Penat, lelah, risau. Benaku sedang terkilir, pikiranku sedang dihempaskan kekacauan, semua langkah pun terasa tak terarah. Aku iri pada awan yang leluasa menyapa mentari. Terhempas kesana kemari tanpa sebuah beban.
Ada banyak cerita yang ingin kusampaikan padamu, tentang hari-hari yang kulalui begitu saja, aku telah kehilangan beberapa tatapku, beberapa visiku masih terbelenggu ego. Ayolah sapa diriku! Meski hanya dalam hembusan angin.
Apakah ini akan baik-baik saja? Membiarkanmu berjalan pada dataran luas sendirian, sedangkan aku ada pada sisi lain tanah ini.
Pengap selalu menyelimuti malamku, saat beberapa ingatan tentang dirimu begitu saja berputar dalam alunan sunyi. Ada banyak rasa khawatir tentangmu, ada begitu banyak rasa cemas berbaur haru.
Aku ingin menyapamu, berbincang lagi tentang kehidupan yang pana ini. Berbagi candaan yang membuat raut wajah ini membaik.
Kebahagiaan kecil yang mampu merubah langkah, merubah suasana sendu.
Masih banyak kata lagi yang ingin kuluapkan, semoga setiap harimu menyenangkan, meski tatap ini tak saling bersapa, meski jasad ini tak kasat mata.
Temu memang sedang tidak berpihak pada kita. Tapi aku yakin ada waktu yang tepat untuk semuanya membaik.
Bandung, 9 November 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Hanya kamu
RandomIni adalah sebuah pujian, mungkin, atau bahkan lebih dari sekedar cerita penuh harap, tentang seseorang yang sangat ku kagumi sedari dulu. Mulai saat ini akan kutulis semua tentang mu, semua perihal kita, masa manis maupun cerita sesak. Ku harap sua...