12

1.8K 104 35
                                    

Matahari mulai memancarkan sinarnya, mengusik dua insan, sedang asik terlelap dengan posisi saling memeluk, untuk menghangatkan tubuh satu sama lain.

Seungwan yang merasa terusik dengan pantulan cahaya yang masuk, mencoba membuka kedua matanya. Tubuhnya terasa berat saat ia akan bangun dari tempat tidurnya, seperti ada beban yang menimpa tubuhnya.

Seungwan melihat kearah samping tempat tidurnya, ada sosok pria yang sedang terlelap memeluk tubuhnya. Perlahan Seungwan menyingkirkan tangan pria itu dari tubuhnya, dengan sangat hati-hati, agar tidak membuat pria itu terbangun.

Baru saja akan beranjak, setelah memakai pakaiannya, Chanyeol terbangung menarik kembali Seungwan kedalam pelukannya.

"Jangan pergi kemana-mana," Chanyeol menahan Seungwan agar tidak pergi.

"Aku harus mandi, tubuhku sangat lengket," Seungwan mulai mencari alasan, agar bisa terbebas dari pria dihadapannya.

Chanyeol tidak perduli, memilih diam dan memeluk kembali Seungwan kedalam dekapannya. Melihat Chanyeol bersikap seenaknya, membuat Seungwan kesal kepada pria ini.

"Tuan aku ingin mandi, tolong lepaskan aku," Seungwan kembali meminta agar dilepaskan.

"Tidak...kau pilih diam, atau aku akan membuatmu tidak bisa bangun," ancaman keluar dari mulut Chanyeol, membuat Seungwan bergidik ngeri.

"Sebenarnya apa maumu, kau bilang tugasku hanya melayanimu, dan sekarang tugasku sudah selesai, kurang apa lagi?" Seungwan mulai tersulut emosi.

"Sudah ku katakan kau hanya perlu menurutiku, dan aku akan memberimu uang sebanyak yang kau mau," Chanyeol berbicara dengan santai dengan memejamkan mata.

Seungwan hanya diam, memang benar, untuk saat ini dirinya membutuhkan banyak uang untuk menyewa kontrakan. Dan jalan satu-satunya menuruti pria ini, sebelum dirinya pergi dan memulai hidup baru.

"Baiklah, tapi aku ingin kau menambah bayaranku, jika kau masih ingin ku temani,"

"Tidak masalah, berapapun aku bisa membayarnya, karena hargamu menurutku sama saja dengan yang lainnya," Chanyeol berucap dengan nada mengejek.

"Lalu...., kenapa kau tidak memesan yang lain saja, kenapa harus aku? bukankah harga mereka denganku sama," Seungwan mulai tidak terima,

"Tutup mulutmu dan jangan banyak bicara, kau mengganggu suasana hatiku," kata-kata Chanyeol benar-benar membuat Seungwan naik darah, dan ingin sekali membunuhnya, jika tidak mengingat penjara.

Seungwan hanya bisa menurut dan diam, ia mulai ikut memejamkan mata kembali, dengan posisi Chanyeol masih memeluknya.

*********
Seungwan tertidur dengan sangat nyenyak, hingga dering handfone miliknya berbunyi, ia mulai membuka mata karena suara bising dari handfone miliknya. Mata Seungwan mencari keberadaan pria yang semalam bersamanya.

"Kemana dia?" Mata bulat Seungwan masih mencari pria itu, di sekitar kamarnya. Namun, nihil Seungwan tidak menemukan keberadaan Chanyeol.

Tidak mau ambil pusing, Seungwan memilih membersihkan tubunya, yang sudah sangat lengket. Berjalan dengan sedikit kesusahan, karena bagian kemaluannya terasa perih, lagi dan lagi Seungwan harus meringis, walaupun tidak sesakit awal ia melakukannya tempo hari.

 Berjalan dengan sedikit kesusahan, karena bagian kemaluannya terasa perih, lagi dan lagi Seungwan harus meringis, walaupun tidak sesakit awal ia melakukannya tempo hari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Long Night With  Ceo ParkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang