Terjebak Bad Boy

750 34 0
                                    

Namaku Michiya Sagita, 17 thn. Aku adalah seorang gadis pemalu yang diam-diam menyukai seorang ketua OSIS bernama Aryadi Surya. Dia adalah senior di kelasku dan sebentar lagi adalah hari kelulusannya. Aku berniat mengutarakan perasaan ku padanya sebelum semester berakhir.

Aku begadang demi menulis surat cinta untuk cinta pertamaku. Aku tidak berharap balasan darinya, aku hanya ingin dia tau bahwa aku menyukainya sejak masuk di sekolah ini. Aku jatuh cinta pada pandangan pertama ketika melihatnya membacakan pidato penyambutan siswa baru, dia benar-benar sangat tampan dan pintar.

Bel istirahat berbunyi dan inilah kesempatan ku untuk menaruh surat cintaku di lokernya sebelum koridor ramai. Aku melesat keluar dari kelas dan diam-diam melewati loker untuk anak kelas tiga. Aku membaca satu persatu nama loker itu dan menemukan namanya di salah satu loker paling ujung. Aku melirik kanan kiri, semoga tidak ada yang melihatku dan mencium surat itu sebelum memasukkannya.

Ketika aku hendak memasukkannya, seorang senior perempuan memanggilku. Membuatku kaget dan memutar tubuhku dengan surat yang ku pegang di sembunyikan di punggungku.

"Apa yang kau lakukan di sini?" Tanya senior itu.

Aku tahu senior itu adalah salah satu anggota sekbid keamanan. Aku menelan ludah dan gugup.

Senior itu menatapku curiga dari atas hingga bawah lalu menyadari ada sesuatu yang ku sembunyikan di balik punggungku.

"Apa itu? Berikan padaku," ucap senior itu.

"Bukan apa-apa kak," gugupku.

Keringat sudah membanjiri dahulu dan senior itu semakin curiga melihat reaksiku dan berusaha menarik tanganku yang ku sembunyikan di belakang.

"Serahkan itu padaku. Apa kau mencuri?" Ucap senior itu.

Aku menggeleng tidak mau dan beberapa siswa yang lewat melihat kami karena suasana koridor mulai ramai.

'sial, kalau ketahuan ini akan memalukan.'

Dengan cepat aku masukan surat itu ke loker, tepat senior itu menarik tanganku dan tanganku sudah tidak memegang surat itu lagi.

Senior itu mengernyit heran, 'perasaan ada sesuatu di tangannya.'

Karena senior itu tidak mendapatkan apa-apa, aku bergegas kabur darinya sebelum ketahuan oleh pemilik loker.

'yess, akhirnya suratku bisa tersampaikan sama bang Arya.'

Aku senang dalam hati dan lega. Tanpa ku sadari bahwa hal itu adalah awal dari kesialan yang menimpa ku. Surat cintaku masuk ke loker yang salah. 'Arganda Sinaga.'

*

Beberapa hari kemudian...

Aku datang ke sekolah lebih awal. Suasana sekolah aneh tidak biasanya, banyak orang berkumpul sambil berbisik-bisik. Aku hanya mengabaikan dan berjalan ke kelas dengan bersenandung kecil.
Hari ini, aku akan bertemu dengan Bang Arya di jembatan seperti isi surat cinta yang ku tulis. Aku menulis di sana, jika Bang Arya suka padaku, dia harus datang ke sana dan aku menunggunya pulang sekolah sampai jam 5 sore. Aku berharap Bang Arya datang dan menerimaku.

Aku meletakkan ranselku di punggung bangku.

"Eh, kalian dengar ada anak yang berani nembak senior menyeramkan itu." Teman A.

"Iya, aku dengar dia meletakkan surat di loker." Teman B.

"Wah, gila. Bisa-bisanya dia suka senior itu. Kalau aku sih lebih suka sama Bang Arya ketua OSIS. Udah baik ganteng lagi." Teman C.

Aku mengangguk menyetujui percakapan C barusan sambil menguping.

"Kalau ku dengar dia angkatan kita sih. Jadi penasaran sama dia, berani sekali." Teman D.

Short Story' 3 - Proses Revisi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang