12. Teh pembawa sial

301 37 10
                                    

Wellcome!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wellcome!!

𝙷𝚊𝚒 𝚑𝚊𝚒!!!
𝙰𝚙𝚊 𝚔𝚊𝚋𝚊𝚛 𝚗𝚒????
𝙰𝚞𝚝𝚑𝚘𝚛 𝚋𝚊𝚕𝚒𝚔 𝚋𝚊𝚠𝚊 𝚌𝚑𝚊𝚙𝚝𝚎𝚛 𝚋𝚊𝚛𝚞!!!!
𝚅𝚘𝚝𝚎 𝚓𝚊𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚖𝚊𝚐𝚎𝚛 𝚖𝚊𝚐𝚎𝚛!

Sekarang rumah Alden lagi rame. Ayah sama Bunda yang ada dirumah ditambah Alden yang mengajak Alan dan Iqbal untuk mengerjakan tugas kelompok dikediamannya.

Jangan disangka cuma dua orang bisa sepi. Bahkan kini rumah alden terdengar ribut karena perdebatan Alan yang sedang memalak Iqbal karena melewati rumahnya.

"HEH BAYAR LO BAL! "

Nahkan. Jadi si alden, Alan dan Iqbal tu sedang bermain monopoli di ruang tengahnya.

"Yaelah, utang dulu. Duit gue abis buat beli rumah"

"Dih"

Mereka melanjutkan permainan, tak jarang juga mereka berteriak dan tertawa. Dery datang dari dapurnya dengan segelaa kopi yang ada ditangan kirinya.

"Anak anak, kalian nggak makan? "

"Laper sih om" Alan berucap tanpa basa basi, membuat Iqbal yang ada disampingnya menggeplak punggung Alan.

Iqbal clingak clinguk mencari keberadaan Victor, dari tadi anak itu belum memunculkan batang hidungnya.

"Victor mana om? "

"Tidur di kamar, keruang makan sana. Tante udah masak banyak lo"

"Siap, laksanakan om" Alan menjawab lagi dan berlari melesat menuju ruang makan.

Dua puluh menit mereka habiskan untuk makan siang yang kedua kalinya, karena ini sudah jam dua siang. Ketiga manusia itu kini sedang berleha leha diruang tv sembari menunggu elang datang.

Suara pintu diketuk dan juga bell yang berbunyi.

"Elang itu, bukain den! "

"Dawoh pangkat mu, opo? " Jawab Alden.

"Sorry gue telat, macet soalnya" Benar, itu elang.

"Abis nangis lang? "

"Hah? Enggak lah, tadi kena debu di jalan"

Alden mempersilahkan elang duduk dan membuatkannya segelas minuman. "Victor mana ni? Kok belum nongol? "

"Males"

"Sutt, upin ipin berantem" Bisik Alan kepada Iqbal yang masih didengar Alden.

"Ngomong upin ipin lagi, gue botakin lu"

"Hai gaiss!" Victor berjalan menuju Alden, Alan, Iqbal dan Elang dengan laptop di tangan kirinya.

"Weee, dah sehat lu" Jawab iqbal dengan ber haigh five dengan Victor.

Pluviophobia [ Hiatus ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang