.
.
.
.
."Naru, apakah kita akan terus bersama hingga dewasa nanti? "
"Tentu saja." Naruto kecil tersenyum ceria.
"Aku bahkan akan menjadikanmu istriku meskipun kau tidak menginginkannya. ""Apakah menjadi istrimu itu suatu keburukan? "
"Tidak-tidak.. Menjadi istriku adalah suatu hal yang harus terjadi suatu hari nanti. "
...
Sakura berlari menghampiri Naruto dengan tangisannya.
"Sakura_chan.. Apa yang terjadi? Kenapa kau menangis? " ucap Naruto terlihat khawatir.
"Kaasan tidak menyukai warna rambutku. " ucap Sakura dengan isakan kecilnya.
"Apa? Tapi kenapa? Bukankah warna rambutmu ini sangat cantik?"
"Aku tidak tahu. Tapi Kaasan benar-benar terlihat sangat membenciku. Dia berkata padaku, kalau Kaasan akan mengubah warna rambutku saat aku dewasa nanti. "
"Apa? "
"Naruto... Apakah kau akan tetap mengenaliku, jika warna rambutku ini berubah saat dewasa nanti? "
"Tentu saja. " ucap Naruto cepat. "Bahkan bagaimanapun perubahanmu nanti,, aku pasti akan langsung mengenalimu. "
"Kalau begitu berjanjilah untuk segera menemukanku. "
"Aku janji. "
Naruto meletakkan tangan mungilnya dikepala Sakura.Sakura kecil tersenyum lebar merasakan itu.
Dan Naruto pun ikut tersenyum melihat wajah cantik yang menggemaskan didepannya itu.
....
....
Duapuluh tahun kemudian...
"Naru,, ayo cepatlah.. Sakura sudah menunggumu dibawah. "
Cklek..
"Hei.. Kenapa kau belum bersiap? " Kushina mengerutkan keningnya bingung menatap putranya yang masih memakai pakaian santainya.
"Bukankah kau akan pergi berkencan bersama Sakura? ""Aku tidak jadi pergi. "
"Tapi kenapa? "
"Entahlah.. Tapi aku benar-benar sangat malas menemuinya Kaasan. "
"Ada apa, nak? Kenapa kau menjadi berbeda seperti ini? "
Kushina menatap bingung kearah putranya.
"Kau menjadi sangat dingin terhadap Sakura. Sifatmu berubah padanya. Bukankah selama ini kau sangat merindukannya? ""Aku tidak tahu, Kaasan.. "
Naruto kembali melangkah memasuki kamarnya.
"Aku juga tidak mengerti dengan perasaanku. Tapi saat ini aku merasa kalau--,, itu bukan Sakuraku... Dia benar-benar terlihat sangat berbeda. Dan aku--""Dia memang berbeda karena warna rambutnya."
Kushina memasuki kamar Naruto dan mendekat ke arah putranya itu.
"Tapi bukankah dulu Sakura berkata padamu, kalau dia akan mengubah warna rambutnya... Kau sendiri yang mengatakannya pada Kaasan saat itu. ""Ya, itu benar. Tapi--,, "
"Naruto.. "
Kushina mengusap pelan bahu putra tunggalnya itu.
"Setelah jarak panjang yang memisahkan kalian,, janganlah membuat perasaanmu menjadi berubah seperti ini. "Naruto terdiam.
"Mungkin kau merasa aneh dengan perasaanmu, karena setelah kalian dipertemukan kembali, wajah Sakura tidak secantik yang kau bayangkan selama ini. Dan Kaasan sangat mengerti hal itu. "
KAMU SEDANG MEMBACA
Sakura centrik..
Short StoryWarning.. 21++.. One shoot, two shoot, or three shoot from sakura centrik.... Cerita pendek,, sangat pendek. Kisah Sakura dan para bucinnya part 2 SasuSaku.. NejiSaku.. KakaSaku.. ShikaSku.. NaruSaku.. SasoSaku..