GAL - 02

84 19 6
                                    

Spam komentar, yuk!
Aku seneng banget bacain komentar kalian :)

Jangan lupa vote juga ya.
Terimakasih.


*****


"Mmm, Dana? Kurasa kamu melihat semuanya?" Tanya Ny. Evans langsung pada intinya.

Dana meringis kuda saat ketahuan, lalu menghampiri wanita tua itu, "Gimana caranya anda menangani ini, Ny. Evans?"

Ny. Evans mengendikkan bahunya, "Yah, aku harus mencari pengganti. Aku gak bisa menangani semua ini sendiri." Jawabnya sembari memberikan tatapan tak berdaya, membuat Dana merasa sedih untuknya.

"Semua akan baik-baik aja Ny. Evans. Jangan khawatir." Ucap Dana seraya tersenyum manis. --- "Haruskah kita memeriksa catatan penjualan anda? Dimana tanda terimanya sekarang?"

"Aku rasa di laci nomor dua. Dimeja yang sebelah kanan." Jawab Ny. Evans.

Dana mengeluarkan kotak sepatu penuh dengan kwitansi kusut didalamnya, membuatnya menghela nafas lirih saat melihatnya. Ternyata hal ini masih sama seperti sebelumnya, laporan keuangan toserba milik Ny. Evans belum tertata dengan baik.

"Ny. Evans, anda harus mulai lebih terorganisir." Ujar Dana dengan nada lembut tapi tetap terdengar tegas bak sebuah perintah.

"Aku tahu, aku tahu. Itu sebabnya aku butuh bantuanmu, sayangku." Sahut Ny. Evans dengan nada yang terdengar memohon. Dana tidak berkata apapun dan hanya menanggapinya dengan gelengan kepala seraya terkekeh tipis.

Beberapa menit berlalu sampai bel pintu berdenting, dan dua pria dewasa berpakaian rapi dengan setelan jas berwarna hitam masuk kedalam toko milik Ny. Evans.

"Nyonya---" Ucapan salah satu pria itu terjeda saat Ny. Evans menyela dengan cepat.

"Astaga kalian lagi. Keluar! Sekarang!" Seru Ny. Evans mengusir dengan tegas.

"A-apa ini? Ada apa?" Gumam Dana tidak mengerti saat melihat ketegangan yang tiba-tiba terjadi didepannya.

"Kami kembali dengan tawaran yang lebih baik Nyonya Evans." Ucap salah satu pria itu yang diketahui bernama Johnny.

"Kamu hanya seorang lintah darat. Kalian semua! Aku tidak mau berurusan dengan kalian para pengembang menjijikkan!" Ujar Ny. Evans, diwajah tuanya terlihat ekspresi yang tidak bersahabat. Sudah terlihat jelas Ny. Evans tidak bisa menahannya lagi.

Dana dapat melihat bahwa Ny. Evans semakin marah saat ini akibat dua pria tersebut yang tidak kunjung pergi. Dana sebenarnya tidak ingin terlalu ikut campur dengan masalah yang tidak begitu ia pahami, namun karena tidak ingin perdebatan yang ia lihat semakin larut, hati Dana tergerak untuk membantu dengan berpura-pura memanggil polisi.

Dana berdeham, membuat atensi Ny. Evans maupun dua pria didepannya beralih menatapnya, "Aku akan membuat ini lebih mudah dan menelepon polisi."

Ny. Evans mengangguk menyetujui, "Cepat lakukan, Dana. Kalau perlu, sekalian panggil ambulance kemari karena sebentar lagi aku akan mematahkan kaki para pria ini."

"Baik baik, kami tidak ingin ada masalah." Ucap pria lain yang bernama Xiaojun saat panggilan Dana sudah mulai tersambung ke nomor polisi pusat.

Tujuan Johnny dan Xiaojun datang sebenarnya hanya ingin mengajukan tawaran agar semua pemilik toko di daerah tersebut bersedia menyetujui pembongkaran bangunan untuk kepentingan suatu perusahaan guna kembali membangun kota, dan bukan mencari keributan tentunya. Namun melihat perangai Ny. Evans yang seperti itu membuat dua pria itu lebih memilih mengalah dan segera bergegas keluar dari toko.

Greed And Love || Hwang Hyunjin (✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang