Takdir untuk Omega Resesif (2)

708 40 0
                                    

*mate : pasangan

___

Aku duduk sendirian di taman belakang kampus. Sebelumnya aku bergegas keluar dari ruangan dan meninggalkan Cherry yang tengah di kerumuni oleh teman-teman sekelas mengajaknya untuk bergabung dengan kelompok mereka.

"Hah!"

Aku merasa lega karena berhasil menemukan waktu tenang ku. Aku tidak ingin bertemu dengan Cherry dan di paksa ke ruangan di mana ada Liliandra di sana. Aku masih saja takut dengan Alpha Dominan itu meski dia sudah menandaiku.
Aku bahkan dengan sengaja mengenakan pakaian tebal yang menutup hampir seluruh leherku padahal saat ini bukan musim dingin. Aku memang sedikit gerah namun aku harus menahannya agar orang-orang tidak mengetahui bahwa aku adalah omega yang sudah di tandai oleh Alpha Dominan, tepatnya Liliandra idola bagi hampir seluruh gadis-gadis di kota.

Aku sengaja mengenakan parfum beraroma untuk menyembunyikan feromonku dan menutupi identitasku yang adalah Omega Resesif. Orang-orang yang dulunya beranggapan aku Beta, sekarang mulai berfikir aku Omega Dominan sama seperti Cherry.

"Hei, lihat itu dia. Dia Omega Dominan dan pantas saja Cherry mendekatinya. Apa dia juga berasal dari keluarga kaya."

Aku dapat mendengar bisik-bisik seseorang yang duduk tidak jauh dariku. Mereka menatapku dan aku memilih menunduk menyembunyikan diri.

'Lebih baik di anggap sebagai Omega Dominan daripada mereka tahu identitas asliku Omega Resesif.'

Aku berusaha setenang mungkin dan berharap mereka tidak menyelidiki latar belakang ku. Aku di besarkan di sebuah panti asuhan kecil yang jauh dari kota dan kedua orangtuaku sudah meninggal sebagai korban perang besar-besaran beberapa tahun lalu. Bunda pengurus panti asuhan lah yang merawat dan membesarkan ku hingga aku bisa di lepaskan untuk memulai hidup baru. Bunda pengurus mengatakan bahwa dia menemukanku di dalam kardus tepatnya di pinggir tong sampah dan itu penuh dengan reruntuhan. Bunda menyelamatkan nyawa ku hari itu yang sangat memprihatinkan. Aku tidak akan melupakan jasanya dan ketika aku sukses nanti, aku akan membantu bunda membesarkan panti asuhan kecil itu.

Jantungku seolah berdetak cepat dengan tiba-tiba. Aku mulai mendengar semua orang di sekitarku ribut dan menatap ke arah belakangku. Aku menoleh dan melihat Liliandra berjalan dengan santai ke arahku.

'Sial, bagaimana dia tahu aku di sini?'

Aku panik memalingkan wajah menunduk. Aku segera mengemas buku-buku ku dan memasukkannya ke dalam tas.

"Ketemu."

Liliandra sudah berdiri di sebelahku membuatku nafasku berpacu tidak karuan.

"A-apa?" gugupku.

"Ikut aku." Liliandra menarik tanganku untuk bangkit dan aku segera menenteng tas ku.

Aku di seret Liliandra pergi entah kemana. Liliandra memaksaku masuk ke mobilnya dan menutup pintu.

"Mau kemana?" tanyaku.

Liliandra saat ini sudah berada di dalam mobil dengan aku duduk di sebelahnya. Liliandra mengabaikan pertanyaanku dan mulai melajukan mobilnya menembus jalanan.

___

Mobil berhenti di depan sebuah toko. Liliandra menyuruhku keluar dari mobil dan aku mengikutinya masuk ke dalam toko itu. Aku melihat begitu banyak pakaian terpampang di sekeliling ruangan. Ini adalah toko pakaian bermerek.

Seorang gadis berparas cantik melihat kedatangan Liliandra segera menghampiri.

"Wah, tumben kau datang," ucap gadis itu.

Gadis itu bukan seperti karyawan toko, terlihat pakaian yang ia kenakan sangat mahal.

"Kak Asy bantu aku merubahnya," ucap Liliandra.

Short Story' 3 - Proses Revisi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang