Baby and The Spy

1.4K 213 156
                                    

Sepasang netra crimson menyala di wajahnya yang gelap karena tertutup tudung jaket. Tatapannya lekat mengawasi satu anak kecil dan empat anak SMP yang berada disekitarnya.

'Sepertinya mereka akan bermain bola nggak jauh dari pohon itu.'

Tak ada seorangpun yang menyadari aksinya karena dia membaur dengan para murid secara alami. Sambil mengawasi dia juga melakukan kegiatan olahraga sebagaimana murid lainnya. Kemudian tanpa menoleh dia melemparkan bola basket dengan sebelah tangan hingga masuk ke ring. Dia lalu berlalu meninggalkan tempat permainan.

"Fang mau ke mana?" tanya seorang siswa.

"Kalian main saja, gue udahan dulu."

"Yah, padahal lagi seru-serunya."

Fang kemudian bergerak lebih dulu
mendekati pohon. Memanjatnya dengan cepat tanpa sedikitpun suara. Kemudian bersembunyi diantara dedaunan dan dahan pohon yang lebat. Sesuai dugaannya, tak lama kemudian target benar-benar berada nggak jauh dari pohon.

Sebenarnya apa yang dia lakukan?

Mari mundur ke beberapa jam yang lalu. Semua bermula dari dia yang berniat pergi ke toilet dan secara nggak sengaja mendengar suara sosok yang sangat dikenalinya. Langsung saja dia menoleh pada sumber suara itu. Raut kaget tercetak di wajahnya.

'Mengapa Gentar bisa ada di tempat yang jauh seperti ini?!'

"Orangtuanya sibuk, ja-jadi mereka minta kami menjaganya!"

Fang bertambah terkejut. Tetapi dengan cepat ekspresinya kembali semula. Dia juga lebih memfokuskan pendengaran.

"Lalu?!" Papa Zola memukulkan rotannya.

"Di rumah tak ada orang, kami nggak mungkin meninggalkannya sendiri. Jadi kami berencana menitipkannya ke penitipan anak. Kali ini saja, tolong berikan kami keringanan!"

'Diminta menjaganya? Pada anak SMP dari tempat antah berantah?'

Fang ingin mendengarkan lebih lama. Tetapi tepukan pada bahunya menghentikannya.

"Nak Fang, kalau sudah selesai segera kembali ke kelas," tegur seorang guru wanita.

Fang menggaruk rambutnya. "Ng, maaf Cikgu. Ini baru mau berangkat ke toilet."

"Ya sudah, cepat selesaikan urusanmu."

"Baik Cikgu Mama."

Kemudian selama jam pelajaran pertama Fang nggak tenang. Walaupun dari luar ekspresinya tampak biasa saja. Karena itu setelah pergantian jam, Fang bergegas mengganti baju lalu pergi ke lapangan. Beruntung guru yang mengajar olahraga nggak masuk sehingga harus digantikan papa Zola. Yang artinya Gentar kemungkinan juga akan keluar dari kelas itu.

Setelah beberapa saat, Gentar sudah ada di lapangan bersama keempat teman seangkatannya. Namun, Fang belum punya kesempatan mendekati mereka untuk memastikan dia benar-benar Gentar disebabkan pelajaran yang langsung dimulai.

Ketika Papa Zola memerintahkan muridnya mengelilingi sebagian area di dalam sekolah, Fang ikut berlari dengan teman-temannya yang lain. Jaraknya dalam mengawasi Gentar nggak dekat, namun juga nggak jauh dibelakang.

Tiba-tiba saja Gentar berputar arah, dia kembali berlari ke belakang. Sehingga Fang dapat melihat wajahnya lebih jelas ketika berpapasan.

"Eh Sup, Gentar mana?!"

"Bukannya tadi di sebelahmu?"

"Astaga! Jangan-jangan ketinggalan!"

"Biarin aja napa, dibelakang ada Frosty sama Glacy."

Baby CareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang