Tubuh Seungwan menegang, saat Chanyeol mulai memeperdalam ciuman mereka, membuat sensasi berbeda yang Seungwan rasakan, ia ikut terbuai dan mulai memejamkan mata menikmati ciuman yang Chanyeol berikan.
Mengalungkan kedua tangan miliknya tepat di leher Chanyeol. Hingga mempersempit jarak mereka berdua, Chanyeol sedikit kesusahan karena tinggi badan Seungwan masih jauh dibawahnya, yang mengharuskannya untuk sedikit menundukkan kepalannya.
"Hhmmppfff, hmmppff" Suara desaha ditengah-tengah mereka bercumbu, saling menukar saliva, hingga Seungwan kehabisan nafas. Ia mendorong pelan tubuh Chanyeol agar sedikit menjauh dari tubuhnya.
"Mandilah, aku akan membeli makanan untuk makan malam," Chanyeol memerintahkan Seungwan untuk membersihkan tubuhnya. Saat Chanyeol hendak pergi dari apartemen, dengan cepat Seungwan menghentikannya.
"Tunggu tuan," Cegah Seungwan saat Chanyeol akan melangkah keluar.
Chanyeol menoleh menunggu Seungwan melanjutkan ucapannya, hingga suasana hening beberapa menit, Seungwan belum juga angkat bicara, ia hanya menunduk takut dan malu saat ingin bertanya.
"Ada apa?" Chanyeol mulai membuka suara, karena Seungwan terlalu lama diam dan hanya menunduk.
"Kenapa kau menciumku?" Seungwan mulai menjawab pertanyaan pria didepannya.
"Aku hanya tidak ingin ada bekas pria lain, yang menempel pada wanitaku." jawaban Chanyeol membuat Seungwan bingung.
"Wanitamu?" Seungwan bertanya dengan memasang wajah bingung.
"Ya...kau wanitaku, aku sudah membelimu, jadi kau adalah milikku, tidak ada yang boleh menyentuhmu selain aku," Chanyeol menjelaskan tentang apa yang ia maksud dengan wanitanya.
Seungwan membulatkan mata, ternyata yang ia pikirkan salah, dirinya mengira bahwa pria ini menyukainya ternyata salah besar. Tubuh Seungwan terasa lemas, mendengar jawabannya. Memang benar kata orang wanita malam akan tetap menjadi wanita malam, tidak akan pernah menjadi seorang putri, apalagi bagi seorang pria kaya dan tampan sepertinya.
Seungwan mulai menenangkan hatinya, menahan air matanya agar tidak menetes, dirinya memang tidak pantas untuk di cintai.
"Mandilah, aku ingin keluar sebentar, jangan pergi kemanapun tanpa seizinku," Pesan Chanyeol pada Seungwan yang masih diam tanpa kata.
********
Selepas kepergian Chanyeol, ia mulai membersihkan tubuhnya, menyiram seluruh tubuh dengan air yang mengalir melalui shower, air mata mulai menetes diiringi air yang mengalir.
"Kau harus sadar Seungwan dirimu siapa, dan dia siapa, kau tidak pantas bersanding dengannya, ia hanya menganggapmu wanita malam seperti yang lainnya." Seungwan mulai menguatkan hatinya agar tidak terlalu berharap pada pria itu.
********
Di sisi lain Chanyeol sedang menunggu makanan yang ia pesan, menunggu bukanlah keinginannya, dirinya hanya ingin membiarkan Seungwan untuk menenangkan pikiran.
Setengah jam menunggu akhirnya dua menu makanan pesannya sudah siap."Tuan ini pesanan anda," salah satu pelayan menyerahkan bingkisannya kepada Chanyeol.
"Berapa Semua?"
"20 won tuan,"
Chanyeol mengeluarkan uang sejumlah yang pelayan itu sebutkan, lalu pergi meninggalkan restoran itu untuk kembali keapartemen. Langkah Chanyeol terhenti saat melihat wanita membawa belanjaan begitu banyak, ia teringat bahwa Seungwan tidak memiliki baju yang bisa dipakai saat diapartemennya. Chanyeol berencana untuk membelikan beberapa potong baju untuk Seungwan.
Chanyeol mulai melajukan mobilnya menuju toko yang sudah lama ia tidak kunjungi, mungkin sudah 2 tahun lebih, mengingat masalalunya. Mobil berhenti tepat didepan toko besar ternama dikorea. Langkah Chanyeol mulai memasuki toko tersebut, ia terlihat kebingungan harus membeli pakaian seperti apa untuk Seungwan, karena sudah lama dirinya tidak membeli baju wanita.
KAMU SEDANG MEMBACA
Long Night With Ceo Park
Short Story(Warning-NC 21+) Wendy yang harus merelakan malam panjang bersama Ceo mudan kaya raya yang memiliki sifat dingin. yang menjadikan dirinya harus selalu ada ketika dibutuhkan. "aku hanya menikmatimu, bukan menyukaimu." Park Chanyeol "Aku tidak perdu...