DON'T LEAVE ME •11•

8.5K 587 200
                                    

~HAPPY READING~

Giseline & Rayi

"Are you oke Ray?"

Giseline dan Rayi. Kini mereka sedang berada di apartemen Gisel. Pada dasarnya memang Axa dan Gisel mempunyai apartemen tersendiri untuk mereka menjaga privasinya.

Selepas dari kantin tadi Giseline mengajak Rayi agar mengikutinya karena ia sangat penasaran ada apa dengan Rayi yang tidak seceria saat pertama kali ia bertemu dengan Rayi.

Awalnya memang Rayi tidak mau ikut dengannya. Tapi, dengan paksaan dan mungkin sedikit ancaman yang diberikan Gisel akhirnya Rayi pasrah.

"Gua gapapa, gua baik baik aja. Ngapain juga sih lo ngajak gua kesini" kesal Rayi.

"Gue khawatir sama lo Rayi, beberapa hari belakangan ini lo aneh. Kalo misalnya ada masalah tu cerita, bukan cuma diem aja gini" ucap Giseline sebari memegang kedua bahu Rayi.

Rayi menatap Giseline aneh. Ada apa dengan wanita ini, tidak ada angin tidak ada hujan tiba tiba Giseline bertingkahlah aneh seperti ini.

"Gua gapapa line, seharusnya gue yang nanya ke lo. Lo aneh sumpah line" jawab Rayi mengelak.

Giseline memegang rahang Rayi, "Ray, tatap mata gua" Rayi menatap Giseline.

"Tatapan lo, tatapan lo beda Ray, lo ga kaya biasanya. Lo sedih? bilang sama gua. Kalo lo ga punya temen cerita disini ada gue. Gue siap menampung semua keluh kesah lo. Tenang aja, lo gausah ngerasa sendiri" entah mengapa mendengar kata kata Giseline membuat hatinya tersentuh.

Tanpa sadar Ray meneteskan air matanya, " Its okey Ray, ada gua yang selalu ada sama lo" ucap Giseline memeluk Rayi sebari menepuk bahu pria itu.

"Tenangin diri lo dulu, setelah itu cerita sama gua. Okey?" Rayi mengangguk sebari mengenduselkan kepalanya di ceruk leher Giseline. Ia membiarkan Rayi menenangkan diri di pelukannya.

"Sudah tenang?" Giseline mengelus ceruk leher Rayi. Rayi yang ditanya mengangkat kepalanya menatap Giseline dan mengangguk. Ia sudah lumayan tenang dibandingkan tadi. Mungkin ia memang butuh pelukan seseorang agar dirinya tenang.

"Bisa cerita sekarang? atau nanti" bukannya bercerita Rayi malah melepas pelukan mereka, dan membuka baju didepan Giseline. Giseline kaget bukan main. Bukan, bukan karena melihat bentuk tubuh Rayi atau apapun itu.

Giseline semakin mendekat kearah Rayi, "Ray? you okey?" ucapnya sebari menyentuh kulit Rayi. Luka, luka terbuka yang sedikit mengering berbekas darah. Diseluruh tubuh Rayi, apakah Rayi tidak kesakitan?

Giseline menatap kosong luka Rayi, "Siapa?" ucapnya menatap mata Rayi. Rayi tidak menjawab, matanya kembali berkaca kaca saat Giseline menekan lukanya.

"Shh, sakit" Rayi meringis pelan.

Tatapan Giseline seketika menggelap. Entah mengapa ia tidak suka jika orang yang berada didepannya disakiti seseorang. Perasaan apa ini?

"Siapa Rayi?" Ucapnya datar.

"B-bukan siapa siapa" gugup Rayi yang mendengar suara Giseline. Jujur ia takut tatapan itu, tapi ia hanya bisa menundukkan kepalanya dengan air mata yang hampir menetes.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 26 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AXAVIERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang