Hari ini tepat seminggu aku melangkah, memijakan kaki pada suasana yang baru, keluar dari zona nyaman, beradu nasib di keramaian membuat tetes keringat ini menjadi angka agar finansial ku setidaknya tak hanya menjadi beban.
yaa aku perlahan merasakan bagaimana bekerja pada telunjuk orang, memaksimalkan apa yang diinginkan oleh orang yang kusebut "Atasan".
Banyak hal yang ku korbankan, yang paling membuat asa ku tak karuan adalah, meninggalkan tanggungjawab ku, waktu sebagai teman bagi anak anak yang masih produktif di pembelajaran, itu sangat membuatku tak nyaman.
sungguh,, apakah ini adalah keputusan yang tepat?
entahlahhDalam waktu hanya sesingkat ini pun aku belajar banyak hal, melihat setiap detik orang-orang berlalu lalang dengan berbagai eksfresi wajah, ada yang bertatapan kosong, ada juga yang rautnya resah tak karuan, aku tau semua orang punya orang tercinta di rumahnya yang mengharapkan beberapa lembar uang dan sebungkus senyuman dapat di bawa pulang.
Pengorbanan seseorang untuk memenuhi kebutuhan atau hanya memuaskan nafsu belaka, semuanya sedang berjuang, berkorban dengan beberapa harapan yang terus ia panjatkan, dan langkah demi langkah yang terus dipijakan, meski raut wajah mereka menunjukan mereka sedang tidak baik-baik saja, tapi itu tak sebesar dengan tujuan yang telah mereka impikan.
Aku yakin banyak orang mengorbankan waktu dan hal hal penting yang tak ingin mereka lewatkan. Tapi apalah daya inilah kehidupan, dia tak pernah bertanya apakah kamu siap ataupun tidak, dia tak bertanya apakah kau suka atau tidak, kehidupan hanya akan terus berjalan, dan kita sebagai manusia yang awam hanya bisa menyesuaikan.
Dan pada akhirnya aku juga merasakan apa yang mereka rasakan, tentang perasaan dilema, tentang raut wajah yang resah juga semangat yang mudah patah.
Bandung, 2 Maret 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
Hanya kamu
RandomIni adalah sebuah pujian, mungkin, atau bahkan lebih dari sekedar cerita penuh harap, tentang seseorang yang sangat ku kagumi sedari dulu. Mulai saat ini akan kutulis semua tentang mu, semua perihal kita, masa manis maupun cerita sesak. Ku harap sua...