"Karin, besok malam bisa pulangkan?" Suara lembut wanita terdengar dari Handphone yang telah di Loudspeaker oleh sang pemilik."Kenapa ma?," Karin menyahut setelah menuangkan jus apel ke gelas dan lanjut mengoleskan selai kacang pada roti tawar.
"Enggak, kangen aja sama kamu kan udah lama enggak pulang" sahut mamanya. Karin menghela nafas pelan.
"Yakin?," tanya Karin memastikan agak curiga.
"Sama papa, ada yang mau diomongin," Karin diam. "Ya, besok aku pulang," sahutnya. Kemudian ia menutup telponnya tanpa menunggu jawaban dari sang mama.
❤❤❤
Perpustakaan adalah tempat favorite Karin, padahal dulu saat masih SMA Karin adalah orang yang paling anti untuk berkunjung ke perpus. Kini ia bahkan menemukan tempat favoritnya, buku yang menumpuk sebagai bahan tugas dan laporan yang dikerjakannya. "Udah gue duga lo disini," seorang gadis menepuk pundak Karin dari belakang.
"Kenapa gi? Tanya Karin kepada Giana, gadis yang menepuk pundak Karin. Giana adalah sahabat Karin sejak maba. Mereka dekat karena Giana yang lebih dahulu mendekati Karin. Karin cukup tertutup dan sulit untuk bersosialisasi dengan orang lain sedangkan Giana, gadis ini terkenal dengan sifat social butterflynya. Bahkan hampir seluruh penjuru kampus mengenalnya. Kalau Karin berjalan bersama Giana pasti sepanjang jalan diakan mendengar panggilan-panggilan yang ditujukan pada Giana. Saking ramahnya dia, tukang satpam penjaga gerbang, penjual di kantin bahkan tukang fotocopyan dibasment parkiran kampus kenal dengan Giana.
"Lo ngapain deh di perpus mulu, ayo kita belanja baju aja deh, hari ini anivnya si Wina sama Kak Nalen," Ucap giana yang sudah duduk bangku depan Karin.
"Lah apa hubungannya kita beli baju sama aniv mereka coba?," tanya Karin bingung.
"Diih, Wina ngadain pesta kecil-kecilan buat ngerayain aniv mereka Karin yang cantik," gemas Gia pada karin. "Lo gak liat grub ya?," mata Giana menatap Karin curiga. "Sorry mode Dnd,". Ujarnya meringis kecil
"Udah hp lo jual aja deh, kesel gua kalo di chat gak pernah bales, boro -boro bales chat, itu hp udah bersyukur kalau sempet lo sentuh," protesnya lagi. Karin hanya bisa tertawa mendengar keluhan yang selalu sama oleh sahabatnya ini.
"Iya deh nanti dijual buat beliin cilok elo," kekehnya sambil mengeluarkan hp dari tasnya, kemudian membuka hpnya yang telah menampilkan banyak notifikasi mulai dari panggilan tak terjawab hingga pesan dari teman anggota kelompoknya. matanya terdiam menatap beberapa panggilan tak terjawab dari mamanya. Karin mengetikkan pesan kepada mamanya.
You
Kenapa ?
✔️14.23"Ayoo gue bantuin beresin barang lo. Balikin dulu nih bukunya ke rak, gak lo pinjam kan?," Karin menggelang dengan cepat Giana membereskan barang-barang Karin. Karin berdiri membawa tumpukan beberapa buku untuk dikembalikan ke rak.
Karena kesulitan membawa buku-buku tersebut karin tanpa sengaja menabrak seorang laki-laki yang berjalan terburu di depannya.bruk..
Bokong karin mendarat tepat pada dinginnya lantai perpus sedangkan buku yang dibawanya jatuh berserakan.
"Sorry, lo gak kenapa-napa?," Karin mengertuk kesal. "Ya kenapa-napa lah pakek nanya!," Karin mengguman kesal lirih.
"Eh gimana? Lo gak papa?," tanyanya lagi karena tidak mendengar gumanan Karin, sambil berjongkok ia berniat menolong Karin. Karin mendongak menatap sosok yang menabraknya kini menatapnya dengan tampang mengintimidasi seolah-olah Karin adalah pelaku kejahatan.
'Damnn' batinnya ketika melihat pelaku yang menyebabkannya duduk manis di lantai, Jevano Kating Karin yang menjadi incaran para mahasiswi dan terkenal sebagai couple kampus.
"Iya gak apa kak," sahutnya sambil merapikan buku-bukunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Play Love - JENRINA
RomansaRomansa sepasang manusia yang berawal dari perjodohan keluarga. Katrina Zhafiya Ardelard harus menikahi salah satu putra keluarga Orlando untuk membayar hutang perusaahan keluarga yang terancam collaps. Sosok Orlando yang akan dinikahinya adalah...