Sesampainya di markas, aku langsung pergi menuju kamar ku dengan mengabaikan pertanyaan semua orang.
#brak
"Kenapa harus dia yang menemukannya, ada lukisan yang hilang dan yang paling penting itulah yang hilang!" Aku melihat satu persatu gambar yang aku ambil dari basement tadi.
Tok tok tok
"Yuna, apa kau baik baik saja?" Suara Vanessa-san seperti menghawatirkan diriku"Tidak apa-apa, tolong jangan ganggu diriku untuk malam ini saja." Aku berkata dengan lirih tapi bisa didengar Vanessa-san.
"Baiklah, jangan lewatkan makan malam!" Dia berkata lagi.
"Aku masih kenyang" jawabku singkat sambil merebahkan diri ke kasur.
Tidak ada jawaban lagi, ku letakkan gambar tadi ke meja namun alangkah terkejutnya aku melihat sebuah kantong kecil di atas meja beserta surat di bawahnya.
Bangun dan mengeceknya, kantong itu berisikan uang sepertinya aku tau siapa yang mengirimkan uang ini.
'yuna, apa kau baik-baik saja? Maaf jika terlau sedikit yang kukirimkan sekiranya ini cukup untuk membeli sesuatu.'
Mengambil pena dan kertas di laci, tak lupa aku mengambil tinta untuk menulis surat balasan.
"Sudah kubilang tidak perlu masih saja mengirim, apa suratku tidak kau baca? Kukembalikan ini" aku berkata sambil menulis perkataan ku ke dalam surat
Mengirim balik kantong berisi uang dan surat balasan ku, karena kemarin aku lupa mengirimkan sedikit gajiku ke gereja, kukirimkan setengah dari gajiku kemarin yang belum berkurang satu yul pun.
Sementara itu para pasukan banteng hitam
"Apa ada yang tau dimana Yuna keluar hari ini?" Vanessa yang baru saja dari kamarku bertanya kepada semua pasukan tentu saja kecuali Yuna yang berada di kamar.
Semua menggelengkan kepala tak tau kemana Yuna pergi, bahkan komandan Yami pun tidak tau.
"Apa yang sedang terjadi dengannya?" Magna bertanya kepad Vanessa
"Aku tidak tau karena dia tidak mempersilakan diriku untuk masuk, tapi dari suaranya sepertinya dia sedang sedih" Vanessa sedikit salah dengan perkiraan nya memang benar Yuna sedang sedih tapi perasaan nya sekarang sedang kacau sehingga menghasilkan suara yang sedih.
"Apa dia punya pacar?" Finral angkat bicara.
"Tidak mungkin, Yuna tidak pernah melirik satupun laki-laki saat didesa saat kutanya kenapa tidak menerima perasaan mereka dia berkata 'tidak ada laki-laki yang bisa menggantikan nya' sedikit tak mengerti tapi di berkata seperti itu sambil melihat tengkorak besar yang ada di desa." Ucap Asta.
"Wanita aneh" Magna berkata dengan lantang.
"Biarkan saja suatu saat pasti dia akan bercerita" komandan Yami angkat bicara.
"Kuakui dia sedikit aneh karena dia mau masuk ke pasukan banteng hitam yang dicap sebagai pasukan paling buruk ini, saat itu pasukan fajar keemasan dan singa merah tua hampir mengangkat tangan namun dia langsung memilih banteng hitam yang saat itu komandan mengancungkan tangan dengan cepat." Ucap finral.
"Alasan siapa cepat dia dapat itu tak cukup logis untuk seseorang seperti dia, seolah dia itu kuat dan yang dahulu adalah yang berhak untuk mendapatkan nya." Finral berkata lagi.
"SUDAH KUBILANG BIARKAN SAJA!" Yami memarahi mereka.
Pagi harinya aku keluar dari kamar, beruntung nya karena banyak yang belum bangun.
Memasak untuk mereka ditengah-tengah memasak ku charmy-san datang dan mengambil alih dapur serta diriku yang disuruh pergi.
"Oh ya, kau kemarin kenapa?" Charmy-san bertanya sebelum aku keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐁𝐋𝐀𝐂𝐊 𝐂𝐋𝐎𝐕𝐄𝐑 [𝚈𝚞𝚗𝚘'𝚜 𝚝𝚠𝚒𝚗] Hiatus
FantasyTerlahir kembali?, sedikit kesal akan tetapi disaat aku sudah menjalani hidupku aku merasa harus berterimakasih kepada Tuhan. Kehidupan ku kali ini membuatku menyadari jika banyak sekali cinta yang bisa diberikan seseorang, bukan hanya cinta lawan j...