22

4.6K 633 16
                                    

 Add library juga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

. Add library juga

"Sertu Gilang Saputra!"

Suara menggelegar Naraka bergaung di tengah Sasana bela diri tempat di mana beberapa anggota tengah berlatih, bukan hanya Gilang yang menoleh dan bersiap dengan cepat saat Naraka memanggil namanya, tapi juga mereka semua yang di bawah Naraka.

Semua orang mengernyit heran di sela wajah mereka yang datar mendapati Naraka datang dengan wajah tidak bersahabat. Semua orang mengerti Naraka adalah sosok sombong yang jarang memperlihatkan rasa bersahabatnya, tapi kali ini mereka benar-benar terlihat marah pada Gilang.

Beberapa jam yang lalu berita tentang dua anggota Batalyon yang turut mengevakuasi kecelakaan minibus wisata dan sebuah SUV memperlihatkan kekompakan keduanya, dan sekarang dua orang Anggota tersebut tampak saling menatap dengan aura membunuh yang kental.

Beberapa dari mereka menebak, sosok wanita yang ada di antara dua pria yang bersiap saling bergulat mungkin penyebabnya, bukan rahasia umum lagi, siapapun di Batalyon ini tahu jika mantan kekasih Sang Sersan, yang beberapa waktu lalu saja masih kekeuh ingin menemui Gilang, kini di ketahui merupakan calon istri dari Danki mereka.

Hal yang cukup mengejutkan tapi tidak terlalu mengherankan mengingat kalau latar belakang kedua keluarga Naraka Winarta dan Akira Pramoedya memungkinkan untuk berbesan. Bukan rahasia jika di kalangan militer, status pangkat, jabatan, dan yang lainnya masih begitu di pertimbangkan.

Seharusnya masalahnya selesai, semua sudah berjalan dengan jalan masing-masing, tapi entah apa yang di lakukan Gilang hingga memancing kemarahan Naraka, semuanya tidak ada yang tahu pasti, dan mereka semua berharap tidak ada kericuhan yang merugikan bagi mereka yang terjebak di Sasana ini.

"Siap Komandan!"

Dengan tegas Gilang menjawab, tanpa gentar sedikit pun mendapati betapa murkanya Naraka sekarang, Gilang sama sekali tidak gentar, dan tahu dengan pasti apa kesalahannya hingga membuat Naraka berubah menjadi seganas singa Padang Pasir ini. Dan baru saja Gilang menyelesaikan jawabannya, sebuah pukulan keras melayang ke wajahnya sama sekali tidak terelakan, dan sama sekali tidak menyangka jika Naraka akan memukulnya sebutral ini, bahkan hingga Gilang tersungkur, Naraka sama sekali tidak menghentikan pukulannya.

My Arrogant KaptenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang