After School

1.3K 208 138
                                    

Sepulang sekolah, Fang kemudian memutuskan ikut bersama mereka. Karena Abangnya—si Kaizo— yang nggak kunjung memberinya pencerahan mengenai situasi Gentar.

"Sabar ajalah dapat Abang macam ini," gerutu Fang yang sedang mengemas barangnya.

"Fray jadi ikut kan?" kepala Glacier dan yang lain menyembul dari balik pintu kelas Fang.

"Fray siapa lagi?! Nama gue itu Fang!" kesal Fang.

"Oh, sorry-sorry Fang maksudnya," ralat Glacier.

Sekarang mereka sudah sampai di tempat penitipan anak. Mereka menunggu Gentar dipanggil oleh gurunya.

"Sejak kapan lo menyadari keberadaan gue?" tanya Fang membuka obrolan.

Glacier mengupas kuaci sambil berpikir. "Sejak pelajaran olahraga, sewaktu aku bangun dari tidur di bawah pohon."

Fang menatap Glacier nggak percaya. "Jangan bilang lo nendang bola itu sengaja?!"

Glacier menghentikan kegiatan mengupas kuacinya. Dia lalu berpose peace dengan wajah datar dan polos. Seketika Fang bertambah kesal.

"Sebenarnya kalau aku nggak berada di dekat pohon itu, aku nggak akan menyadari keberadaanmu, Fang. Kamu hebat dalam menyembunyikan keberadaan."

Fang yang semula kesal tiba-tiba tertawa hingga hidungnya kembang-kempis. "Itu bukan apa-apa."

Glacier melongo. 'Kayaknya dia senang dipuji. Moodnya langsung bagus begitu,' batinnya.

Hap! Hap! Nyam!

"Lho? Udah abis aja," kata Frostfire yang membuat Glacier menoleh padanya.

Alangkah terkejutnya Glacier. Rupanya Frostfire memakan kuaci-kuaci yang telah dikupasnya hingga habis. Sang empunya makanan yang baru menyadari kuacinya hilang tanpa sisa menjerit.

"Huwaaa kuaciku! Muntahkan!" Glacier mencengkram kerah baju Frostfire dan mengguncangnya.

"Ohok--" Frostfire tersedak.

"Yaelah suka banget cari perkara, sudah tahu Glacy lebih sayang makanannya ketimbang dirimu," ucap Supra datar.

"Tapi aku heran. Kenapa nggak tanya Abangmu langsung? Kan lebih gampang gitu," tanya Sori pada Fang. Dibelakangnya tersedia latar Glacier yang mengejar Frostfire yang berteriak-teriak ketakutan.

"Ampun Dek! Nggak sengaja ngabisin!"

"Dak! Dek! Gue bukan Adek lu lagi!"

"Wow, langsung di unbrother," komen Supra yang merasa seru dengan tontonan langka itu.

"Sebelumnya gue sudah berusaha mencari tahu tentang kalian pada Abang Kaizo, tapi dia malah menyuruh menyelidiki kalian. Kalau ingat lagi gue jadi kesel sendiri," ujar Fang yang merasa dikerjai oleh Kaizo. Mendengarnya Sori ber-oh-ria.

"Aloo! Gental dah pulang cekolah!" Gentar muncul tiba-tiba.

"Gentar!" Glacier yang sedang mengejar Frostfire langsung berputar haluan. Sepertinya dia langsung lupa akan urusannya dengan kakaknya itu.

Dia memeriksa Gentar. "Kok bajumu ganti?"

Gentar mengangguk, tangannya menggenggam tali ransel kecilnya erat.

"Gental sudah mandi!" kata Gentar dan memang benar dia terlihat rapi dan segar.

Glacier tersenyum. "Baguslah," dia lalu menggandeng tangan Gentar dan berjalan pulang bersama yang lain.

Baby CareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang