06

2.3K 125 22
                                    

Hari sudah mulai gelap, Chanyeol mematikan laptopnya melihat kearah jam yang bertengger didinding ruangan miliknya, sudah pukul 7 malam, sudah saatnya untuk pulang keapartemen, menemui Seungwan. Chanyeol menata rapi meja yang semula sedikit berantakan.

********

Di sisi lain Seungwan sedang bersiap untuk ikut dengan bibinya, Seungwan sangat ingin menolak, karena perasaanya merasa tidak tenang seperti takut akan terjadi sesuatu, tapi entahlah, menolakpun percuma yang ada ia akan diusir Bibinya.

"Seungwan kau sudah siap belum?" suara melengking dari Ji sung yang memanggil Seungwan.

Seungwan malas menjawab memilih keluar menemui Bibinya yang cerewet dan menyebalkan itu.

Seungwan keluar memakai pakaian berwarna hitam, dengan rok pendek, baju yang terbuka bagian atas, memperlihatkan dada dan punggung mulusnya yang putih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seungwan keluar memakai pakaian berwarna hitam, dengan rok pendek, baju yang terbuka bagian atas, memperlihatkan dada dan punggung mulusnya yang putih.

"Aku sudah siap Bi, kita mau kemana, apakah lama? Karena aku ada janji malam ini," Seungwan bertanya pada Ji sung yang berdiri didepannya menunggu ia keluar.

"Batalkan saja janjimu itu," Ji sung berucap membuat Seungwan sedikit marah.

"Tidak bisa Bi, janji ini sangat penting bagiku,"

"Kalau aku tidak datang maka kartu keberuntunganku akan hilang," Seungwan membatin karena tak ingin sang bibi tahu.

Ji sung tidak menjawab, ia menarik Seungwan, menuju taksi yang sudah menunggu lama di luar rumah, membuat Seungwan hanya bisa mengikuti langkah sang bibi. Pasrah itulah yang akhirnya Seungwan lakukan. Taksi mulai melaju, menuju tempat yang sudah diberitahukan oleh Ji sung.

Seungwan ingin memberitahu Chanyeol setelah ia sampai nanti, karena tak ingin pria itu marah, karena ia tidak bisa datang keapartemennya. Setengah jam perjalanan Bibi dan Seungwan tiba di sebuah rumah besar dan mewah, seperti rumah seorang raja. Seungwan kembali memasang wajah bingung, kenapa Bibinya mengajak ia ke rumah besar ini.

"Bi kenapa kau mengajakku kerumah ini?" Seungwan mulai membuka suara.

"Jangan banyak bertanya, pria ini akan memberimu banyak uang malam ini,"

"Tapi Bi, aku tidak mau, aku harus pergi," Seungwan mulai menolak dan akan pergi. Namun tangan Seungwan lebih dulu ditarik oleh Bibi Ji.

"Ikut masuk atau aku seret kau masuk," ancaman keluar dari mulu Ji sung.

Mereka berjalan menuju pintu masuk, menekan bel menunggu sang penjaga rumah membukannya, beberapa menit menunggu pintu itu terbuka, sang pelayan tersenyum pada Ji sung dan Seungwan.

"Aaa... Nyonya kau datang lagi, masuklah tuan sudah menunggu anda," pelayan tersenyum menyambut kedatangan mereka.

"Tuan," Seungwan dibuat bingung oleh mereka, tanpa tahu ternyata bibinya sudah menjualnya, dengan pria yang menunggu mereka.

Long Night With  Ceo ParkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang