Spam komentar, yuk!
Aku seneng banget bacain komentar kalian :)Jangan lupa vote juga ya.
Terimakasih.
*****
Dana dan Sam tiba di Balai kota, dan melihat situasinya disana penuh sesak. Terlalu banyak penduduk Hongdae City yang hadir, entah karena memang antusiasme yang begitu besar, atau sekedar ingin membunuh Dana dan Sam bersama-sama."Banyak banget ya orangnya." Gumam Sam dengan nada lirih, namun masih bisa didengar oleh Dana saat keduanya baru saja turun dari mobil.
"Mereka yang datang kesini ingin dengerin kita, pak. Mereka gak akan ada disini jika tidak. Anggaplah ini adalah hal yang baik." Sahut Dana.
Dana tersenyum kecil dan maju, di ikuti oleh Sam di belakangnya. Seluruh isi aula Balai kota bergumam saat Dana masuk, juga memandang dengan tatapan aneh kepada Dana dan Sam. Keduanya menuju ke depan dan berdiri di podium, namun saat itu Dana menyadari jika Sam sangat gugup.
"Pak Sam pasti pernah ngadain rapat dewan yang lebih berat dari ini, kan?" Tanya Dana dengan maksud menyadarkan Sam jika pertemuan hari ini buka suatu yang berbahaya.
Sam mengangguk kecil, "Hum, pernah. Tapi gak ada yang melibatkan sekelompok orang dengan tatapan membunuh dimata mereka."
Dana merasa bahwa Sam tidak boleh tidak yakin pada dirinya sendiri. Jika salah bicara, penduduk kota tentu akan berpikir bahwa Sam berbohong. Dan Dana mau tidak mau harus membantu bosnya itu. Dana menarik Sam kesamping sebelum Sam bisa berbicara.
"Pak, lihat saya." Pinta Dana, seketika sepasang netra keduanya saling menatap. --- "Bapak adalah CEO Blaze Development. Dan bapak adalah pemimpin yang luarbiasa dan penuh kasih. Bapak gak sendiri disini, ada saya. Percayalah, Pak Sam pasti bisa."
"O-oh terimakasih, Dana. Saya hanya, mmm, mereka kelihatan sangat waspada." Jawab Sam.
"Pak.. Karena alasan yang bagus, kota mereka dipertaruhkan. Bukannya kita juga akan demikian kalau seseorang mengincar rumah kita?"
"Tentu saja, tapi, saya punya niat baik."
"Nah, tepat, itu dia! Pak Sam harus kasih tahu mereka tentang niat baik itu. Selain itu, setelah apa yang terjadi tadi malam, kalau bapak gak benar-benar percaya sama proyek ini, bapak pasti udah pergi pagi ini." Ujar Dana.
Sam mengangguk, "Kamu benar. Saya sangat percaya sama proyek ini."
"Saya tahu. Sekarang kasih tahu orang-orang itu. Saya percaya sama pak Sam. Okay?" Balas Dana seraya tersenyum menguatkan.
"Ya, okay. Saya akan bicara dari hati. Terimakasih, Dana. Kamu gak tahu seberapa banyak kamu udah bantu saya sampai sekarang."
Sam kembali ke podium dengan tampak percaya diri dibanding sebelumnya."
"Selamat siang. Halo, penduduk Hongdae." Sapa Sam yang membuat para hadirin mendadak diam. --- "Kalian mungkin melihat saya sebagai orang luar yang licin. Yang datang untuk menghancurkan kota kalian."
Seorang wanita tua berdiri dan Dana mengenalinya sebagai Bu Baejin, seorang petani yang tinggal di pinggiran Hongdae City.
"Anda lebih buruk dari itu. Anda seorang pengembang!" Seru Bu Baejin.
Sam menghela nafas lirih, "Saya tahu, profesi kami tidak memiliki reputasi yang baik dimata kalian. Tapi kami juga melakukan hal-hal yang baik. Biar saya tanya, kapan terakhir kali toko baru dibuka di Hongdae City?"
Hadirin tetap diam, saling melihat sekeliling dengan gelisah. Sementara Sam melihatnya dengan seulas senyuman kecil diwajah tampannya.
"Keheningan kalian mengatakan itu semua. Bisnis baru belum muncul disini untuk waktu yang sangat lama." Ujar Sam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Greed And Love || Hwang Hyunjin (✔️)
Fanfiction[ Completed ] Perusahaan pengembang yang tidak dipercayai oleh masyarakat Hongdae, tidak membuat Jung Dana menyerah untuk terus meyakinkan semua orang. Tentu saja yang Dana lakukan demi berlangsungnya kelancaran pekerjaan, serta membantu seorang CEO...