Hay guys semoga suka dengan cerita ini!
-
-
Maaf banyak typo bertebaran dimana-mana, maaf jika penulisan kurang rapih.
-
-
-"Ara tunggu!" Teriak Alden mengejar gadis itu yang sudah menangis sambil berlari
Cecilia tersenyum licik di belakang Alden dirinya terdiam sambil melipat kedua tangannya
"Gadis malang" gumamnya
°°°°°°°°°°°°°°°
Alden berhasil menangkap tangan itu.
Gadis itu menangis sejadinya saat dihadapan Alden "Ra ini salah paham, ini gak seperti apa yang kamu lihat" ucap nya
Ara masih saja menangis dia lemah dihadapan pria ini, mengusap air matanya yang jatuh
"Ara percaya sama aku! Ini gak seperti apa yang kamu lihat! Dia yang tiba-tiba cium aku Ra" penjelasannya terhadap Ara tak membuat gadis itu percaya
Hatinya sakit seperti tertusuk ribuan panah tujuan nya tadi ingin mencari pria itu tetapi apa yang ia lihat?
"Kamu lagi terpengaruh alkohol Alden! Kamu gak sadar!" Bentaknya
"Aku sadar Ra! Aku sadar. Dia yang cium aku duluan aku berani sumpah Ra!" Tuturnya lagi sambil memegang kedua tangan gadisnya
Ara tak menatap mata elang itu ia lebih memilih melihat arah luar lapangan sekolah.
"Tadi kamu berbohong soal Bianca Al, apa sekarang aku harus percaya sama omongan kamu?" Alden terdiam. Sangat sulit bagi Ara mempercayai nya lagi pria yang dihadapannya pintar sekali mengelak
"Ra aku mohon percaya sama aku" kini genggaman nya semakin erat
Ara melepaskan tangan besar itu secara paksa "lepas Al" ucapnya
"Aku mau pulang kerumah gak pulang ke apartemen kamu"
Ara memang memiliki rumah yang besar harta peninggalan ayah nya dulu menitipkan nya pada paman gadis itu
Saat sudah besar paman nya menyerahkan harta warisan ayah nya Ara pada gadis ini.
Tetapi karena Alden kekasih Ara terpaksa tinggal bersama pria itu di apartemen miliknya, tidak apa pikir Ara dirinya juga kesepian jika berada dirumah hanya ada pembantu dan tukang kebun.
"Ra jangan kaya gini! Aku benar-benar minta maaf sama kamu. Oke aku udah bohong tadi soal Bianca itu benar aku yang buat dia kaya gitu karena dia udah bikin kamu nangis! Tapi kali ini aku gak bohong Ra demi tuhan!"
Alden sangat takut kehilangan gadis itu, dia sangat menyayangi Ara nya
"Sekarang aku mau pulang" Ara beranjak pergi melangkah meninggalkan pria itu yang terus saja menatap dirinya pergi
Alden mengacak rambut nya kasar ia sangat takut Ara nya pergi, dia begitu mencintai Ara. Pikiran nya hanya tertuju pada gadis itu
°°°°°°°°°°°°°°°°
Gemuruh hujan yang turun malam ini langit yang mendung dan gelap angin malam yang dingin hari ini membasahi semua kota disini. Kendaraan yang berlalu lalang di jalan dengan gedung-gedung yang menjulang tinggi
Seorang wanita berjalan di atas trotoar dengan wajah yang nampak sedih hati yang sakit
Kaki nya melangkah dengan pelan melewati jalan ramai itu
Saat dirinya hendak menyeberang sebuah mobil melaju dengan kecepatan tinggi, klakson yang terus berbunyi tak menggubris dirinya yang tengah melamun sambil menyebrangi jalan raya
Brukkk!
Mobil hitam sedan itu menghantam dirinya, gadis itu terbaring di tengah jalan dengan kepala yang sudah mengeluarkan darah akibat benturan nya
Tangan yang sudah sobek terseret aspal jalan, kaki nya pun terbentur sangat keras
Beramai-ramai orang-orang menolong membawa gadis itu ke rumah sakit.
"Suster! Tolong sus!" Teriak Alex yang membopong tubuh Ara sudah dipenuhi darah banyak.
Dokter dan para suster berlarian membawa Ara ke dalam ruang UGD.
Alex pria itu menunggu dengan khawatir di luar ruangan mondar mandir didepan ruangan dengan muka yang cemas
Beberapa jam berlalu gadis itu dipindahkan ke ruang kamar nya
Oksigen yang dipasang dihidung nya dengan perban dikepala dan tangannya itu lalu alat infus terpasang di tangan kirinya
Kondisinya cukup parah akibat mobil yang menghantam nya dengan keras
Alex memasuki ruangan kamar nya secara perlahan yang ia lihat pertama kali ialah Ara kemudian mendekati brankar itu
Ara membuka kedua matanya menyesuaikan cahaya lampu yang menerangi ruangan
"Lo udah sadar?" Tanya Alex yang tengah berdiri samping brankar itu
"Alex..." Jawabnya lemah dan pelan "aku kenapa?"
"Lo kecelakaan, tadi ada mobil yang nabrak lo"
Ara meringis kesakitan pada bagian kepalanya yang sangat berdenyut
"Sakit?" Tanya Alex lalu diangguki nya
"Dan kamu kenapa bisa disini?"
"Tadi kebetulan gua lagi jalan arah ke club gua gak sengaja liat banyak orang berkerumun di tengah jalan, dan gua pikir itu kecelakaan gua kesana ternyata itu lo Rora" Ara mendengar kan penuturan nya itu
"Makasi ya Lex" ucap Ara yang menampilkan senyumnya, Alex kembali tersenyum tangannya menyentuh punggung tangan Ara
"Sama-sama Rora" ucap pria bertindik itu dengan senyuman nya yang masih ia tampilkan diwajah tampan nya
/
/
/
/
/Gimana cerita kali ini seru gak? Atau ada kekurangan nya? Mohon tinggalin komentar kalian ya.
Aku bakal semangat update jika kalian yang support aku!!💓
Makasih udah baca cerita ini, ikutin terus ya sampe part selanjutnya hehehe
Jangan lupa follow Instagram@aldenjordan_henderson
Jangan lupa vote dan komen guys!! See you all💋
KAMU SEDANG MEMBACA
Hot love (On Going)
JugendliteraturMENGANDUNG UNSUR DEWASA 18+, Tiap part banyak adegan panas! Warning 18+ 21+⚠️⚠️ [BEBERAPA PART DI PRIVATE, FOLLOW SBLM MEMBACA!!] Bagaimana rasanya berpacaran dengan pria pecandu sex? Menyosor kita dimana saja tanpa peduli tempat. Itu lah yang diras...