover now