Bab 14

526 51 3
                                    

"Ayahhh?" Kata Boboiboy.

"Kalian berbahaya, tidak hanya kau Boboiboy melainkan 4 kawan kau" kata Amato dan Boboiboy menggelengkan kepala.

"Mereka hanya mengancam saja ayah, sistem yang ada dalam arloji berbeda jauh dengan di sini. Kau juga seharusnya tahu ayah" kata Boboiboy sambil mundur.

"Boboiboyy..." kata Yaya dan Fang pun memegang pundak Boboiboy.

"Sepertinya aku paham dengan maksud ayah kau" kata Fang dan Amato pub melihat dengan serius.

"Laksamana berencana untuk memisahkan keberadaan kalian, saat itu kita akan tahu siapa target sebenarnya" kata Fang dan Amato tersenyum.

"Memang benar adik dari Kapten Kaizo, pengamatan yang baik" kata Amato dan terus menonggak pinggang.

"Lalu kau tahu apa lagi yang kurang Fang?" Tanya Amato dan Fang mengangguk.

"Saat berpisah, berarti kalian juga mengurangi kuasa kalian menjadi dua. Tapi ini cara yang baik, karna.."

"Karna kita bisa langsung menyerang mereka walaupun nantinya akan menjadi satu tempat menjadi korban. Antara TAPOPS atau MATA sendiri" kata Boboiboy dan Amato mengangkat bahu.

"Benar, kau mengambil kesimpulan yang baik" kata Amato, Boboiboy mengepalkan tangan dengan kencang.

"Tapi ini bukan ide yang baik, ayah tahu itu kan?" Kata Boboiboy dan Amato mengangkat bahu.

"Amato?" Kata Ejen Dayang yang sepertinya tahu dengan tindakan Laksamana berbaja merah.

"Kalau kau punya ide yang baik.." Amato berjalan mendekati Boboiboy "Seharusnya kau memberi ide nak, kalau kau terus menolak ide. Kau yang akan menjadi penghambat"

Sengatan listrik langsung keluar dari seluruh tubuh Boboiboy dan dia mengeluarkan pedang merah.

"Ayah, apa kau memancingku?!" Kata Boboiboy yang matanya sudah berubah warna merah.

"Sekarangg!"

Seperkian detik, Ying memukul pundak sambil dengan bayangan Fang menyelimuti Boboiboy dan kuasa gravitasi Yaya membuat Boboiboy tertahan di lantai.

Pedang yang tersebar pun berubah menjadi permen oleh Gopal.

"Fuyohhh" kata Moon, Iman dan Alicia pun hanya terkesiap kaget.

'Tidak mungkin kita menjadi lawan mereka berempat' pikir Alicia.

"Kalian kenapa melakukan seperti itu? Paman, apa yang kau rencanakan??!!" Tanya Ali yang sudah sadar dari kejadian di depan.

"Maaf Ali, kau jadi melihat kejadian yang tidak menyenangkan" kata Amato sambil mengangkat Boboiboy dari lantai.

"Dia baik, selalu melindungi orang sampai tidak sadar dengan keselamatan sendiri" kata Amato sambil menarik jam tangan Boboiboy.

"Apa yang kau lakukan paman?" Tanya Ali yang melihat jam tangan Boboiboy diambil dari pergelangan tangannya.

"Tidak hanya Boboiboy" kata Amato sambil menunjukkan kawan Boboiboy yang ikut memberikan jam tangan mereka ke Amato.

"Ini rencana yang terbaik untuk sekarang" kata Ying sambil menghela napas.

Ali pun melihat Boboiboy tidak sadarkan diri yang sedang digendong oleh Amato.

'Aku yakin setelah sadar, Boboiboy akan marah ke mereka semua'

—————

"Yap, Boboiboy masih tidak mau bicara sama kita" kata Ying sambil menghela napas, Iman pun ikut menghela napas mendengar suara Ying yang lelah dengan semua kejadian ini.

Sekarang mereka hanya bisa berkomunikasi lewat komunikasi buatan Nut dan dilihat oleh yang lain juga.

"Apa kalian tidak bertemu dengan Boboiboy sama sekali?" Tanya Moon dan Khai mengangguk.

"Dia ketemu dengan kita, tapi dia sengaja memalingkan muka. Kalau bukan karna kemarin, aku akan datangi anak itu" kata Fang dengan ketus.

"Tapi kalo aku jadi dia, aku mungkin melakukan hal yang sama" kata Yaya dan Alicia menghela napas.

"Semoga masalah ini selesai"

Difference Season 2 [ Boboiboy and Ejen Ali Fanfiction ]Where stories live. Discover now