10. Musuh bebuyutan Victor

254 32 1
                                    

𝙷𝚊𝚒 𝚑𝚊𝚒!!!𝙰𝚙𝚊 𝚔𝚊𝚋𝚊𝚛 𝚗𝚒???? 𝙰𝚞𝚝𝚑𝚘𝚛 𝚋𝚊𝚕𝚒𝚔 𝚋𝚊𝚠𝚊 𝚌𝚑𝚊𝚙𝚝𝚎𝚛 𝚋𝚊𝚛𝚞!!!!𝚅𝚘𝚝𝚎 𝚓𝚊𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚖𝚊𝚐𝚎𝚛 𝚖𝚊𝚐𝚎𝚛!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

𝙷𝚊𝚒 𝚑𝚊𝚒!!!
𝙰𝚙𝚊 𝚔𝚊𝚋𝚊𝚛 𝚗𝚒????
𝙰𝚞𝚝𝚑𝚘𝚛 𝚋𝚊𝚕𝚒𝚔 𝚋𝚊𝚠𝚊 𝚌𝚑𝚊𝚙𝚝𝚎𝚛 𝚋𝚊𝚛𝚞!!!!
𝚅𝚘𝚝𝚎 𝚓𝚊𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚖𝚊𝚐𝚎𝚛 𝚖𝚊𝚐𝚎𝚛!

"Boleh tu, nanti gue ambil baju dulu" Alden menyetujuinya.

"Nanti bareng gue aja sekalian" Alden mengangguk.

"Woi, Den! Victor mana? "

"Iya.tumben upin ipin ga barengan"

"Gue bilang gue nggak botak ye alanjing" Ucap Alden kesal dan memukul pundak Alan.

"Sakit njir, kekerasa lo. Wajib dikirim keruang bk"

"Halah"

***

Dirumah. Dery sudah berangkat bekerja setelah selesai sarapan tadi. Sekitar dua puluh menit yang lalu. "Biar kakak aja nda yang cuci piring"

"Udah bunda aja kak, jangan main air nanti demam lagi"

"Kan nyuci piring nda, bukan main itu namanya"

"No, bigno. Udah duduk aja yang anteng"

Oke, Victor menurut. Dia masih duduk diam di kursi meja makan. Iyalah masa di mejanyan, gaboleh duduk di meja!

Victor melihat Wulan terus saja mondar mandi dari dapur ke ruang tengah. Entah apa yang wulan lakukan. Wulan yang mondar mandir tapi Victor yang haus sendiri. Victor sedikit mengintip pergerakan wulan. Akhirnya wulan sudah tidak mondar mandir lagi.

Kini wulan sudah ada didepan TV lebarnya dan menonton sebuah film, drakor agaknya. Victor tersenyum senang dan berjalan menuju dapur. Dia berniat menuju kulkas dan mengambil segelas air es. Menyegarkan sekali pasti.

Setelah berjalan bak maling yang mengendap endap. Akhirnya Victor berhasil mengambil segelas air es dari kulkas dan meneguknya hingga habis. Victor melupakan bahwa sebenarnya dia masih sedikit pusing sisa semalam.

Nikmati saja batinnya. Setiap tegukan air es sangat menyegarkan baginya. "Seger ya kak? "

Victor menelan ludahnya susah. Mampus gue.

"Mau demam lagi? Perlu dokter biar bawa jarum suntik? "

Victor tersenyum seperti bocah "piss nda, tadi Victor kepedesan jadi ambil air es"

"Orang bunda aja masaknya nggak pedes kok"

Mati gue, bisa ceramah tujuh hari tujuh malam ni bunda

"Nggak usah ngebatin, udah sana masuk kamar ganti baju terus istirahat. Jangan ngedumel loh ya, dosa! "

"Hhehehe, love you bunda. V minta maaf hehe" Ucap Victor memeluk wulan sekejap dan berlari menuju kamarnya.

Pluviophobia [ Hiatus ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang