Purnama Yang Raib

52 12 4
                                    

Purnama kini telah raib, kelabu menutup riasnya dengan warna sendu,
berbagai tiupan angin terasa menusuk-nusuk setiap jengkal jasad ini.

Kisahku kini kulayangkan kesetiap sudut langit ini, kupaparkan kehamparan luar, secara luas.

Kita mungkin hidup seperti kayu bakar, ketika semua telah dibakar, tak pernah ada yang tahu kapan ia padam, sebagian hilang terbawa angin menjadi asap, dan sebagian musnas menjadi abu.

Tapi disetiap kehilangan dan kepergiannya mereka pernah menciptakan rasa hangat yang membuat orang disekitarnya merasa nyaman. Dan ketika mereka benar-benar padam semua kehangatan itu perlahan mulai terlupakan.


Bandung, 19 oktober 2020

Hanya kamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang