Having Fun at The FunFair

601 102 140
                                    

"Waaargh!"

Teriakan Sori mengagetkan mereka. FrostFire yang duduk disebelah Sori meringis mengusap telinganya. Dia menggerutu lalu melampiaskannya pada konsol video game yang mereka mainkan.

"Kenapa Sori?" tanya Glacier yang datang menggendong Gentar. Sementara anak di gendongannya sedang memainkan robot kecil yang diberikan Supra.

"Tembak dia, sotongbot!" seru Gentar pada Fang yang sedang memakan donat lobak merah.

"Jangan tembak aku wahai sotongbot. Sebagai gantinya makan ini," Fang menyuapi Gentar dengan donat lobak merah. Dia juga menepis tangan FrostFire yang ingin mencuri donat di piringnya. Bukannya Fang pelit, tadi dia sudah memberinya dua tapi FrostFire masih saja mengincar donatnya.

"Katanya malam ini akan ada funfair di pusat kota," jelas Sori semangat sembari menampilkan layar ponselnya.

FrostFire menjetikkan jari. "Pas banget. Mumpung sekolah libur kita ke sana yuk!"

Sori mengangguk kencang. "Benar banget. Kalau udah masuk sekolah nanti pasti nggak sempat kayak waktu itu."

"Funfail?" Gentar menjauhkan donat dari mulutnya.

"Funfail itu apa Kak PlostPail?" tanya Gentar.

Glacier agak kaget Gentar menyimak pembicaraan mereka. Padahal dia terlihat asyik memainkan robotnya. Sementara Frostfire yang dipanggil 'kakak' sedang joget-joget kesenangan. Nggak mempedulikan Supra yang memberikan bombastic side eyes padanya.

"Funfair itu tempat permainan yang seru. Ada wahan roller coaster, komidi putar, bianglala, pameran, jualan dan lain-lain. Pokoknya masih banyak lagi!" jelas Sori.

Gentar memiringkan kepalanya dengan mulut membulat. "Sotong ada?" tanyanya.

"Sotong bakar ada!" sahut FrostFire yang sudah kembali normal.

"Gentar mau ke sana!" seru Gentar girang. Dia lalu menatap Glacier dengan mata membulat. Glacier tiba-tiba menjadi silau.

Semua orang lalu menoleh pada Glacier seakan menunggu keputusannya.

Glacier memandang wajah teman-temannya yang tampak berharap dibolehkan. Dalam hati dia tertawa geli. Buat apa mereka menunggu keputusannya?

"Kalau mau kita berangkat sekarang aja biar nggak kemalaman," putus Glacier sembari tersenyum.

"Yes!" FrostFire, Sori dan Gentar bersorak. Lalu masing-masing orang bersiap untuk pergi malam itu.

Mereka mengeluarkan tiga unit sepeda motor. 

"Gentar sini," panggil Supra menyuruhnya naik ke sepeda motornya.

"Padahal gue mau bawa Gentar," FrostFire menghembuskan napas kasar.

"Tidak! Sori keduluan!" Sori menatap nggak terima Gentar yang berlari ke arah motor Supra. Sementara Fang duduk di belakang Sori.

Supra menyeringai melihat wajah nggak terima mereka. Dia memasangkan helm kecil untuk Gentar.

"Kapan kamu beli?" tanya Glacier yang duduk di belakang FrostFire.

"Sore tadi diantar kurir paket," jawab Supra.

Bulan dan bintang bersinar terang di langit. Tiga buah sepeda motor membelah jalan raya yang sepi. Sepanjang jalan mereka dapat mendengar celotehan Gentar. Sementara Supra mendengarkan dan sesekali menyahut.

Rasanya mereka masih nggak percaya itu Supra yang mereka kenal. Bahkan FrostFire dan Sori berkendara beriringan kini heboh membicarakan rencana besok buat memanggil ustadz untuk me-ruqyah Supra.

Baby CareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang