Pagi harinya aku memulai rutinitas sehari-hari seperti biasanya.
"Yuna-chan, apa kau ikut berbelanja bersama kami?" Vanessa-san dengan Asta dan Noelle.
"Yuna! Ayo ikutlah!" Asta memaksaku
"Huhh... ikutlah! berterimakasih lah karena aku mengajakmu" seperti biasa Noella bersombong diri.
"Terimakasih atas ajakannya tapi aku hari ini mempunyai agenda tersendiri jadi aku tidak bisa berbelanja bersama kalian." Aku berkata dengan sopan.
"Ya tidak mengapa, kami berangkat dulu" mereka bertiga pergi aku cukup terkejut karena Asta yang biasanya akan memaksaku kali ini dia tidak demikian.
"Hei!" Aku kaget mendengar Suara seseorang pria yang kukenali
"Ahh wakil komandan maaf karena tidak mengetahui keberadaan anda" aku membungkuk kan badan.
"Tidak mengapa aku lah yang salah karena mengejutkan dirimu, apa kau sedang tidak sibuk?" Wakil komandan bertanya.
"Tidak aku hari ini tidak sibuk hanya saja setelah menyelesaikan membersihkan alat makan aku ingin pergi ke perpustakaan kota sampai larut malam, jika wakil komandan sedang membutuhkan saya, saya akan tunda hal tersebut." Aku berkata dengan jujur kepada wakil komandan mengenai agenda ku hari ini.
"Maaf mengganggu libur pertama mu, karena hari ini hari libur panggil saja namaku dan aku ingin mengajakmu ke suatu tempat, apa kamu bersedia ikut denganku?!" Nacht-san mengajakku
Dengan pikiran ku yang sudah kemana-mana dah wajahku sudah Semerah tomat, sambil menunduk aku mengiyakan ajakan Nacht-san.
Tak berlangsung lama ekspresi ku berubah terkejut melihat diriku dan Nacht-san terhisap oleh tanah, lebih tepatnya kami terhisap oleh bayangan kami.
"Nacht-san, apa ini sihirmu? Dan jika boleh tau akan kemana kita.?!" Tanyaku penasaran.
"Iya, jika sudah sampai kau akan tau sendiri!" Jawaban Nacht-san.
Tak lama setelah dia menjawab pertanyaan ku, kami mulai muncul dan kulihat sekitar terlihat asing namun cukup familiar untukku.
'kenapa bangunan ini belum di runtuhkan? Jika belum, artinya aku masih punya harapan untuk memusnahkan kertas itu!' batinku sambil melihat kedepan yang terdapat bangunan tinggi.
"Jika belum tau akan ku beritahu, kita sedang berada di menara pelatihan khusus pasukan penyihir yang terletak di perbatasan kerajaan clover dan kerajaan spade!" Nacht-san memberitahukan ku.
"Kita berada di tengah wilayah netral, entah bagaimana bisa bangunan ini berdiri dengan kokoh di wilayah yang sangatlah berbahaya ini" Nacht-san.
Entah sinyal dari mana seolah tau apa yang dibahas nanti, diriku mencoba melarikan diri menjauh sejauh-jauhnya dari Nacht-san. Melihat diriku berlari tanpa sihir apapun di wilayah netral ini Nacht-san sempat terkejut namun kejadian itulah yang membuatnya yakin akan sesuatu.
"Sudah ku kira kau akan kabur, sebelum pergi jauh aku mohon jelaskan semua ini! Setidaknya untuk diriku sendiri. Aku sangat membutuhkan informasi yang kau punya yuna-san!" Nacht-san berteriak sekencang mungkin agar aku mendengarnya.
Aku berhenti untuk bertarung dengan pikiran ku sendiri, namun pada akhirnya aku kembali lagi ke sana dan memilih menjelaskan sedikit dari informasi yang kubawa.
"Ku beritahu aku akan memberikan sedikit hanya sedikit informasi!" Ucapku.
"Ya aku mengerti! Mari kita masuk, ada suatu benda yang harus kau jelaskan." Nacht-san berjalan didepan memasuki bangunan tinggi tersebut.
"Apa kau tau kenapa bangunan ini bisa berdiri di wilayah netral?" Nacht-san mulai bertanya.
"Sebelum mejawab, aku akan memberi tau satu hal! Tak akan ada batas dari pertanyaan mu akan tetapi setiap pertanyaan yang tak mungkin bisa ku berikan Jawaban itu kepadamu aku tak akan pernah menjawab pertanyaan tersebut!" Ucapku dengan tegas.
"Tentu saja akan ku ikuti maumu!" Dia mengiyakannya
"Apa kau melihat kotak transparan yang bersinar di sekitar bangunan ini?" Tanyaku dapat kulihat dari belakangnya dia menjawab dengan anggukan.
"Itu sihir seseorang, bangunan ini sudah lima ratus tahun berdiri disini! Jika kau bertanya kemana orang yang membuat kotak itu, dia sedang tersegel di suatu tempat efek dari sihirnya masih aktif" jelas ku
"Aku tak berniat sekalipun ingin membangun kan dia, dulu tempat ini hanyalah tempat bermain kami bertiga tapi setelah mereka berdua mendapatkan teman baru.
Kami tak pernah lagi bertemu, namun pertemuan terakhir kita lah yang membuat ku sadar akan perasaan ku kepada salah satu teman laki-laki ku tersebut!"
Tak disangka Yuna, lawan bicaranya tersebut sedang memasang ekspresi tak dapat dijelaskan artinya.
"Oh ya ceritaku meleset jauh, setelah terbengkalai seseorang membuat bangunan ini menjadi tempat latihan dan aku di giring menuju suatu istana tempat dimana seharusnya aku tinggal."
"Dari ceritamu itu, apa kau sudah lahir dari lima ratus tahun yang lalu?" Dia bertanya lagi.
"Seseorang membuat ku begini, seseorang itu dijuluki dewinya dunia karena sihirnya!" Jawabku yang sangat melenceng dari pertanyaan nya.
"Memang apa sihirnya?" Aku hanya diam tak menanggapi.
"Hahhh.....dari pernyataan mu semua semakin jelas jika kau seorang keluarga kerajaan yang sedang diasingkan." Kesimpulan Nacht-san setelah mendengar jawaban ku.
Kami berhenti di depan pintu kayu yang berhiaskan pedang menyilang di tengahnya.
Kami masuk ke ruangan tersebut dan langsung menuju loker yang ada di pojok kanan ruangan tersebut, Nacht-san membuka loker tersebut dan mengambil selembar foto.
"Apa kau bisa jelaskan tentang mereka, mereka berdua hampir mirip dengan mu!" Nacht-san memberikan foto itu kepadaku kutatap foto itu dan air mataku tiba-tiba mengalir setetes demi setetes.
"kenapa?" Dia bertanya.
"Tidak apa, akan ku beritahu ini hanya untukmu saja jangan kau beritahu kepada siapapun!" Ucapku sambil menyodorkan jari kelingking setelah mengusap air mataku, sedangkan dia hanya melihat nya saja
"Berjanjilah!" Ucapku lagi dengan menyodorkan tanganku lebih kedepan.
"Ya aku berjanji!" Jari kelingking kita saling mengikat untuk formalitas sebuah janji.
"Dia ibuku di kehidupan lima ratus tahun yang lalu dan anak kecil itu adalah diriku, sebenarnya itu bukan foto melainkan lukisan yang kubuat dahulu!" Jawabku langsung tanpa basa-basi.
"Siapa yang kau sebut teman mu dan siapa laki-laki yang membuat mu jatuh hati tersebut?" Nacht-san mempertanyakan persoalan yang tak ingin ku ingai kembali.
"Itu tidak terlalu penting untuk informasi apapun jadi tidak akan ku beritahu kan siapa mereka, apa boleh aku kembali ke markas banteng hitam?" Tanyaku.
"Tentu saja, tapi apakah kembaranmu itu juga lahir lima ratus tahun yang lalu?" Nacht-san bertanya lagi.
'Aku hari ini heran kenapa sikapnya berbeda dari yang dideskripsikan oleh Yami-san waktu aku menemani nya mabuk' batinku.
"Tidak."jawabku dengan singkat Setelah itu aku perlahan pergi dari sana meninggalkan berbagai pertanyaan di pikiran Nacht-san.
Sebelum pergi aku mendatangi basement dan mengambil sesuatu dari sana, lalu aku pergi dari sini dengan tenang.
🍀To be continued🍀
![](https://img.wattpad.com/cover/267776651-288-k407043.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐁𝐋𝐀𝐂𝐊 𝐂𝐋𝐎𝐕𝐄𝐑 [𝚈𝚞𝚗𝚘'𝚜 𝚝𝚠𝚒𝚗] Hiatus
FantasyTerlahir kembali?, sedikit kesal akan tetapi disaat aku sudah menjalani hidupku aku merasa harus berterimakasih kepada Tuhan. Kehidupan ku kali ini membuatku menyadari jika banyak sekali cinta yang bisa diberikan seseorang, bukan hanya cinta lawan j...