14. EFL

5.6K 626 7
                                    

Hargai author dengan cara mem vote cerita ini!

HAPPY READING!"

* * * * *
Areez menatap lurus kedepan, lagi dan lagi isi pikiran nya akhir akhir ini hanyalah 'Gadis itu'.

Ia tak tahu harus percaya kepada siapa, disatu sisi peramal terbaik nya mengatakan jika harus menikahi gadis dengan tanda salib dipunggung untuk lepas dari kutukan sialan ini, dan sisi lain gadis itu berkata bahwa hanya darah gadis tanda salib dipunggung.

Aneh?

Harus percaya dengan peramal terbaik nya, atau penyihir abal abal itu?

"Baru kali ini aku berpikir selama ini," Gumam Areez menghembuskan nafas gusar.

"Dan ini semua karena gadis itu."

Tok tok tok

Areez berdecak kasar, ia benci diganggu ketika berpikir.

"Masuk."

Krieettt

Pintu terbuka memperlihat kan seorang lelaki berkepala 3 dan dibelakang nya terdapat 4 gadis gadis muda.

"Hormat saya yang mulia, maaf kan ketidak sopanan saya karena menganggu waktu luang anda, saya hadir disini sebagai utusan dari 4 kerajaan sekaligus."

Areez menaikkan alis nya.

"Saya kesini untuk menawar kan ke empat putri dari keempat kerajaan ini untuk menjadi pelayan anda yang mulia."

Seketika Areez langsung paham maksud lelaki ini.

Sebenar nya, ia hanya menyuruh membawakan 4 pelayan biasa biasa saja entah itu darimana, untuk ia jadikan pelayan bagi Laura yang meminta tadi.

Namun, seperti nya semua orang salah mengartikan suruhan nya itu. Seperti nya mereka berpikir pelayan pelayan itu untuk dijadikan orang yang akan melayani Areez.

Tapi seperti nya tidak?

Lelaki itu memberi Areez beberapa berkas identitas para putri kerajaan itu.

Sementara ke empat putri itu menatap Areez malu malu. Mereka jadi tak sabar untuk melayani Areez.

"Aku menerima mereka semua, sekarang pergi dari hadapan ku." Jawab Areez tiba tiba mengusir mereka semua.

Ia hanya membaca sekilas tanpa minat, lagipula mereka semua seorang putri raja kan? Jadi kesimpulan saja bahwa mereka akan mengundurkan diri minggu depan.

Keempat putri raja itu berpekik senang diluar.

Setelah ini mereka harus menyiap kan banyak sekali perlengkapan kecantikan!

Pasti!

* * * * *
Disaat  keempat kerajaan itu berpesta karena para putri mereka akan dijadikan pelayan untuk kaisar muda itu.

Pasti nya itu akan membuat hubungan politik antara kerajaan besar itu menjadi terjalin!

Valen malah mengurung diri dikamar dengan begitu banyak luka.

Luka karena ayah nya meninggal? Bukan boss! Ini mah karena ayang nya udah punya gandengan baru.

Tapi yakin, cuman gandengan? YAKIN?!

"N-n-nona..." Valen melirik kebelakang, ia sudah menyiap kan beberapa alat untuk melukai siapa orang yang berani mengganggu nya.

Seperti kata pepatah, 'Sedia payung sebelum hujan'.

"SAYA MEMBAWAKAN INFORMASI PENTING TENTANG SUAMI ANDA NONA!" Ucap pelayan itu cepat menunduk takut.

Siapa, orang yang pelayan itu sebut suami? Ya pasti ayang Areez.

Valen berjalan kearah pelayan itu dengan penuh kegembiaraan, "Katakan! Apa yang dilakukan oleh suami ku!" Sentak Valen semangat.

Pelayan itu sedikit senang melihat senyum bahagia sang nona.

"S-suami anda rumor nya mencari 4 orang gadis untuk melayani dirinya."

Valen seketika menjadi semangat, sekarang ia sudah seperti memiliki energi lagi.

Definisi kuat karena ayang.

"Siap kan permandian, dan gaun indah untuk ku! Aku ingin menjadi pelayan yang akan melayani suami ku tercinta..." Suruh Valen tersenyum senang.

Semua pelayan menuruti permintaan Valen, mereka semua menyediakan air panas serta gaun yang indah untuk dipakai Valen.

"Aku tak sabar bertemu dengan suami tercinta ku!"

Pelayan yang lain bergindik ngeri kala melihat Valen yang senyum senyum sendiri.

Mereka mulai melaksanakan semua tugas tugas yang akan mereka lakukan.

Saat salah satu pelayan disana hendak menggosok suatu tanda aneh dipunggung nya, Valen langsung berteriak.

"JANGAN BERANI KAU SENTUH TANDA ITU!" Bentak Valen membuat semua pelayan menjadi terkejut.

Valen menyentuh tanda dipunggung nya secara hati hati, "Tanda ini hanya boleh disentuh oleh suami ku! Camkan itu."

Setelah itu tanpa sepengetahuan orang lain, mata Valen berubah menjadi hitam lalu merah.

* * * * *
"Nona nona, anda jangan kekanak kanakan seperti itu!" Teriak Arnold melihat Laura yang sedang bersandar disalah satu genteng ruangan kastil.

Laura tak memperdulikan teriakan Arnold, sekarang yang ia pedulikan hanyalah tugas nya saja.

Laura mendongak keatas.

"Ayah ayah ayah, aku ingin semua ini cepat selesai." Gumam nya pelan.

JDEERR

Suara petir tak menganget kan Laura, ia sudah terbiasa mendengar suara petir itu kala memanggil ayah nya.

"NONA! ANDA MELAKUKAN RITUAL JAHAT YA?! CEPAT TURUN!"

Laura menutup mata nya seolah olah tak ada Arnold dibawah nya yang berteriak.

Sudut bibir nya naik kala melihat sebuah cahaya merah diarah kerajaan itu.

"Kau mengibar kan bendera perang rupanya."

* * * * *
TANDAI YANG TYPO DAN FOLOW AKUN AUTHOR SEBELUM MEMBACA!




Evil female leadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang