6. Si murid baru

421 60 7
                                    

Alhamdulillah 1k pembaca!!!!!!

Wulan berlari meninggalkan dua koper dan suaminya yang tengah menyeret dua koper besar. "NDA, KOPERNYA!"

Percuma,wulan tak menghiraukan ucapan suaminya.dia terlalu kangen dengan kedua anak nya. "KAKAK!! ADEK!!"

"BUNDAAA!!!" Sahut alden tak kalah berteriak,ia juga berlari menuju wulan dan memeluknya.

Grep!

Melihat itu,

Victor tersenyum sendu.

Dia rindu orang tuanya.

Dia sudah tidak bisa merasakan pelukan kedua orang  lagi.

Kejadian kelam di masa lalu,yang berhasil merenggut nyawa kedua orang tuanya.

"sini,ikut peluk" ucap wulan seraya melonggarkan pelukkan untuk sang anak agar victor dapat bergabung.Victor langsung menyambar keduannya.

"Bundaa" gumam Victor lirih.setidaknya dia bisa merasakan kasih seorang ibu dari ibu angkatnya,wulan.

"Bunda apa kabar?adek kangen" ucap alden seraya menatap wulan.

Hm,semenjak kedatangan Victor didalam keluarga  wulan.Dery dan Wulan membiasakan dirinya dan juga alden untuk memanggil alden sebagai adek dan Victor sebagai kakak.

Walaupun umur mereka tak terlalu jauh namun apa salahnya?

Mamun ketika keduanya tumbuh semakin dewasa,entah mengapa terkadang panggilan kakak-adek itu jarang digunakan.mungkin hanya ketika bersama wulan dan dery.

"HEH INI AYAH DIBANTUIN,KAK!! ADEK!!" Teriak Dery.

Victor melepaskan pelukannya dan berlari menuju dery yang tengah kesusahan membawa 4 koper sekaligus. "Banyak banget yah kopernya?"

"Bunda kamu kak"

"Bawa apa ya pi kira kira?"

"Bawa batu sama beton kali!"

***

"Oleh oleh buat adek mana!"

Wulan mengusap rambut alden."dari tadi yang ditanyain oleh oleh mulu"

"Iya dong !mana mana !"

"Nda, diminum dulu. pasti capek abis dari perjalanan jauh" ucap Victor seraya meletakkan nampan berisi segelas teh hangat.

"Ayahnya nggak dibikinin kak?" Tanya Dery baru saja datang dari ruang keluarga.

"Ayah juga mau?dek sekalian ga, Victor bikinin"

"Maulah!" Jawab alden semangat.

***

"KOBISA SAMPE KOMA?"

Itu teriakan dari wakil ketua gang musuh bebuyutan Victor dan bara,kembaran dari seorang exel, sang ketua gang.

Ia menggeram,tangannya terkepal kuat menahan amarah.bisa bisanya ada orang yang berani melukai kembarannya sampai terbaring lemah di kasur pesakitan.seperti saat ini.

"Gue sama anak anak nyerang sma nya bara,dan sialnya exel kena tusuk -"

"Siapa?"

"Victor"

"Apa kita harus serang balik bos?" Tanya salh satu anggota yang ditugaskan untuk menjaga exel di rumahsakit.

"Jangan,suruh juan cari semua informasi tentang victor"

"Bos,kalo yang gue tau Victor punya phobia sama hujan dan dia bukan anak dari keluarga Deryo Mahatma"

senyum miring itu muncul lagi. "Jangan langsung bunuh dia!"

Pluviophobia [ Hiatus ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang