Meet The Baby

5.4K 445 188
                                    

Rumah sewaan itu tidak besar, bertingkat dua, dan dihuni oleh empat sekawan. Mereka adalah sekumpulan anak SMP yang menyewa rumah tak jauh dari sekolah. Tidak ada tetangga di dekat rumah sewaan itu, ditambah tembok tinggi yang mengelilingi rumah itu menambah kesan angkernya.

"Hoi! Udah lewat jam makan malam, kenapa kagak ada yang masaaak! Gw lapeeer! Oi! Laper! Oi!"

Yang berteriak itu si Supra. Seseorang yang dikenal kalem sama orang lain tapi kalau sama teman-temannya nggak ada jaim-jaimnya.

"Glacyyyyyyy, kok kagak masak sih?! Kakak 'kan laper! Capek nih habis nyabut bulu ayam tetangga satu truk!"

Kalau yang ini Frostfire, Kakak kembar dari Glacier. Dia hobi ngerjain apapun yang berhubungan dengan ayam, bahkan nungguin ayam jantan bertelur pun bakal dia lakuin.

"GLACYYYYYYY! AAAAAAAAA!" sedangkan yang berteriak seperti orang dikejar anjing itu adalah Sori. Adik sepupu dari Supra.

"Kenapa Sori?!"

"Nggak, manggil doang. Hehe," ucap Sori tanpa rasa bersalah. Malahan dia sekarang berpose di depan cermin saku dengan gaya cool andalannya.

"Apa?!"

"Oh yeah! Tampan seperti biasa!" Supra yang melihat Sori memutar bola matanya. Namun sedetik kemudian dia bergabung berselfie-ria bersama Sori.

"OH YA! MAKANANNYA MANA?!" tanya Frostfire tak santai.

"Bisa gak sih kalian jangan menggantungkan hidup padaku, cukup hanger aja yang digantungi jemuran. Aku tuh mau rebahan! Aku mau males-malasan! Awas aja kalian gangguuuuu!"

Brak!

Yang nutup pintu barusan itu Glacier, adik kembar dari Frostfire. Seorang anak SMP yang terpaksa mengurus saudara dan teman-temannya yang kekurangan akhlak.

Tak lama setelah pintu tertutup, Glacier kembali membukanya. Dia menatap kesal semua penghuni rumah itu lalu berjalan ke arah dapur dengan wajah bete.

Glacier memulai kegiatan memasaknya. Setelah selesai dia memanggil kakak dan kedua temannya. Mereka makan dengan lahap sampai-sampai piring pun hampir mereka makan.

Glacier menatap kasihan mereka yang makan seolah belum makan dua hari. Jadi, Glacier itu itu sebenarnya ingin sekali menelantarkan mereka semua. Tapi dia nggak bisa melakukannya karena pada dasarnya dia anaknya nggak tegaan.

.

Malam harinya, Glacier bertekad tidur lebih awal. Dia bahkan sudah memberi makan malam saudara dan teman-temannya lebih awal agar nggak ada yang mengganggu quality time-nya bersama guling tercinta.

'Akhirnya bisa bobo ganteng.' Setelah menggembok pintu kamarnya dengan sepuluh jenis gembok, Glacier lalu menghempaskan diri ke kasur empuknya dan segera terlena oleh mimpi.

KLANG! KLANG! BRUK!

"WOOOI! SIAPA YANG KETOK PINTU RUMAH SAMPAI ROBOH GINI?!"

Glacier mengernyit dalam tidurnya. Suara berisik dari teman-temannya nggak dia pedulikan. Glacier tetap tertidur pulas.

KLANG! KLANG! BRUK!"

Walau seberisik apapun suara itu, Glacier tetap tertidur. Jangan pernah remehkan Glacier yang pernah juara 1 tidur mati se-kabupaten. Juara 2-nya Frostfire by the way.

Terdengar langkah kaki kecil heboh berlari ke arah kamarnya. Namun Glacier masih setia menutup matanya. Lalu tiba-tiba saja--

KLANG! KLANG! BRAAAAAAK! DUAR!

--pintu kamar Glacier copot. Bahkan gembok yang dipasangnya berceceran kemana-mana. Glacier membelalak kaget. Dia bertatapan dengan sosok anak kecil membawa palu besar yang nyengir tanpa dosa.

"Haiiiii!"

"ANAK SIAPA INI, WOI?!"

Hari itu, untuk pertama kalinya, Glacier sang juara bertahan tidur mati se-kabupaten. Terganggu dari tidur nyenyaknya.

__________

Jangan tanya saya ini cerita apaan. Saya cuma berusaha mengingat cara menulis 😔

270222

Baby CareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang