Hargai author dengan cara memvote cerita ini!!
HAPPY READING
* * * * *
BRAKKKAreez yang asik termenung dibuat terkejut dengan suara keras dobrakan pintu.
Ia menghela nafas sebentar, lalu berbalik menghadap depan.
Ingin sekali ia mencekek, menendang, memukul lalu membunuh orang dihadapan nya ini.
"Apa?"
"KAU MENAHAN NENEK LAMPIR KAN?!" Tanya orang yang mendobrak pintu, yang tak lain adalah Laura.
Alis Areez terangkat, "Apa itu nenek lampir?" Tanya nya bingung, kemudian berjalan kearah kursi lalu duduk disana.
"Ck, Valen! Kau menahan nya kan?"
"Ya. Lalu?"
Laura berjalan kearah meja kerja Areez, "Masa kau mau menikahi nenek lampir itu?" Tanya Laura dengan wajah yang menunjukan ketidak sukaan.
"Kenapa? Kau tidak senang?" Tanya Areez seperti memancing.
Masalah nya. Valen itu musuh bebuyutan!
"Tidak!" Laura memaling kan wajah nya kesamping dengan kesal.
"Kau cemb-"
"Aku tidak suka melihat nenek lampir itu! Memang nya kenapa? Kau menyukai gadis itu?!" Tanya Laura emosi.
Memang. Setelah kejadian cup cup an itu, hubungan mereka menjadi sedikit lebih dekat. Ingat! Sedikit.
"Aku suka, bagaimana?"
"NIKAHI SAJA!!" Teriak Laura kemudian meninggal kan ruangan dengan emosi yang tertanam.
Mati saja! Menikahi dia tentu saja tidak akan membuat mu lepas dari kutukan itu!
"Aku harap. Gadis yang membunuh lelaki itu, segera datang." Gumam Laura seperti menyumpahi.
Areez berjalan menyusul Laura, "Gadis itu cantik kan?"
Laura mendelik, "Pelayan diMansion kakak ku bahkan lebih cantik."
Eww.. Nenek lampir itu cantik? Woah! Seperti nya Areez perlu dicek mata nya.
"Kau yakin?"
Laura memutar bola mata nya malas, ia menambah kecepatan berjalan nya untuk menghindari Areez.
"Berhenti mengikuti ku!"
"Aku hanya mengekori mu."
Laura berjalan tanpa arah, yang ia inginkan sekarang adalah Areez berhenti mengganggu nya!
Ia terus berjalan, dan tanpa ia ketahui. Ia berjalan memasuki sebuah ruangan tak terpakai.
"Fyuhhh. Alhirnya." Lega nya menghembuskan nafas lelah.
"Dimana ini?" bingung nya melihat sekitaran ruangan yang terbilang cukup terlihat tua itu.
Laura mulai berjalan melihat lihat.
Bisa ia lihat, terdapat banyak lukisan didinding yang terjejer rapi.
Semua wajah yang terlihat asing dimata nya, "Mereka siapa?" Ucap nya penasaran.
Hingga ia berhenti disebuah lukisan seorang perempuan cantik, yang sedang menggendong seorang bayi laki laki.
"Cantik."
"Dilihat lihat, perempuan ini jauh lebih cantik dari pada nenek lampir sialan itu." Ungkap nya jujur.
Tapi sebentar!
KAMU SEDANG MEMBACA
Evil female lead
FantasyMenjadi protagonis yang polos lembut dan mudah dibodohi? Gimana ya jadinya kalau Laura si penjahat penggila uang memasuki tubuh seorang Protagonits perempuan. "Sekarang hanya ada Laura, bukan Altansia. Aku Laura penjahat cantik dengan berjuta juta d...