"Oii, Kawaki, Tunggu" Terdengar teriakan Boruto dari jauh
"Ck, berisik" kawaki terus berjalan menghiraukan teriakan boruto
"Kawaki, kau tak mendengarku? Sejak tadi aku memanggil" Boruto berhasil mengejar Kawaki
"Hn"
"Kenapa kau terus berjalan?" tanya Boruto
"Aku hanya malas mendengar ocehan mu" ucap Kawaki malas
"Heii, aku hanya ingin memberi tahu kalau Sarada sudah sadar dari koma" Ucapan Boruto tak mendapat respon dari kawaki "jangan-jangan kau sudah tau kawaki?" lanjutnya
"Hn" singkat padat
"Kau tak menghubungiku?"
"Sengaja, Sarada masih butuh istirahat, kau pasti akan ribut nanti" jawab Kawaki
"Kauuu...." Boruto di buat kesal oleh kawaki
"Apa??" bukannya berbaik hati malah mendapat tatapan maut kembali dari Kawaki
"Hei, hei, hei, kalian berdua seperti ikan cupang yang sedang di adu" Mitsuki datang bersama dengan teman lainnya
"Suasana canggung macam apa ini?" Celetuk Chocho
"Apa ini tentang Sarada?" Shikadai pun ikut bicara
"Ada apa dengan Sarada?" Chocho pun bertanya karena belum di beritahu
"Heeeee?? Kalian belum tau?" Boruto pun bingung bagaimaa bisa yang lainnya tidak tahu?
"Ne boruto kun ada apa dengan Sarada?" kini Sumire pun ikut bertanya penasaran
"Sarada sudah Sadar dari Koma nya" kawaki yang bicara membuat semua melirik ke arahnya
"Benarkah???" Sumire, Chocho dan Mitsuki
"Bisakah kalian tidak berisik? Uchiha sengaja merahasiakan ini, jadi berhentilah membahas itu saat di kampus" sedikit melirik tajam pada boruto
"Jadi itu alasanmu diam saja?" kini Boruto paham
"Hn, kau mengerti sekarang?" ucap kawaki lagi
"Harusnya kau bilang sejak awal kawaki" lirih boruto
"Ck, kau sangat sulit di percaya" Ucap Kawaki lalu pergi meninggalkan mereka yang masih berdiri di tengah lapangan
"Heii, aku sangat bisa di andalkan asal kau tau" teriak boruto
"Eehh??" Chocho kini tepat berada di depan boruto melihat wajah boruro dari dekaat
"Kenapa?" tanya boruto heran
"Kawaki benar, satu²nya orang yang sukit bisa di percaya adalah kau" Chocho pun pergi meninggalkannya
"Kaaaaaaauuuu!!" teriak boruto melihat chocho yang sudah berlari menjauh
"Berisik Boruto" Shikadai menepuk bahu boruro dan pergi meninggalkannya sementara mitsuki mengikuti Chocho pergi sejak tadi
"Boruto kun" panggil Sumire
"Kau juga akan mengatakan aku sulit di percaya?" tanya boruto pasrah
"T-tidak, kau sangat bisa di andalkan" ucap Sumire
"Bagusss, ayoo ke kelas" boruto dengan senang merangkul Sumire, sementara sumire sudah sangat gugup
***
RUMAH SAKIT KONOHA
"Selamat Siang" Seorang perawat memasuki ruang rawat Sarada dengan membawa kursi roda " Waktunya Terapi Nona Sarada" lanjut nya ketika sampai di tepi tempat tidur sarada
Tanpa menunggu Lama sarada pun berpindah kekursi roda di bantu oleh perawat dan Sakura, Karena keluarga yang lain sudah pergi dan sibuk dengan urusannya masing²
"Sarada kau bisa sendiri kan? Takut nya paman naruto dan bibi Hinata kesini tidak ada orang" Ucap Sakura sebelum melangkahkan kaki nya kekuar ruangan
"Iya Ma, tenang saja aku bisa sendiri, lagi pula ada perawat kan" Jawab Sarada tenang
"Hati-hati ya Sayang"
"Iya Ma"
Perawat pun mendorong kursi roda Sarada menuju ruang terapi, cukup jauh jarang dari ruang perawatan ke ruang terapi melewati Lobby Utama rumah sakit dan menuju gedung sebelah, Saat dalam perjalanan tanpa sengaja mereka bertemu Kawaki yang baru melewati Pintu masuk
"K-kawaki?" ucap Sarada Ragu
"Apa kau menuju ruang Terapi?" tanya Kawaki dan mendapat Anggukan dari Sarada "Tunjulan jalan nya Sus, Biat saya yang dorong" Lanjutnya
"Eeeh?? Tidak perlu, Biar perawat aj......" Belum melanjutkan Bicaranya sudah terpotong karena posisi perawat dan Kawaki sudah bertukar dan Kini kawaki sudah malajukan roda nya
Tanpa ada suara selama perjalanan membuat sang perawat pun menjadi canggung seperti berada di kutub selatan...
Sarada sudah mulai melatih otot otot kaki agat kuat lagi berjalan, sementara Kawaki memandangi dengan tatapan serius ia sudah sangat siap jika sesuatu terjadi pada Sarada.
"Cukup untuk hari ini, Kau sangat cepat dalam pemulihan" Ucap dokter Shizune
"Yaa, Aku sangat ingin cepat berjalan kembali dok, bayangkan sudah setahun aku terbaring di RS" Lirih Sarada "Mungkin di Luar sana sudah banyak Hal yang berubah" Lanjut Sarada sambil melirik ke arah jendela dengan pemandangan kota yang indah
Ucapan Sarada cukup membuat Kawaki teriris, bagaimana bisa dia tidak mengingat semua hal yang sudah mereka lalukan bersama selama setahun ini, Kawaki kini mulai mendorong kursi roda nya lagi menuju Ruang perawatan.
"Kawaki, Bisa bawa aku ke luar sebentar?" Tanya Sarada
"Keluar kemana?" Jawab nya polos
"Sepertinya ada Taman di RS ini, aku ingin menghirup udara segar" ucapnya lagi
"Baikhlah Hanya Sebentar?" kata kawaki
"Ha'ikkk" Sarada pun terlihat antusian dan senang saat Kawaki bersedia mengantarnya
Tak perlu waktu lama mereka sudah berada di Taman rumah sakit
"Kawaki berdirilah disana" perintah Sarada
"Kenapa?" tanya Kawaki heran
"Sudah berdiri lah cepat" tanpa banyak komentar Kawaki pun menuruti perintah nya
"Heii, Heii apa yang akan kau lakukan" Protes Kawaki saat melihat saradaencoba berdiri dari Kursi rodanya
"Sssssst, diamlah disitu dan tangkaplah ketika aku akan terjatuh" Seolah Paham Kawaki hanya mengangguk
Kini Sarada sudah berdiri tegak dari kursi rodanya, dengan perlahan ia melangkahkan kaki nya dan tetap menjaga keseimbangannya dengan baik, satu, dua, tiga dan empat langkah
Bruuuukk
Sarada Jatuh saat langkah kelima, dengan Sigap Kawaki menangkap nya dengan baik, Mereka Saling menatap dan terdiam terlihat Roma merah pada kedua pipi mereka...
"Ekheeeem, Asala kau tau ini tempat umum" seseorang menyadarkan adegan Tatap-tatapan itu dan Suasana kembali canggung
.
.
.
.
.
.
.
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
HOPE (OnGoing)
ФанфікиKawaki menjadi satu-satunya korban selamat dalam tragedi kecelakaan yang menewaskan kedua orangtua nya. Awalnya dia di nyatakan tak dapat di selamatkan karena benturan di kepalanya..