Dulu, saat kecil, Jean sering mendengarkan Moses, mendiang kakak lelaki [Name] bercerita jika dia ingin melihat dunia luar. Lelaki itu juga bercerita bahwa ia akan memberikan rakyat Paradis sebuah kebebasan. Agar tidak ada lagi kurungan yang menyedihkan. Sekilas, dia mirip dengan Eren.
Lain dari itu, Jean sangat mengagumi Moses. Saat Moses masih hidup, Jean benar-benar antusias untuk mengikuti seluruh jejak Moses, salah satunya Pasukan Pengintai. Namun, ketika Moses gugur dalam ekspedisi luar dinding, pemuda itu memutuskan untuk membuang jauh-jauh minatnya pada Pasukan Pengintai.
Jean berpikir jika hidupnya tidak akan pernah aman jika bergabung ke dalam Pasukan Pengintai. Namun, setelah insiden distrik Trots, banyak hal yang Jean lihat. Hal itu pula yang membuatnya kembali ingin bergabung ke dalam Pasukan Pengintai sekali pun kematian selalu mengincarnya.
Pada akhirnya, pemuda itu tetap bergabung ke dalam Pasukan Pengintai. Meski masa itu [Name] menjatuhkannya dengan sederet kalimat kejam.
Waktu terus membawa perubahan entah untuk siapa pun dan apa pun itu. Waktu adalah kunci hidup. Waktu adalah masa di mana kau tahu batas. Namun, tak jarang ada saja yang berharap waktu berhenti agar tidak ada perubahan yang terjadi.
Dan Jean selalu berharap waktu bisa berhenti agar tidak ada perubahan pahit dalam hubungannya bersama [Name]. Jean juga ingin waktu berhenti agar ia bisa selalu bersama [Name]. Karena Jean tahu, dirinya dan [Name] tidak akan pernah bisa selalu bersama sekali pun sang gadis pujaan hatinya itu mengatakan jika mereka bisa.
Logika Jean mengatakan mereka tidak bisa selalu bersama. Maka dari itu, Jean berharap waktu bisa berhenti agar dirinya bisa selalu bersama [Name] tanpa memikirkan masalah dunia yang menghantui dirinya.
Eren selalu mengirimkan surat. Memberi kabar mengenai dunia luar dan intruksi mengenai kapan waktu yang tepat untuk melakukan serangan balasan. Lalu, saat Pasukan Pengintai melakukan serangan balas ke dunia luar, mereka mendapatkan kemenangan. Namun, Sasha harus gugur di tangan pejuang Marley.
Jean kehilangan Sasha. Sahabat perempuan terbaik sejagat raya yang pernah ia miliki. Hati Jean benar-benar hancur saat itu. Sama hancurnya ketika ia harus kehilangan Carlie.
Sepulang dari invasi, orang yang Jean cari selain ibunya adalah [Name]. Saat pulang, semua kesedihan hanya bisa dirinya ungkapkan di hadapan [Name], tanpa topeng atau alibi belaka. Dan nyatanya, gadis itu sama sedihnya dengan dirinya ketika kehilangan Sasha.
Mulai dari kehilangan Carlie, Sasha ... Jean tak siap jika sewaktu-waktu takdir hidup memaksa membuatnya berpisah dengan [Name] sehingga mereka tidak bisa bersama.
Namun, entah seberapa besar logika dan ketakutan Jean, [Name] selalu muncul dengan perasaannya yang mengatakan jika mereka bisa. Bisa selalu bersama sekali pun konflik dunia menjadi dinding terbesar saat ini.
Hanya saja, kini di tengah klimaks persoalan politik, Eren menjalankan Rumblingnya untuk melindungi Paradis. Awalnya Jean memihak Eren karena menganggap pemuda itu melakukan ini semua demi tanah airnya dan teman-temannya. Namun, di tengah malam sunyi saat Jean sedang berdiam diri membayangkan hidup damainya bersama [Name] di bagian dinding terdalam, tiba-tiba Hange muncul dan mengajaknya untuk berbicara.
Mereka berbicara mengenai bagaimana Eren harus dihentikan. Genosida tidak bisa dibenarkan. Jika kau lihat dari hukum mana pun, cara Eren tidak bisa dibenarkan dan hanya akan memunculkan dendam baru. Mereka harus menghentikan Eren.
Kendati demikian, sekali lagi logika Jean berkata. Apa orang seperti mereka bisa menghentikan Eren dengan jutaan titannya?
Jean meragukan itu, tetapi aliansi yang Hange buat diisi oleh manusia luar biasa. Hange menyakini jika mereka bisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐏𝐑𝐎𝐌𝐈𝐒𝐄 || Jean Kirstein || FAP ✔︎
ФанфикRasa ini terhubung. Terhubung oleh janji masa kecil yang masih melekat indah dalam benak. [Name] takkan pernah melupakan janji itu dan justru menggunakan janji mereka sebagai sebuah rekonsiliasi antara dirinya dan Jean. Namun, bagi Jean semua janji...