Sehun masih melihat kearah Seungwan, yang sedang menatap keluar kaca mobil.
"Dimana rumahmu, apakah masih jauh?" sehun yang bertanya, namun, tidak ada jawaban karena Seungwan masih fokus menatap keluar kaca mobil.
"Hey nona..." ulang Sehun yang tidak mendapatkan respon dari Seungwan.
"Eohh kau bicara denganku, ada apa?" Seungwan kini balik bertanya.
Sehun menggelengkan kepalanya, melihat wajah polos gadis yang berada disampingnya.
"Sepertinya gadis ini sedang memikirkan sesuatu, hingga tidak meresponku,"
"Sehun....kau tadi bilang apa," Sehun tersadar dari lamunannya.
"Aku tanya dimana rumahmu, nona Seungwan,"
"Aaaa...kau antar aku sampai gang itu saja, rumahku masuk kedalam sebuah gang kecil, tidak mungkin mobilmu bisa masuk kesana," Seungwan berucap dengan menunjuk sebuah gang diujung, dengan menggunakan telunjuk jarinya.
"Kalau mobilku tidak bisa masuk, aku yang akan masuk kedalam bagaimana,"
"Hhaa...kau ingin ikut masuk kedalam sana," wajah polos Seungwan membuat Sehun ingin tertawa.
Sehun merasa aneh, kenapa ia merasakan sesuatu saat bersama Seungwan, dulu ia juga pernah memiliki kekasih. Namun, ia tidak pernah merasakan senyaman ini. Mungkin karena dulu ia menjalin hubungan dengan seorang wanita, yang masih berstatus kekasih pria lain.
"Sudah lupakan saja, sekarang masuklah,"
"Ya baiklah...terimakasih atas tumpangannya tuan," Seungwan tersenyum dan membungkukkan badannya, sebagai tanda terimakasih.
"Seungwan......, panggil aku Sehun, bukan tuan, apa kau sudah tua atau pikun, berapa kali aku harus mengingatkanmu," Sehun terlihat kesal dengan panggilan Seungwan.
"Ah...ya maafkan aku Sehun, sampai jumpa, sekali lagi terimakasih," Seungwan berjalan masuk, setelah mengucapkan terimakasih pada Sehun.
Sehun melihat punggung Seungwan yang mulai menjauh dari pandangannya. Ia baru teringat jika Ibunya masih disalon.
"Astaga, aku sampai lupa, Ibu pasti sudah menunggu lama," Sehun melajukan mobil miliknya menuju tempat Ibunya berada.
**********
Di apartemen terlihat raut wajah gelisah daris seorang pria tampan, yang sedang memikirkan sesuatu tentang wanita itu. Ia berencana untuk pergi ke club kembali, ingin menemuinya, untuk mengatakan sesuatu yang sedang mengganjal difikirannya."Hallo, Baek bisakah nanti malam kau dan Suho temani aku ke club?" Chanyeol menelfon Baekhyun untuk mengantarkannya ke club.
".............."
"Aku sedang ada keperluan disana, jangan lupa kabarkan ke Suho," Chanyeol yang mengingatkan kembali, agar Baekhyun tidak lupa memberitahu Suho.
"..........."
"Aku ingin menemui seseorang, jadi jangan banyak bertanya ikuti saja," Chanyeol mematikan telfonnya dan kembali gelisah memikirkan Seungwan.
Chanyeol bersiap untuk membersihkan diri, karena sebentar lagi hari akan gelap, mungkin ia akan pergi ke club pukul 8 malam. Dan ini baru jam 6 sore. Chanyeol kembali teringat tentang bercak darah, yang ada diranjangnya beberapa hari yang lalu. Dimana saat mereka telah melakukan hubungan intim, Chanyeol yang merindukan sentuhan, kecupan yang Seungwab berikan, dan juga ingin melihat apakah ada perubahan pada gadis itu, setelah beberapa kali melakukan hubungan itu dengannya.
"Arghhh kenapa pikiranku kacau begini, dulu aku tidak seperti ini, setelah aku mengenalnya bahkan berada satu selimut dengannya, aku selalu memikirkan tentang dirinya, sentuhannya, kecupannya....astaga aku bisa gila jika seperti ini terus " Chanyeol kali ini benar-benar frustasi, beberapa kali ia menghubungi Seungwan, hanya suara operator yang menjawab, hingga membuat pria tampan dan kaya ini menjadi gila.
KAMU SEDANG MEMBACA
Long Night With Ceo Park
Short Story(Warning-NC 21+) Wendy yang harus merelakan malam panjang bersama Ceo mudan kaya raya yang memiliki sifat dingin. yang menjadikan dirinya harus selalu ada ketika dibutuhkan. "aku hanya menikmatimu, bukan menyukaimu." Park Chanyeol "Aku tidak perdu...