25. EFL

3.7K 409 8
                                    

Hargai author dengan cara memvote cerita ini!!

HAPPY READING

* * * * * *
Tak terasa sudah berlalu 5 bulan lamanya. Dimana Areez dan Laura kian mendekat dan hadir seorang anak ditengah tengah mereka.

Ya. Zeriyn. Anak lelaki itu sudah mulai melupakan kejadian 5 bulan yang lalu dan mulai menerima Laura. Hanya Laura ya.

"Laura! Jangan berkata kasar dengan ku, aku ini seorang Kaisar, raja."

Areez dan Laura sedang berada dikamar besar milik lelaki itu. Kedua nya sedang bertengkar seperti biasa.

"Ya ya ya." Jawab Laura seperti tak mau mendengar perintah dari Areez.

Hubungan yang kian mendekat dengan cara bertengkar seperti itu.

"KESINI KAU!!" Teriak Areez mengejar Laura tanpa henti.

Tapi tentu saja itu mustahil karena setiap hampir mendekat Laura selalu menggunakan kekuatan nya dengan sangat mudah.

Merasa sangat marah, Areez menggunakan sedikit kekuatan nya kemudian menerjang tubuh Laura mengangkat nya, dan membawanya atas ranjang.

"Lepas!!" Pekik Laura keras memejamkan mata nya sebentar kala tubuhnya dibanting diatas ranjang.

"Berisik." Ketus Areez mengukung tubuh gadis itu.

"Aku mau berbicara serius denganmu." Ucap Areez tiba tiba.

"Apa?"

"Penyihir terbaik ku mengatakan bahwa Takdir kusudah dekat."

"Jadi kau akan mati begitu?" Tanya Laura menyela, yang langsung diberikan tatapan tajam dari Areez.

"Ck, bukan!" Decak Areez, "Gadis yang akan membunuh ku akan segera datang.'' Lanjut nya.

Laur menaikan satu alis nya, "Kenapa bisa secepat ini?"

Areez menggeleng kecil tanda tak tahu apapun.

"Ya sudah, Kau tinggal membunuh gadis itu dan mandi darah nya, mudah kan?" Jelas Laura sembari memainkan rambut Areez pelan.

Tak ada jawaban dari Areez, ia diam sejenak kemudian menghela nafas kasar.

Dari wajah nya, terlihat lelaki itu sedang memikir kan sesuatu yang merumit kan kepalanya.

"Kenapa?"

"Apa aku bisa percaya padamu?" Tanya Areez tiba tiba dengan penuh keraguan disetiap kata yang diucapkan.

Tangan Laura berhenti, ia mendongakan kepalanya untuk melihat langsung kemata lelaki tampan itu.

"Semua nya terserah padamu, aku hanya berkata seharusnya." Jawab Laura membuat Areez sedikit gelisah.

Penyihir itu mengatakan menikah. Tapi gadis ini berkata bunuh.

Ia tak bisa mengambil resiko dengan membunuh gadis itu, bisa saja kan cara nya dengan menikahi?

Tapi... Ia juga percaya terhadap kata kata Laura.

"Tenangkan aku."

Kepala Areez turun mendekat ke Laura.

Ia menyatukan bibirnya dengan bibir gadis itu, menciumnya dengan pelan dan lembut.

Sekarang Areez menemukan cara untuk menenangkan kepala hati dan jiwa. Itu dengan menyatukan bibir dengan Laura.

Kenapa Laura tidak menolak? Karena ia juga bisa mendapatkan energi dengan menyatukan bibir itu. Seperti melakukan pekerjaan dan mendapat upah.

Cupp

Evil female leadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang