Chapter 15- Don't get her Wrong

4.8K 391 43
                                    

Happy Reading 🥰
.
.
.
.
.
~~~~~~~~~~~~~

Winna berjalan riang menghampiri Karin dan Giana yang sudah duduk manis di kantin.

"Lo kenapa? Baru dapet jatah?,". Karin menepuk lengan Giana pelan.

"Maksud gue jatah belanja, kan pacarnya tajir ih.. Karin mah mesum,". Karin hanya menggeleng mendengar Giana. Winna tidak merespon dan hanya mengambil tempat duduk didepannya masih dengan cengiran diwajahnya

"Kenapa sih Win? Sumpah kaya orang gila,". Gadis itu malah tambah tersenyum lebar. Giana dan Karin bingung melihat tingkah temannya satu itu.

"Haiii, ini,". Winna mengangkat kelima jarinya menunjukan cincin yang melingkar dijari manisnya.

Melihat hal itu Giana langsung heboh.
"Lho Win kok aku nggak tahu?," tanya Karin yang merasa bingung sejak kapan mereka tunangan, kenapa Jevano tidak memberitahunya.

"Beluum iih,". Winna mengercutkan bibirnya.

"Lah terus?,". Giana bingung ia pikir gadis itu tadi pamer cincin.

"Lo pamer cincin kan? Dari Kak Nalen kan?,". Giana bertanya lagi yang diangguki Winna.

"Belum resmi maksudku, minggu depan baru dibahasa bareng keluarga,". Jawabnya sambil tersenyum malu-malu.

"Akhirnyaaa... setelah bertepuk sebelah tangan. Memang usaha tidak pernah menghianati hasil ya  hahaha terbayarkan juga ya Win,". Giana menggoda Winna tentang kisahnya yang sempat bertepuk sebelah tangan untuk 4 tahun sebelum keduanya resmi berpacaran ketika Winna mulai masuk Kuliah.

Karin ikut tertawa melihat raut cemberut Winna yang menggemaskan.

"Duuh, imuut banget sih Win,". Karin menguyel uyel kedua pipi gembul milik Winna.

"Ih Kariin,". Winna melepas tangan Karin pada pipinya.

"Hari ini kita jalan yuk?,". Ajak Giana pada kedua temannya.

"Maaf nggk dulu,". Ujar Karin seraya mempraktekkan gerakan meme dengan gerakan tangan stop kedepan. Giana merollingkan matanya jenggah.

"Kenapa? ayoo dong udah lama nih enggak main bareng,". Winna ikut mengajukan protes.

"Ooh pantes nggak mau,". Giana mengangguk-angguk melihat Jevano berjalan kearah mereka bertiga bersama dengan Nalen.

"Males nih gue males, gini banget ngontrak di bumi,". Ujar Giana ketika Nalen mengambil tempat duduk disamping Winna Sedangkan Jevano yang langsung merangkul pinggang Karin.

"Hai Gi,". Giana mengangguk dengan wajah malas membalas sapaan Nalen.

"Udah selesai makannya?," Jevano bertanya dengan tangannya membersihkan pinggiran bibir Karin dengan jarinya. Yang dijawab dengan anggukan oleh Karin.

Giana menatap keduanya, kemudian kepalanya beralih menatap Nalen dan Winna yang sedang asik berbisik-bisik manja.

"HEH! Kalian tuh sadar diri dong!," mereka berempat menoleh ke arah Giana.

"Gak liaat ini gue berasa kaya obat nyamuk tau gak!, mendingan kalian pergi deh! cari tempat yang aman tuh buat bemesaraan biar gak ngeganggu mata gue!,". Mereka tertawa mendengar omelan Giana.

Play Love - JENRINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang